Contoh lain adalah tata cara pernikahan adat. Yang seharusnya merupakan 
tata cara pernikahan Raja atau kaum bangsawan, tetapi sekarang hampir 
setiap pernikahan dengan cara adat menggunakan tata cara itu. Mau jadi 
"Raja-Ratu Sehari"? 8-)

Salam,



"waluya56" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
07/21/2006 03:34 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Marjinalisasi kaum perempuan - Kawin Kontrak di 
Kawasan Puncak






Pak WIda, kan saya pakai tanda kutip, saya Muslim lho Pak. Maksud 
saya untuk menunjukkan status sosial. Katanya (orang sunda 
bilang "ceuk cenah"), Moral, etika dan nilai-nilai "semakin ruwet" 
dianut orang seiring dengan menaik  status sosial orang itu. 
Contohnya Tetek-bengek dalam tata-cara makan. Katanya lagi, itu 
dikembangkan oleh para Bangsawan di Perancis. Kebiasaan para 
bangsawan Perancis ini akhirnya diikuti oleh kaum kaya lainnya yang 
juga ingin "berstatus sosial" seperti kaum bangsawan.

Kasta dalam agama Hindu, tapi orang sekarang lebih senang memakai 
teori Marx, kelas. Kelas atas, Kelas Menengah atas, kelas menengah, 
kelas menengah ke bawah dan kelas bawah. Mau tidak mau, pembagian 
kelas di masyarakat ini ada, buktinya sering disebut oleh siapapun, 
walaupun Teorinya Marx itu "barang haram" (saya juga belum baca).

Begitu Pak Wida, maaf kalau saya membingungkan Pak Wida.

Salam,
WALUYA 


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Mas Waluya, kenapa memakai terminologi Kasta? Apa yang dimaksud 
dengan 
> Kasta Brahmana, Ksatria atau Paria?
> 
> 
> 
> 
> "waluya56" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 07/21/2006 02:21 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Marjinalisasi kaum perempuan - Kawin Kontrak 
di 
> Kawasan Puncak
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Mas Arcon, barangkali yang mengaku "KERE" di Yogya itu keturunan 
> Brahmana atau Ksatria yang "bermoral tinggi", bukan dari kasta 
> Paria ....hehehehe, cuma berkelakar sedikit. Sebenarnya saya 
tertarik 
> menyebut kemiskinan itu karena artikel di KOmpas itu. Katanya orang 
> THailand sekarang malu dengan "Patpong Road"nya. Lha kenapa malu? 
> jangan-jangan "harga diri" orang Thailand sekarang sudah naik, 
> seiring dengan naiknya taraf hidup mereka. Bukankan Thailand sudah 
> membayar utang2nya ke IMF, beda dengan Indonesia?
> 
> Waktu saya masih kecil di tahun 1960'an, di kampung saya, di 
> Sumedang, sering ada pertunjukan kesenian semacam ronggeng dari 
> Karawang. Rombongan ronggeng ini, berkelana dari Karawang, 
menyusuri 
> desa-desa sehingga sampai di kampung saya (kurang lebih 150-200 
km). 
> Mereka mulai berkelana saat musim kemarau tiba dimana sawah-sawah 
> mereka mengering (waktu itu Jatiluhur belum ada/sedang dibangun). 
> Tetapi ketika Jatiluhur terbangun sekitar tahun 1970'an, dan 
Karawang 
> jadi lumbung padi, rombongan ronggeng itu tidak pernah muncul 
kembali 
> ke kampung saya. Kemungkinan besar mereka akhirnya menjadi sibuk 
> bertani, melupakan kesenian yang sering dianggap kesenian "kurang 
> baik" itu. Kemiskinanlah yang membuat mereka berkelana, dan begitu 
> muncul "kesuburan", mereka berhenti.
> 
> Sayangnya, sekarang ini banyak lahan dipedesaan, beralih fungsi 
> menjadi daerah industri dan perumahan. Orang-orang asli yang 
> sederhana, lugu dan tidak punya keahlian apa-apa, selain bertani, 
> akhirnya tersingkirkan. Orang-orang begini sangat rentan terjerumus 
> ke hal-hal yang tidak baik. Bayangkan tiap hari mereka "menonton 
> kemewahan" yang dipertontonkan para "Ksatria" dan para "bangsawan 
> baru" di sekitar mereka, tanpa mempunyai harapan untuk bisa 
mengikuti 
> mereka. Kemiskinan mereka, adalah kemiskinan tanpa harapan.
> 
> Itulah, saya setuju dengan Bu Lina Dahlan, kemiskinan itu hanya 
bisa 
> dikurangi dengan policy Negara. Jadi tidak hanya sekedar zakat dari 
> individu, lagipula zakat itu kan kurang dari 5%?
> 
> salam,
> WALUYA
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <masarcon@> 
> wrote:
> >
> > setuju dan gak setuju.
> > 
> > berikut sedikit cerita.  sebenarnya menanggapi ttg disorientasi 
> seksual
> > (malah bahasan si penulis ttg disorientasi seksual ini aku kurang 
> setuju).
> > tapi ada kisah menarik, bahkan menurut saya sangat menarik, ttg 
> dignity dan
> > bagaimana seseorang bertahan antara dignity dengan mencari sesuap 
> nasi.
> > 
> > saya sharing supaya kita sama sama belajar.
> > 
> > ===
> > 
> > Tanggapan gue dibagi beberapa topik.
> > 
> > =============
> > Disorientasi Seks
> > =============
> > 
> > Mengapa gue tidak memiliki disorientasi seksual? Itu karena gue 
> berpegang
> > teguh pada ajaran agama. Gue membatasi hidup gue dengan ajaran 
> agama.
> > Berdosa-dosa dikit buka gambar-gambar bugil sekali-kali dilakukan 
> (mumpung
> > belum ada RUU APP). Tetapi gue hanya senang melihat foto 
perempuan 
> bugil,
> > bukan foto lelaki dan perempuan sedang melakukan aktivitas 
seksual. 
> Jijik
> > malah....
> > 
> > Agama menyatakan homoseksualitas dilarang, lesbi dilarang. Gue 
> berpegang
> > teguh pada itu, gue kawinlah dengan perempuan. Gue berimajinasi 
> tentang
> > perempuan. Mereka yang mengalami disorientasi seksual itu adalah 
> mereka yang
> > tidak mau mengikuti ajaran agamanya. Apakah ada agama yang 
> memperbolehkan
> > homoseksualitas/lesbianisme?
> > 
> > Kalau dia itu sudah tidak punya agama ya wajar mengalami 
> disorientasi
> > seksual. Kalau beragama dan masih mengalami disorientasi seksual, 
> perlu
> > dipertanyakan dia beragama untuk apa. Agama mengatur kehidupan 
> manusia.
> > Agama memiliki aturan mengenai tatacara beribadah, apa yang boleh 
> dan tidak
> > boleh untuk dimakan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. 
> Emangnya
> > dikemanakan itu ajaran agama? Dibuang ke toilet?
> > 
> > ===========================
> > Himpitan Ekonomi Yang Amat Sangat
> > ===========================
> > 
> > Apa Kamu tahu kehidupanku?
> > 
> > Pada tahun 2003 aku tinggal di Jogja tidak bekerja selama 8 
bulan. 
> Pada saat
> > itu, aku hanya memiliki pendapatan sebesar Rp 200.000,- per bulan 
> dari uang
> > kontrak rumah di Harapan Kita yang aku oper ke Donny Irawan. Aku 
> minta
> > ditransfer ke rekening Lippo-ku Rp 200.000,- per bulan selama 10 
> bulan.
> > Jadi, dalam waktu 10 bulan itu aku hanya punya pendapatan tetap 
Rp 
> 2.000.000,-.
> > Aku punya 1 istri dan 1 anak yang masih berumur 3 bulan waktu 
itu. 
> Istriku
> > yang sedang menyusui hanya kubelikan gereh* kranjangan (ikan asin 
> kranjangan
> > Rp 500,- per kerangjang) sebagai lauk atau tahu-tempe atau telur 
> sebagai
> > asupan protein. Teman makan hanya lalapan daun kenikir atau daun 
> luntas yang
> > aku tanam di depan rumah. Selain itu, kami juga bersyukur kadang-
> kadang
> > makan mie instant.
> > 
> > Aku bikin rumah di sebelah rumah orang tuaku di Jogja. Akan 
tetapi, 
> pantang
> > bagiku minta makan sama orang tuaku.
> > 
> > Tahun 2003 belum lama berlalu, Nathan. Itu baru tiga tahun yang 
> lalu.
> > 
> > Apa itu bukan himpitan ekonomi yang amat sangat? Tiga kepala: 2 
> orang dewasa
> > dan satu bayi dengan Rp 200.000,- per bulan? Walaupun di Jogja, 
> hidup dengan
> > Rp 200.000,- per bulan itu artinya KERE! Aku juga termasuk yang 
> menerima
> > jatah raskin pada waktu itu. Lalu, apakah aku harus melacur? 
Apakah 
> aku
> > harus mencuri?
> > 
> > Sekali-kali tidak. Aku mencari pekerjaan. Di Jogja, pekerjaan 
> adalah sesuatu
> > yang sangat sulit didapatkan. Aku pernah menjadi seorang sales 
alat 
> tulis
> > untuk UD Nugraha yang berada di Jl. Wates. Yang ada di Jogja 
> silakan cek apa
> > ada itu UD Nugraha, dan tanya kepada Pak Hery Nugraha pemilik UD 
> Nugraha itu
> > apa pernah ada sales yang bernama Arif yang memegang produk-
produk 
> Stabilo.
> > Gaji pokokku waktu itu Rp 250.000,- ditambah ganti bensin dan 
> makan, sebulan
> > take home pay Rp 635.000,-. Dari KERE aku meningkat menjadi 
miskin. 
> Aku
> > jalanin jadi sales ini 3 bulan karena Pak Juragan tidak pernah 
puas 
> dengan
> > pencapaianku. Padahal, kalau aku tanyakan kepada sales-sales yang 
> lain,
> > untuk sales Stabilo, pencapaianku yang paling baik. Mungkin Pak 
> Heri waktu
> > itu sedang memotivasi aku untuk memberikan pencapaian yang lebih 
> tinggi
> > lagi. Sayang caranya sangat tidak dapat aku terima. Aku kembali 
> nganggur.
> > 
> > Lalu, UGM mendirikan Gamatech Scientific Instruments. Pak Anang 
KH, 
> TN1,
> > menawariku untuk membantunya. Thanks Pak Anang atas kesempatan 
yang
> > diberikan. Aku bekerja 3 bulan di Gamatech. Istriku minta kami 
> sekeluarga
> > kembali ke Tangerang dan cari pekerjaan di Tangerang. Kebetulan, 
> waktu itu
> > November 2003, Widiyanto Saputro TN3, menawariku untuk membantu 
dia 
> di
> > Product Development di PT KSIT di Jl. Faletehan, Blok-M. Tawaran 
> jadi
> > pembantu Widi aku terima. Awal Desember 2003 aku menjadi pembantu 
> Widiyanto.
> > April 2004 aku pindah ke Infoasia dengan gaji lebih rendah dari 
> KSIT. Awal
> > Januari 2005 aku menjadi pembantu lagi. Kali ini pembantu Donny 
> Irawan TN2
> > dan Widiyanto TN3 sekaligus. Apakah TN1 menjadi pembantu TN2 atau 
> TN3 atau
> > TN13 nggak boleh? Inilah hasil yang kucapai dengan tidak pernah 
> neko-neko
> > memanggili adik-adik kelas waktu di TN dulu dan menjadi Abang 
yang 
> paling
> > sering silaturahim ke kontrakan adik-adik kelas ketika di UPH 
dulu.
> > 
> > Menurut ajaran agamaku, silaturahim akan membuka pintu rejeki. 
Dan 
> itu
> > sangat-sangat terbukti. Dalam dunia bisnis, silaturahim bisa 
> diartikan
> > sebagai jejaring/network. Dengan semakin luas jejaring, bisnis 
akan 
> semakin
> > mudah dan lancar. Demikian pula rejeki. Dengan semakin banyak 
> silaturahim,
> > rejeki akan semakin terbuka. Apakah rejeki itu hanya berupa uang, 
> gaji atau
> > pendapatan? Rejeki itu lebih luas dari itu.
> > 
> > Jadi, apakah aku belum pernah kena himpitan ekonomi yang amat 
> sangat? Lalu
> > bagaimana dengan uang Rp 200.000,- per bulan itu kalau anakku 
tiba-
> tiba
> > sakit?
> > 
> > Kamu tidak pernah mengetahui kehidupanku sama sekali. Bahkan 
> mungkin kita
> > belum pernah bertemu. Bagaimana mungkin Kamu bisa menyatakan:
> > 
> > "Abang beruntung, tidak pernah mengalami disorientasi seksual dan 
> himpitan
> > ekonomi yang amat sangat."
> > 
> > ==============
> > To much anger here
> > ==============
> > 
> > Memangnya bencong-bencong di jalanan itu kalau tidak jualan jasa 
> nyepong dan
> > jasa mau disodomi lalu apa? Ini fakta kok malah dibilang anger. 
Gue 
> sendiri
> > pernah ditarik oleh Bencong yang mangkal di tempat yang saat ini 
> jadi Pom
> > Bensin di depan Masjid Al-Jabbar Perum II Karawaci - Tangerang.
> > 
> > Waktu tahun 2000 di suatu malam sekitar pukul 23:45 WIB dan aku 
> baru pulan
> > dari PT LinkNet. Aku menjadi Koordinator Customer Support LinkNet 
> dan kena
> > shift II sehingga harus pulang pukul 13:00 WIB. Aku pulang 
diantar 
> oleh
> > mobil kantor dan turun di depan Masjid Al-Jabbar. Aku kos di 
rumah 
> Pak Dhe
> > (panggilan buat pemilik kos-kosan itu) dan harus melewati Ruko 
> Karawaci Baru
> > yang waktu itu macet dan disekitarnya menjadi tempat parkir bus-
bus 
> jemputan
> > karyawan PT Dong Sun. Entah di mana PT Dong Sun itu tapi bus-nya 
> diparkir si
> > sana.
> > 
> > Ketika melewati tempat yang sekarang jadi pom bensin itu, ada dua 
> orang
> > bencong. Yang satu lantas mendatangi aku dan bertanya:
> > Bencong: "Mas, jam berapa sekarang?"
> > Kombor: "Jam 12 kurang 15 menit"
> > Bencong: "Kok malam-malam, dari mana sih Mas?"
> > Kombor: "Pulang kerja"
> > Bencong menarik aku ke tempat gelap di antara dua bus yang 
diparkir.
> > Bencong: "Eh, Mas,... sini deh. Ayo ikut aku!"
> > Kombor: "Ada apa sih?"
> > Bencong: "Mas pernah disepong belum?"
> > Kombor: "Sepong, apaan itu sepong?"
> > Bencong: " Ah, mas kura-kura deh. Masa sepong aja nggak tahu"
> > Kombor: "Serius, aku nggak tahu"
> > Bencong menarik aku ke tempat yang lebih gelap dan memegangi ikat
> > pinggangku.
> > Bencong: "Buka dong celananya, Mas!"
> > Kombor: "Buka celana? Untuk apa?"
> > Bencong: "Katanya mau disepong..."
> > Kombor: "Eh, siapa yang mau? Gua bilang gua kagak ngerti disepong 
> itu apaan?
> > Bukannya gua mau disepong!"
> > Bencong: "Enak loh, Mas! Murah deh, sepuluh ribu saja. Saya belum 
> dapat duit
> > nih. Tolongin deh Mas!"
> > Kombor: "Tolongin... enak aja! Udah ah, gua capek, ngantuk, mau 
> pukang..."
> > Bencong: "Yah.... Emas, gimana sih? Tolongin saya-lah...."
> > Kombor: "Sori, gue bukan orang yang suka disepong-sepong kalau 
yang 
> dimaksud
> > sepong itu adalah barangku kamu kulum."
> > Bencong: "ya udah deh, Mas punya rokok nggak?"
> > Kombor: "Wah maaf, kebetulan rokokku baru habis. Nih gue kasih 
> duaribu, sana
> > beli sendiri!". Waktu itu memang aku sedang kehabisan rokok.
> > Bencong itu lalu pergi.
> > 
> > Ini kisah nyata, bukan karangan belaka. Masih ada kisah lain aku 
> diajak ke
> > kos-kosan bencong yang mangkal di bawah jalan tol Jakarta-Merak 
di 
> Bitung,
> > Tangerang. Waktu itu sekitar pukul 2 dini hari, Donny Irawan drop 
> aku di
> > bawah jalan tol itu karena aku tinggal di Cikupa.
> > 
> > * Kamu pernah berinteraksi dengan Bencong untuk ditawarin 
disepong 
> atau
> > belum? Jangan ngomong kalau belum pernah.
> > 
> > ==============
> > Menghakimi Korban
> > ==============
> > 
> > Gue bingung, para pelacur itu korban? Korban dari apa? Mereka 
> jualan sate
> > kempit kok dibilang korban! Mereka yang jadi korban mungkin yang 
> ditawari
> > jadi TKI di Malaysia ternyata ditipu dan harus jadi pelacur. Itu 
> lain soal!
> > Kalau yang pada menjajakan daging mentah itu di Jl. Faletehan 
Blok-
> M, Jl.
> > Bulungan Blok-M, Taman lawan, Silang Monas,..... mereka bukan 
> korban! Mereka
> > itu pelaku!
> > 
> > Gue heran sama cara pandang ini.
> > 
> > ======
> > Penutup
> > ======
> > 
> > Sekarang, siapa yang tidak setuju bahwa prostitusi itu PENYAKIT 
> sosial?
> > Sebagai penyakit, dia harus diberantas. Pelakunya harus 
disadarkan.
> > 
> > Pembuatan lokalisasi tidak memberantas PENYAKIT sosial namun 
justru 
> memberi
> > ruang untuk melegalkan PENYAKIT sosial itu. Ini adalah bentuk 
> ketidakkuasaan
> > pemerintah yang frustasi karena tidak bisa berbuat apa-apa. 
> Pembuatan
> > lokalisasi berarti negara melindungi perilaku bejat warga 
negaranya.
> > 
> > Perilaku bejat kok dilindungi dan diberi tempat. Negara apa
> > ini?????????????? Negara bejat??????????????
> > 
> > Salam,
> > Kombor
> > 
> > 
> > On 7/21/06, waluya56 <waluya56@> wrote:
> > >
> > >   Pak Wida, selama kemiskinan merajalela, yang seperti di 
Puncak 
> itu
> > > akan tetap ada. Moral, etika dan Harga diri itu milik "kaum 
> Ksatria"
> > > bukan milik kaum paria, kaum yang terpinggirkan. Orang akan 
punya
> > > harga diri dan moral tinggi kalau "perutnya penuh".
> > >
> > > Salam,
> > > WALUYA
> > >
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>,
> > > Wida.Kusuma@ wrote:
> > > >
> > > > Membiarkan semua kerusakan ini belangsung di depan mata kita 
> sudah
> > > > merupakan dosa (kesalahan). Setelah banyak data yang 
disampaikan
> > > melalui
> > > > media masa atau mungkin melihat sendiri di Puncak. Bukan 
rahasia
> > > lagi
> > > > kalau banyak yang menawarkan vila dan isinya di Puncak. Saya
> > > sendiri
> > > > pernah ditawari yang seperti itu waktu parkir di sebuah rumah 
> makan
> > > (masih
> > > > mahasiswa).
> > > >
> > > > Apakah MUI kita tidak pernah concern dengan masalah ini? Atau 
> MUI
> > > kita
> > > > memang mandul di zaman Soeharto? Kenapa pemerintah kita tidak
> > > concern
> > > > untuk memberantas kemaksiatan ini? Atau mungkin mereka sendiri
> > > termasuk
> > > > penikmatnya? Bagaimana mungkin ada niat untuk memberantasnya 
> kalau
> > > mereka
> > > > sendiri termasuk penikmat bisnis itu (baik wanitanya atau uang
> > > upetinya).
> > > > Belum lagi Mafia Preman yang melindungi bisnis maksiat itu.
> > > Sekarang
> > > > ditambah lagi kedatangan laki-laki Arab hidung belang yang 
> hambur-
> > > hambur
> > > > dolar minyaknya.
> > > >
> > > > Bagaimana mbak Mei, apa yang harus kita lakukan? Saya juga 
care
> > > dengan
> > > > nasib perempuan (bukan hanya yang anak-anak) di sana. Tapi kok
> > > sepertinya
> > > > bisnis pelacuran sudah menjadi lapangan pencaharian bagi 
> penduduk
> > > di
> > > > Puncak sana. Kemilau dunia sudah menghapuskan pelajaran agama
> > > sewaktu
> > > > kecil di surau-surau...
> > > >
> > > > Salam,
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > "L.Meilany" <wpamungk@>
> > >
> > > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > > 07/21/2006 06:41 AM
> > > > Please respond to
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > >
> > > >
> > > > To
> > > > <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>>
> > > > cc
> > > >
> > > > Subject
> > > > Re: [wanita-muslimah] Re: Marjinalisasi kaum perempuan - Kawin
> > > Kontrak di
> > > > Kawasan Puncak
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Yg jelas sejak belasan tahun keadaan ini dimanfaatkan oleh 
pihak
> > > lain
> > > > yang bermaksud gak baik...
> > > > Taruhlah ada nikah misywar, dibawah tangan atau nikah 
> kontrak......
> > > > Di bagian lain juga ada pelacuran murahan, ada usaha 
perdagangan
> > > manusia,
> > > > peredaran narkoba.
> > > > Memperkerjakan anak2 [ terutama perempuan], ijon perempuan 
> anak2.
> > > > Setelah menstruasi pertama langsung disodorkan kepada yth pak 
> haji
> > > asal
> > > > jakarta juga pada orang2 timteng.
> > > > Ada yg bilang darah perawan muda belia, adalah obat awet muda,
> > > menjaga
> > > > vitalitas.
> > > > Boleh di cek lagi klinik2 kecantikan di mangga dua, singapura,
> > > pasiennya
> > > > banyak orang/perempuan indonesia
> > > > yg inginoperasi pemulihan "keperawanan".
> > > > Pasiennya terbanyak umur 14 - 20 tahun.
> > > >
> > > > Di puncak itu beragam bisnis berkembang. Di sana ada penghulu
> > > dadakan, ada
> > > > jibabers dadakan,
> > > > ada tempat rehabilitasi pengguna narkoba, ada tempat retret, 
ada
> > > tempat
> > > > penyaluran tkw dll.
> > > > [ semua data baca dari reportase di sebuah majalah wanita 
> ternama
> > > kira2 6
> > > > tahun lalu]
> > > >
> > > > Salam
> > > > l.meilany
> > > >
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: Wida.Kusuma@
> > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > > Sent: Thursday, July 20, 2006 11:42 AM
> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Marjinalisasi kaum 
> perempuan -
> > > Kawin
> > > > Kontrak di Kawasan Puncak
> > > >
> > > >
> > > > Kalau para ulama di Indonesia ndak (belum) berteriak atas 
kasus
> > > Puncak,
> > > > belum tentu mereka secara agama membenarkan kasus itu. Banyak
> > > alasan
> > > > yang
> > > > bisa membuat mereka lambat berteriak, berteriak tidak kencang,
> > > atau
> > > > enggan
> > > > berteriak. Tetapi secara umum semua itu memang terkait
> > > dengan "kualitas"
> > > >
> > > > para ulama kita. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa 
kualitas
> > > mereka
> > > > tidak baik. Karena saya sendiri tidak pernah mengetahui 
> bagaimana
> > > > pertimbangan dan jalan berfikir mereka atas kasus ini. Yang
> > > paling baik
> > > > adalah kita tanyakan langsung saja ke MUI kalau ada yang punya
> > > akses ke
> > > > sana.
> > > >
> > > > Salam,
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > "Ari Condro" <masarcon@>
> > >
> > > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > > 07/20/2006 09:59 AM
> > > > Please respond to
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > >
> > > >
> > > > To
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > > cc
> > > >
> > > > Subject
> > > > Re: [wanita-muslimah] Re: Marjinalisasi kaum perempuan - Kawin
> > > Kontrak
> > > > di
> > > > Kawasan Puncak
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > jadi, kenapa para ulama ini ndak teriak ? mosok karena ndak
> > > sadar
> > > > gender
> > > > dan permasalahan wanita ?
> > > >
> > > > On 7/20/06, Wida.Kusuma@ <Wida.Kusuma@>
> > >
> > > > wrote:
> > > > >
> > > > > Saya rasa fatwa nikah miswar itu ada syarat-syaratnya yang
> > > harus
> > > > > dipenuhi.
> > > > > Ulama seperti Yusuf Qardlawi dalam memfatwakan nikah miswar
> > > pasti
> > > > > memberikan syarat-syarat kenapa nikah seperti ini
> > > diperbolehkan. Jadi
> > > > > nikah semacam ini tidak berlaku umum.
> > > > >
> > > > > Saya rasa tidak bijaksana menyandarkan apa yang dilakukan 
oleh
> > > > laki-laki
> > > > > Arab hidung belang di Puncak dengan fatwa nikah miswar yang
> > > didukung
> > > > oleh
> > > > > Yusuf Qardlawi dan Bin Baz. Sebab apa yang laki-laki Arab
> > > lakukan di
> > > > > Puncak itu sendiri belum tentu memenuhi syarat2 yang 
> ditetapkan
> > > dalam
> > > > > nikah miswar itu. Dan saya rasa Yusuf Qardlawi tidak 
> menyetujui
> > > apa
> > > > yang
> > > > > dilakukan oleh laki-laki Arab itu di puncak. Juga tanyakan 
> pada
> > > ulama
> > > > > lokal sekelas HMNA, Adian, Ismail Yusanto, Muhammad al-
Khatat
> > > atau
> > > > > orang-orang PKS, apakah mereka menyetujui apa yang dilakukan
> > > oleh
> > > > > laki-laki Arab hidung belang di Puncak sana? Dan apakah 
mereka
> > > menilai
> > > > > bahwa apa yang dilakukan oleh laki-laki Arab hidung belang 
di
> > > puncak
> > > > sana
> > > > > masuk dalam kategori nikah miswar?
> > > > >
> > > > > Orang kalau mau maksiat, mencari kesenangan duniawi, 
legalitas
> > > agama
> > > > > bisa-bisa saja dicari-cari. Mengabaikan bahwa agama itu 
untuk
> > > > kemaslahatan
> > > > >
> > > > > manusia, bukan untuk bersenang-senang sesaat yang tidak
> > > bertanggung
> > > > jawab.
> > > > >
> > > > >
> > > > > "Ari Condro" <masarcon@ <masarcon%40gmail.com>>
> > >
> > > > > Sent by:
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > > 07/20/2006 08:03 AM
> > > > >
> > > > > Please respond to
> > > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> > > 40yahoogroups.com>
> > > > >
> > > > > To
> > > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> > > 40yahoogroups.com>
> > > > > cc
> > > > >
> > > > > Subject
> > > > > Re: [wanita-muslimah] Re: Marjinalisasi kaum perempuan - 
Kawin
> > > Kontrak
> > > >
> > > > di
> > > > > Kawasan Puncak
> > > > >
> > > > > FYI, yg dilakukan di puncak bukan kawin kontrak, tapi nikah
> > > miswar.
> > > > karena
> > > > > pelakunya adalah lelaki arab salafi aliran wahabi. justru
> > > mereka ini
> > > > > dilarang kawin kontrak/mut'ah.
> > > > >
> > > > > Di malaysia, brunei, filipina dan thailand selatan, di 
kantong
> > > kantong
> > > > > muslim, nikah miswar ini makin sering terjadi, tidak hanya 
di
> > > puncak.
> > > > anda
> > > > > tahu kenapa bisa begitu ???
> > > > >
> > > > > dan apakah kita mendengar ucapan ulama lokal kita sekelas 
hmna
> > > atau
> > > > adian
> > > > > husaini atau orang orang HT semisal ismail yusanto atau 
> muhamad
> > > al
> > > > > khattat,
> > > > > ataupun orang orang PKS di syariah online yg menolak praktek
> > > nikah
> > > > miswar
> > > > > ini ?
> > > > >
> > > > > TIDAK PERNAH ....
> > > > >
> > > > > dugaan jelek saya, karena jusuf kalla mendukung nikah miswar
> > > ini, dan
> > > > > yusuf
> > > > > kalla adalah orang yg menjadi pengayom KPPSI dan pendukung 
> dana
> > > nya
> > > > ....
> > > > > orang PKS dan orang salafi ndak berani nolak, soale ada 
yusuf
> > > qardhawi
> > > >
> > > > dan
> > > > > bin baz yg setuju praktik nikah miswar ini di timur tengah.
> > > > >
> > > > > susah gitu lho kalo urusan duwit.
> > > > >
> > > > > salam,
> > > > > Ari Condro
> > > > >
> > > > > On 7/19/06, Lina Dahlan <linadahlan@
> > >
> > > > <linadahlan%40yahoo.com>>
> > > > > wrote:
> > > > > >
> > > > > > Mengapa tidak boleh berharap? Fatwa itu kan bisa dibuat
> > > berdasarkan
> > > > > > skala prioritas.
> > > > > >
> > > > > > Kawin kontrak seperti yang dikisahkan oleh Iwan Santosa 
(dan
> > > > > > dipostingkan oleh mbak Aisha Yasmina) kan beda dengan 
nikah
> > > sirri,
> > > > > > sikonnya.
> > > > > >
> > > > > > Yusuf AlQardhawi, dan para fuqaha lainnya tentu akan
> > > berpendapat
> > > > > > sama ttg nikah bahwa sahnya nikah ditentukan oleh 
rukunnya 
> yg
> > > > > > terpenuhi or tidak. Nah kapan milih nikah misywar, sirri,
> > > dllnya
> > > > > > perlu fatwa...karena bergantung sikon...:-). Misywar bisa
> > > difatwakan
> > > > > > di Arab krn sikonnya memang membutuhkan spt itu. Sama saja
> > > dengan
> > > > > > poligami, bisa ditutup rapat dan bisa dibuka lebar...:-)
> > > > > >
> > > > > > Tapi kalo kawin kontrak ala puncak???? kok ada negosiasi
> > > harga dan
> > > > > > waktu?? Apa ada rukun nikah spt itu? Itu harus dihentikan 
or
> > > difatwa
> > > > > > haramkan.
> > > > > >
> > > > > > wassalam wr wb.,
> > > > > >
> > > > > > --- In
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> > > > >
> > > > > > "Ari Condro" <masarcon@>
> > > > > >
> > > > > > wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > nikah misyar disutujui oleh bin baz dan yusuf al 
qordhowi.
> > > MUI
> > > > > > juga setuju
> > > > > > > nikah sirri. jadi jgn harap yg enggak enggak deh .. mbak
> > > Lina ...
> > > > > > >
> > > > > > > oh ya, minggu kemarin siaran infonya hasan turabi di 
bom 
> ama
> > > > > > kelompok
> > > > > > > fanatik. mas dwi ndak ada infornya ... gendengnya di tv
> > > dibilang
> > > > > > kalo hasan
> > > > > > > turabi itu ulama shiah .. payah nih reporternya ....
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > On 7/19/06, Lina Dahlan <linadahlan@> wrote: Minimal 
minta
> > > MUI
> > > > > >
> > > > > > tuk
> > > > > > > buat fatwa haram kawin kontrak...:-). Trus
> > > > > > > pasang deh spanduk2 di Puncak "MUI: kawin kontrak itu
> > > haram"...:-)
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > >
> > > > > Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah
> > > dan
> > > > Planet
> > > > > Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP 
DEPOK
> > > No.
> > > > > 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
> > > > >
> > > > > Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita 
> bisa.
> > > > >
> > > > > =======================
> > > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > > > masyarakat.
> > > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> > > muslimah/messages
> > > > > Kirim Posting
> > > > mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > <wanita-muslimah%
> > > 40yahoogroups.com>
> > > > > Berhenti
> > > >
> > > > mailto:[EMAIL PROTECTED]<wanita-
> muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com>
> > > <wanita-muslimah-
> > > unsubscribe%40yahoogroups.com>
> > > > > Milis Keluarga Sejahtera
> > > >
> > > > mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com<keluarga-sejahtera%
> 40yahoogroups.com>
> > > <keluarga-sejahtera%
> > > 40yahoogroups.com>
> > > > > Milis Anak Muda Islam
> > > > mailto:majelismuda@yahoogroups.com <majelismuda%
> 40yahoogroups.com>
> > > <majelismuda%40yahoogroups.com>
> > > > >
> > > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > > attachment
> > > > ....
> > > > >
> > > > >
> > > > > Yahoo! Groups Links
> > > > >
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah 
dan
> > > Planet
> > > > Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK 
> No.
> > > > 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
> > > >
> > > > Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita 
bisa.
> > > >
> > > > =======================
> > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > > masyarakat.
> > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> > > muslimah/messages
> > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-
> muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > Berhenti mailto:wanita-muslimah-
> [EMAIL PROTECTED]<wanita-muslimah-unsubscribe%
> 40yahoogroups.com>
> > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-
> [EMAIL PROTECTED]<keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
> > > > Milis Anak Muda Islam 
> mailto:majelismuda@yahoogroups.com<majelismuda%40yahoogroups.com>
> > > >
> > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > > attachment
> > > > ....
> > > >
> > > > Yahoo! Groups Links
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah 
dan
> > > Planet
> > > > Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK 
> No.
> > > > 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
> > > >
> > > > Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita 
bisa.
> > > >
> > > > =======================
> > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > > masyarakat.
> > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> > > muslimah/messages
> > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-
> muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > Berhenti mailto:wanita-muslimah-
> [EMAIL PROTECTED]<wanita-muslimah-unsubscribe%
> 40yahoogroups.com>
> > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-
> [EMAIL PROTECTED]<keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
> > > > Milis Anak Muda Islam 
> mailto:majelismuda@yahoogroups.com<majelismuda%40yahoogroups.com>
> > > >
> > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > > attachment
> > > > ....
> > > > Yahoo! Groups Links
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah 
dan
> > > Planet
> > > > Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK 
> No.
> > > > 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
> > > >
> > > > Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita 
bisa.
> > > >
> > > > =======================
> > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > > masyarakat.
> > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> > > muslimah/messages
> > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-
> muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > Berhenti mailto:wanita-muslimah-
> [EMAIL PROTECTED]<wanita-muslimah-unsubscribe%
> 40yahoogroups.com>
> > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-
> [EMAIL PROTECTED]<keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
> > > > Milis Anak Muda Islam 
> mailto:majelismuda@yahoogroups.com<majelismuda%40yahoogroups.com>
> > > >
> > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > > attachment ....
> > > >
> > > > Yahoo! Groups Links
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> > > 
> > >
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan 
Planet 
> Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 
> 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. 
> 
> Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.
> 
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment .... 
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>








Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet 
Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 
421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke