Mungkinkah Nabi Salah Berijtihad?
http://www.eramuslim.com/ust/aqd/449a2932.htm

Rabu, 19 Jul 06 09:03 WIB 

Kirim Pertanyaan | Kirim teman 
Assalammu'alaikum
Menurut penjelasan pak Ustadz jelas sekali surat 'Abasa diturunkan Allah
sebagai teguran kepada Nabi. Dan ini berarti surat 'Abasa sangat kontradiksi
dengan surat-surat al-Quran lainnya yang menerangkan ketinggian akhlak Nabi.
Dan lebih jelas bertentangan dengan riwayat yang menyatakan Nabi terbebas
dari sifat salah dan dosa (maksum) atau hadist dari Aisyah tentang ahlak
Nabi adalah al-Quran. Bukankah semua tindakan dan perkataan Nabi bukanlah
bersumber dari hawa nafsunya namun berdasarkan wahyu Allah? Bukankah Nabi
pernah bersabda berakhlaklah kalian seperti akhlak Allah?
Memang Nabi adalah manusia namun ia manusia ilahiah, manusia yang
memancarkan pesona Ilahi. Bahkan para ahlul baitnya (Ali, Fatimah, Hasan,
dan Husain) maksum (manusia suci). Allah pun murka bila Fatimah murka kepada
seseorang. Seandainya surat 'Abasa tidak diturunkan, takkan ada akal sehat
manapun yang menerima bahwa al-Quran adalah ciptaan manusia, termasuk
Muhammad. Bukankah beliau ummi (tidak bisa membaca dan menulis)?
Hane Hasanudin
abinyasalman at eramuslim.com 
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Siapa bilang nabi Muhammad SAW 100% terbebas dari kesalahan dalam suatu
pendapat dan perhitungan yang bersifat manusiawi? Beberapa fakta dari sirah
nabawiyah telah dengan tegas menampilkan beberapa kekurangtepatan beliau
dalam memandang suatu masalah.
1. Contoh Pertama
Rasulullah SAW seringkali menggelar rapat (syura) dengan para shahabat. Dan
seringkali beliau punya pendapat yang tidak tepat dan dipatahkan oleh para
shahabatnya.
Kalau sendainya beliau selalu benar dalam semua masalah, maka tidak akan
pernah ada syura dengan para shahabat. Padahal berkali-kali kita dapat
riwayat yang menyebutkan bahwa beliau SAW melakukan syura. Syura ini tentu
bukan sandiwara, melainkan Rasulullah SAW sebagai pemimpin memang nyata
membutuhkan informasi dan masukan pendapat dari bawahannya.
Bahkan bukan hanya sekali saja beliau tidak tepat ketika menghitung strategi
 Bukankah pendapat beliau dalam memilih posisi pasukan dalam perang Badar
kurang tepat? Sehingga ide beliau langsung dikritik oleh seorang shahabat.
Dan kenyataan di lapangan menunjukkkan bahwa bahwa masukan dari shahabatnya
itu sangat ampuh dan efektif dalam strategi perang. Sebab pasukan kafir jadi
tidak punya persediaan air, mereka mati kehausan akibat ide untuk menguasai
sumur-sumur Badar. Padahal sebelumnya Rasulullah SAW sudah menetapkan tempat
lain.
2. Contoh Kedua
Bukankah pendapat beliau ketika menolak talqih (penyerbukan pohon kurma) di
Madinah malah mengakibatkan gagal panen? Sehingga akhirnya beliau bersabda, 
Kalian lebih mengerti urusan dunia kalian."
Ternyata sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Makkah yang memang tidak
ada tumbuhan, pengetahuan dan wawasan Rasulullah SAW kalah dengan
pengetahuan orang Madinah yang memang sangat ahli dalam bercocok tanam.
Ketika Rasulullah SAW berpendapat tidak perlu melakukan talqih, ternyata
para shahabat mengira itu datang dari wahyu.
3. Contoh Ketiga
Bukankah Rasulullah SAW mengira bahwa penduduk Thaif akan menyambut mesra
kedatangannya, padahal kenyataanny beliau bukan disambut tapi malah
disambit?
Padahal pilihan Thaif sebagai tujuan hijrah beliau diperkirakan akan mulus
serta akan mendapakatkan daerah dakwah yang baru. Tapi nyatanya, malah
beliau berdarah-darah dan lari tunggang-langgang meninggalkan kota itu.
Ini menunjukkan bahwa sekali lagi perhitungan strategis beliau meleset jauh
dari perkiraan sebelumnya. Dan ini fakta yang tidak bisa dipungkiri. Kalau
beliau 100% tidak pernah salah, seharusnya tidak perlu ada kejadian seperti
ini. Sampai-sampai beliau bermunajat kepada Allah SWT dengan lafadz doa yang
panjang, sambil bermohon pertolongan.
4. Contoh Keempat
Bukankah Rasulullah SAW juga pernah salah dalam berijtihad? Yaitu ketika
beliau tidak melakukan tabayyun (pengecekan) terhadap alasan orang-orang
munafiqin yang tidak ikut dalam perang Tabuk. Beliau secara gampang begitu
saja memberi izin kepada mereka.
Sehingga Allah SWT akhirnya menegurnya atas kemudahan yang beliau berikan,
meski pun juga sambil memberi maaf kepadanya dengan firman-Nya:
    Semoga Allah mema'afkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka,
sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar dan sebelum kamu ketahui
orang-orang yang     berdusta? (QS At-Taubah: 43)
5. Contoh Kelima
Bukankah beliau pun salah ketika berijthad masalah tawanan perang Badar?
Dalam syura beliau lebih cenderung kepada pendapat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
yang ingin membebaskan para tawanan, lantaran mereka masih kerabat dan
keluarga. Sementara Umar bin Al-Khattab ra cenderung untuk tidak memberi
rasa kasihan kepada para pemuka Qurais ini, yang selama ini memang
nyata-nyata menunjukkan permusuhan. Bagi Umar ra., mereka semua harus
dibunuh saja.
Rasulullah SAW cenderung tidak menerima pendapat Umar bin Al-Khattab ra.
bahwa tawanan itu harus dibunuh. Lalu Allah SWT menegur beliau dalam surat
Al-Anfal.
    Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat
melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah
sedangkan Allah menghendaki akhirat. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (QS Al-Anfal: 67)
Akhirnya beliau sadar bahwa ijtihadnya salah dan membenarkan pendapat
shahabatnya, Umar bin Al-Khattab ra. Sehingga beliau sampai berkata bahwa
seandainya dari langit turun azab, pastilah tidak ada yang selamat kecuali
hanya satu orang, yaitu Umar bin Al-Khattab ra. Sebab pendapat beliau saja
yang dibenarkan Allah SWT.
***
Dengan semua realita itu, bahkan juga zahir yang ada dalam ayat-ayat
Al-Quran, maka kita tidak dapat mengelak bahwa sebagai manusia, Rasulullah
SAW mungkin saja berijdtihad dan salah dalam ijithadnya. Bedanya dengan kita
 begitu beliau sedikit saja melakukan kesalahan, langsung diluruskan dengan
wahyu. Sedangkan kita sebagai manusia biasa, bila melakukan kesalahan tidak
ada wahyu yang turun menegur.
Walhasil, meski beliau sempat nyaris salah, tapi tidak akan fatal karena ada
pengawalan langsung dari langit. Sedangkan kesalahan yang tidak ada
kaitannya dengan hukum syariah, sebagaimana kami nyatakan sebelumnya, sama
sekali tidak menurunkan kemuliaan beliau sebagai nabi.
Silahkan bandingkan dengan sisi lain dari syariah Islam, yaitu masalah
nasakh dan mansukh. Betapa ketika Allah SWTsudah menurunkn syariah, bisa
saja dihapuskan atau diganti dengan yang lain. Apakah lantaran adanya nasakh
seperti ini, berarti Allah SWT berkurang kekuasaan-Nya? Tentu tidak, bukan?
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan lupa kepadanya, Kami
datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu? (QS. Al-Baqrah: 106)
Semua itu kehendak Allah SWT, baik mencabut ketetapan yang pernah ditetapkan
 atau pun menegur nabi-Nya ketika keluar dari kehendak-Nya. Dan menegur atau
meluruskan seorang nabi, sama sekali tidak ada kaitannya dengan kewibawaan,
kemuliaan atau keagungan sang Nabi tersebut. Sebaliknya, justru menunjukkan
bahwa beliau memang benar-benar seorang nabi yang dikawal oleh wahyu dari
langit.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke