http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/21/sh03.html

Jalan Putus, Bantuan Tersendat
Banjir di Sulsel, Lebih 60 Tewas  
  

Makassar - Hingga Rabu (21/6) pagi ini jumlah korban tewas akibat banjir yang 
melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan terus bertambah. Menurut Kapolda 
Sulawesi Selatan, Irjan Aryanto Boediharjo, di Makassar, Rabu (21/6), korban 
tewas di lima kabupaten hingga Rabu pagi pukul 09.30 Wita sudah mencapai 61 
orang.


Menurut dia, korban terbanyak di Kabupaten Sinjai 53 orang, lalu Bulukumba (3), 
Bantaeng (2), dan Luwu Utara (1). Belum ada laporan dari Kabupaten Bone dan 
Selayar. Diperkirakan jumlah korban akan bertambah.


Sementara itu, akibat rusaknya sarana dan prasarana jalan akibat banjir, dan 
longsor, banyak bantuan darurat belum mencapai para korban bencana. Pemerintah 
Provinsi (Pemprov) Sulsel memberikan bantuan awal Rp150 juta. Polda Sulsel juga 
telah mengirim empat perahu karet, dan mengerahkan aparatnya. 


Di Jakarta, Departemen Sosial telah mengambil langkah darurat. Menurut Menteri 
Sosial Bachtiar Chamsyah, Rabu pagi, pada pukul 12.00 ini, dari Jakarta 
bertolak sebuah pesawat Hercules membawa 10.000 kain sarung, selimut dan 
obat-obatan. Dinas Sosial Sulsel juga telah diinstruksikan menambah 100 ton 
beras untuk didistribusikan ke wilayah bencana. Menteri Kesehatan Siti Fadilah 
Supari mengatakan selain mengirim tenaga medis ke lokasi bencana, Depkes juga 
mengirim 10 ton biskuit, 3,5 ton obat-obatan dan 200 kantong mayat.

Transportasi Lumpuh
Di Kabupaten Sinjai, yang paling banyak korban, upaya pencarian dilancarkan 
pagi ini. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Sinjai, 
Budiman, mengatakan, cuaca mulai cerah dan warga yang rumahnya masih bisa 
dihuni mulai membersihkan rumah mereka.


Namun pihak Balai Meteorologi dan Geofisika IV Makassar memperingatkan warga di 
sepanjang pantai Timur Sulsel agar tetap waspada karena hujan deras diprediksi 
masih akan terjadi dalam tiga hari ke depan. 


Sementara itu, transportasi darat antarkabupaten yang dilanda banjir, lumpuh 
total, termasuk jaringan telekomunikasi seluler. Warga yang terkena banjir 
seperti di Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai, serta Kabupaten 
Selayar yang berada di Kepulauan Selayar terpaksa mengungsi ke kecamatan 
tetangga yang aman dari banjir. 

Bupati Bantaeng, H Azikin Soulthan, saat dihubungi, Rabu (21/6) mengatakan, 
wilayahnya daerah yang parah dilanda banjir akibat hujan selama tiga hari 
berturut-turut sejak Senin (18/6). 


Dia membenarkan banyak warga yang belum terjangkau bantuan, meski sudah dicoba 
untuk menembus lokasi bencana maupun lokasi pengungsian, karena jembatan banyak 
yang hanyut, dan sebagian badan jalan rusak atau patah. 
Banyak warga korban banjir mengaku, hingga pagi ini belum menerima bantuan. 
Menurut Nurdin, salah seorang staf kelurahan di Biring Ere, Kabupaten Sinjai, 
rata-rata warga hanya memanfaatkan apa yang mereka punyai yang masih sempat 
dibawa ketika mengungsi. "Itupun sudah sangat menipis, selama dua hari di 
pengungsian," katanya. Dia menambahkan, hingga kini banyak pengungsi belum 
kembali ke lokasinya, karena rumahnya masih terendam air. 
Di Kabupaten Sinjai terdapat tiga kecamatan di pesisir yang terparah dilanda 
banjir, yakni Sinjai Timur, Sinjai Utara dan Teluk LimpuE. Di sejumlah lokasi 
tersebut ketinggian air sempat mencapai lima meter, namun sudah surut tinggal 
setinggi lutut. 

Sementara luapan tiga sungai yang bermuara di tiga kecamatan itu, yakni Sungai 
Bua, Tubangka dan Sungai, telah merendam ratusan hektare tambak, sehingga bisa 
dipastikan masyarakat akan gagal panen. Belum lagi puluhan perahu nelayan 
hilang terbawa arus, juga ternak besar seperti kerbau dan sapi turut hanyut. 
Dipastikan kerugian mencapai milyaran rupiah.

Hutan Digunduli
Sementara itu, luapan air sungai yang terjadi saat hujan melanda daerah selatan 
di wilayah Sulsel selama tiga hari berturut-turut itu, menandakan hutan di hulu 
sungai semakin rusak. "Inilah akibatnya jika fungsi hutan diabaikan. Di daerah 
yang dilanda banjir bantaran sungai sudah rusak parah, dan hutan di hulu juga 
sudah rusak," kata Indah Pattinaware, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan 
Hidup (Walhi) Sulsel. 


Terkait dengan hal tersebut, ia juga mempertanyakan usaha pemerintah selama ini 
dalam merehabilitasi hutan dan lahan yang ternyata dinilai tidak membawa hasil. 
"Dana rehabilitasi hutan dan lahan itu, disinyalir lebih banyak masuk ke 
kantong-kantong pribadi para pejabat atau pimpro," katanya. (suriani/eddy 
lahengko/ant) 




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/Hik1AB/bOaOAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke