Bung Hadi,

seperti itulah mayoritas yang anti RUU-APP, kelompok perempuan tidak
keberatan diundangkannya RUU-APP, tapi dihapus pasal-pasal yang
mengatur cara berpakaian, cara bertingkah laku (gaya jalan). saya cuma
sekilas membaca draft RUU-APP. Tapi sbenarnya banyak perda yang lebih
parah dari RUU-APP.

setahu saya memang pornografi sejak lama sudah ilegal khan
di-indonesia, artinya tanpa UU khusus pornografi sudah dilarang di
indonesia sejak lama. Lha kata porno-aksi ini yang membingungkan saya,
karena porno-aksi ini bentukan pers dan belum diterima sebagai bahasa
resmi (baku).

bahasa indonesia ini memang ruwet, sekarang berkembang menjadi semakin
aneh2, terlalu banyak akronim yang membingungkan, media cetak berperan
besar dalam merusak bahasa indonesia karena alasan penghematan ruang.
Utul (ujian tulis), Juklak, Miras, Manula adalah contoh akronim yang
kacau.

embuh ah ....

salam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Hadi Nugraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hari minggu kemarin ini saya balik lagi ke warnet krn ada sample
> website yg perlu saya kopi.  Kali ini di warnet yg lain yg dulu2
pernah saya
> kunjungin.
> Partisinya lebih tinggi jadi saya gak bisa nengok kanan-kiri ngeliat
> apa yg dibuka oleh orang di sebelah.  Selain dipartisi tinggi2, pake
> gorden lagi, kayaknya pelajar yg biasa ngewarnet di sana bisa lebih
bebas
> lagi buka situs2 internet.
>   
>   Setelah saya dapet website yg saya cari, lalu saya save ke hardisk
> punya warnet (kali ini saya gak bawa komputer sendiri dari rumah). 
> Setelah selesai saya save, saya iseng buka folder2 lain di hardisk
> warnet tsb. 
> ... ada yg mencurigakan.  Ada satu file mpeg yg ukuran besar di salah
> satu folder.  Ketika saya double klik .... nauzubillah ... rupanya film
> porno.  Hanya setengah detik saya buka, lalu saya tutup. 
> Karena khawatir ketahuan juga sama anak2 smp yg biasa ngewarnet di
> sana, saya delete aja pake Shift+Del (totally erased).
>   
>   Dari kasus di atas, gimana tuh kang Ari?  ISP nya difiltered tapi
film2
> sudah kadung tersebar di warnet2.  Apa perlu juga regulasi dan razia ke
> komputer2 yang bisa diakses publik ?  Hampir serupa mungkin razia
thd tukang2
> majalah/tabloid porno (semacam bibir mer dll,  gak apal, bukan
konsumen :D) di
> pinggir jalan juga perlu dong dirazia?
>   
>   Kebetulan skl saya mengalami 2 kejadian yg kurang lebih relevan
dengan perbincangan di milis2.  Sebetulnya saya ingin sekali mendengar
komentar dari yg anti thd RUU APP.  Anti di sini bukan karena mereka
menyoroti substansi, tapi lebih karena sikap pragmatis. Ya, ada jg sih
orang bilang "saya anti pornografi tapi saya anti RUU APP".  Menurut
saya ini lucu, dan kontradiktif. Kalaulah memang org tsb anti
pornografi, tapi jgn lah terjebak dalam pragmatisme.  Terjebak dalam
simbolistis sama saja artinya mengerdilkan akal dan logika.  Kalau
memang tidak suka thd beberapa pasal dalam RUU tsb, kenapa main pukul
rata dan menetapkan diri pada kutub yg anti.  Kan lebih baik mereka
itu, seperti kang Ari ini, memberikan masukan pasal mana saja yg harus
dibuang atau diperbaiki, sambil mendukung pasal mana saja yg harus
digolkan.  Saya benci pada sikap pragmatis yg anti-antian spt itu,
sama bencinya dgn sikap saya dulu yg bersikap pragmatis terhadap
phenomena islam liberal.  Karena
>  boleh jadi islam liberal itu banyak salahnya, tapi tidak menutup
kemungkinan ada celah kecil sebuah kebenaran, (ya begitulah pendirian
saya thd islam liberal, ekstra hati2 sangat boleh kan).
> Dan oleh karena itu... kalaupun memang benar orang yg bilang "saya
anti pornografi tapi saya anti RUU APP" itu benar2 peduli terhadap
moral masyarakat, tentu komentar yg keluar dari mereka itu bisa lebih
kurang sama dengan yg dibilang Inke Maris.  "Boleh jadi RUU APP ini
mempunyai kekurangan, maka yg kurang sempurna itu harus kita perbaiki"
> Yup, saya angkat topi buat Inke Maris yg benar-benar peduli terhadap
moral bangsa ini dan masih bisa berfikir jernih dan tidak terjebak
pada kutub2an yg anti maupun yang pro.  Suara2 seperti Inke Maris atau
kang Ari ini sptnya tenggelam begitu saja oleh perdebatan yg sifatnya
emosional belaka :(






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke