Menurut sebagian ulama, jilbab itu nggak wajib. Konsekuensinya
adalah, yang berjilbab maupun nggak okeh - yaitu semua diberi
kepercayaan untuk memutuskan bagi dirinya sendiri.

Pemerintah nggak menolong, malah menjerumuskan warganya kalo soal
baju saja nggak memberi kepercayaan.

Heran, posisimu gimana sih? Kalo jilbab itu wajib, apakah orang lain
kudu? Ulama yang bilang jilbab nggak wajib, pun nggak boleh melarang
jilbab. Siapa yang berlaku zalim disini?

Mbak Flora, apakah anda ikhlas bersama-sama dengan orang yang nggak
berjilbab, atau anda ingin semua orang berjilbab? Apa sebetulnya yang
anda inginkan secara pribadi? (forget Perda for the moment).

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salah satu tugas pejabat negara adalah membantu rakyat untuk
menjalankan
> agama masing-masing dengan  benar. Dalam Islam, ini termasuk amanat
yang
> harus dijalankan pejabat negara. Rusaknya negara menjadi tanggung
jawab
> pejabat negara kalau mereka tidak pernah mau merubahnya.

> Jilbab, tidak bisa dipungkiri lagi, merupakan salah satu aturan
Allah yang
> harus diikuti. Maka ide dari Perda tersebut tidak lain dan tidak
lebih
> adalah membantu warganya agar lebih taqwa.

> Masalahnya, kita umat islam di Indonesia, mungkin memang cenderung
menerima
> aturan yang memudahkan kita didunia , tetapi akan sangat alergi
dengan
> aturan yang memudahkan kita di akherat kelak. Mungkin pendapat ini
terlampau
> kerdil.
> Kita umat islam diam saja , jika pemda menganjurkan warung-warung
atau
> restauran tutup kelambu dibulan puasa. Padahal kita semua mesti
bilang, itu
> tidak perlu. Biarlah restauran, KFC buka senormal-normalnya dibulan
puasa.
> Khan kita tahu tidak semua orang adalah pemeluk Islam. Kita mau
puasa puasa
> saja. Kalau tidak mau ngiler lihat orang makan KFC , ya jangan
lihat. Mudah.
> Tapi kita suka dengan aturan itu. Aturan yang bikin mudah kita
didunia.
> Sementara, aturan pakai jilbab, aturan anti porno , aturan aturan
yang
> memudahkan kita kelak di akherat, kita tentang habis-habisan.

> Adalah benar menurut saya jika pembuatan aturan itu terlalu terburu-
buru
> mungkin, sehingga cerita seribu malampun lebih baik redaksi dan
> pesan-pesannya. Sehingga banyak kata kata atau makna yang bikin
keliru .
> Dengan budaya yang beragam, aturan aturan yang menyangkut budaya
masyarakat
> memang perlu pengajian yang lebih dalam. Tapi intinya, kita perlu
dukung
> maksud tersebut, karena itu akan membantu kita diakherat kelak.
> Sebagai umat islam, kalau benar benar kita mau ikuti perintah dan
menjauhi
> larangan Allah, kita tak perlu undang-undang segala macam lagi.
> Undang-undang itu sudah cukup terwakili dengan Al-Quran.  Itu cukup
dan
> cukup.

> Pemerintah, perlu membuat strategi yang berbeda agar dapat membantu
> rakyatnya menjalankan agamanya dengan benar, karena setiap aturan
yang
> memudahkan umatnya di akherat, akan mendapatkan "hambatan" yang
besar.

> Salam
> Wahyu Pamungkas







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke