Dan Mbah Maridjanpun makin populer dengan ritual kejawen dan "islami" di
TMII.
Lalu yang salah siapa? Memang sepeti pak KM bilang, kita masih menjadi
bagian dari bangsa yang primitif. Sehingga seperti pak Irwan bilang, selalu
saja hasil pemilu menjadi “bentuk baru” penipuan terselubung untuk lima
tahun kedepan. Saya miris ketika melihat siaran TV dimana kotak kotak
bantuan disebar dari atas helicopter sehingga banyak anak anak terdesak (dan
mungkin terinjak-injak) karena berebut lemparan kotak bantuan. Sudah separah
itukah negara ini sehingga tidak ada lagi tentara tentara yang bisa
dikerahkan untuk distribusi makanan tersebut? Kalau saja mereka turunkan
satu regu tentara untuk mengatur distribusi tersebut, tentu akan kita lihat
penduduk yang tertib berbaris.
Masih banyak yang harus dibenahi. Seperti pak KM bilang, kita perlu
Contingency Plan (CP) yang terencana dengan struktur yang jelas, kalau perlu
bertanggung jawab ke Presiden, sehingga pak Maridjan pak Maridjan yang lain
akan tergusur dengan sendirinya. Sehingga rebutan makanan dari pesawat tidak
akan ada lagi. Bukan sekedar memindahkan kantor pemerintahan ke tempat
bencana, tapi rencana sebelum bencana terjadi. Kalau saja kita punya CP yang
baik, tentu pak Maridjan sudah diangkut paksa ketempat pengungsian. Ini
masalah jiwa dan bangsa. Kita perlu belajar banyak dari Cuba untuk CP ini.
Sudah terbukti dengan tingkat ilmu pengetahuan yang ada, bahwa Indonesia
hidup diatas bahaya alam yang terbesar, 76 gunung api aktif , serta lempeng
pasifik, lempeng asia dan australia yang terus aktif bergerak dan saling
mendorong. Kita seperti hidup dalam balok-balok kayu di atas air, terus
berderak. Yang kita tidak tahu adalah kapan lempeng lempeng tersebut akan
mengalami titik kritis sehingga menghasilkan geseran yang lebih panjang dan
menghasilkan gempa dan dampak selanjutnya seperti di aceh dan bantul. Nah
karena ketidak tahuan itulah, mungkin simbol simbol seperti pak Maridjan
masih akan tetap laku.
Karena saya bicara di situs Islam, tidak ada salahnya saya mengajak diri
sendiri dan rekan rekan anggota milis untuk tetap percaya bahwa bencana alam
dan bencana alam yang lain akan kita terus kita hadapi, karena memang kita
hidup di atasnya. Yang perlu kita lakukan adalah persiapan untuk
menghadapinya. Itu yang belum kita lihat sampai saat ini.

Salam
Wahyu Pamungkas
============================================================================
===================================================================
Makanya jangan heran kalau hasilnya pemilu langsung (2004) ya kaya' sekarang
ini.............. 
Wassalam,
Irwan.K

On 6/3/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mbak Mei baru sadar bahwa kita memang masih bangsa yang primitif …….
> KM

> Kita ini bangsa yg sakit :-(
> Kepopuleran Mbah Marijan yg di besar2-kan oleh media justru memperlihatkan
> betapa 'primitif' nya bangsa ini dalam menghadapi dan mengatasi bencana
alam...................
l.meilany

[Non-text portions of this message have been removed]



Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to