----- Forwarded by Wida Kusuma/JJ0269/JOC/ID on 07/27/2006 10:52 AM -----

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
 
  Maaf bila mengganggu, kami mengundang antum untuk mengunjungi website 
http://www.kebunhikmah.com
 
  Berikut ini adalah artikel terbaru..
  Kunjungi pula http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=16
  mengenai makna musibah ...
 
  -----
 
  Allah SWT Yang Maha Suci
 
  Allah Swt bukanlah jisim (korporeal)  yang berbentuk, bukan jauhar 
(element) yang bisa dibatasi dan diukur. Dia tidak seperti jisim (benda), 
yang bisa diukur dan bisa dibagi. Dia bukan jauhar dan juga bukan yang 
ditempati oleh jauhar, bukan  ?aradh (sifat yang ada pada elemen ) dan 
juga bukan yang ditempati oleh ?aradh.  Dia tidak seperti segala sesuatu 
yang diwujudkan-Nya, bahkan segala sesuatu yang diwujudkan-Nya juga tidak 
seperti Dia. Tidak ada sesuatu pun yang menyamai-Nya, dan Dia tidak sama 
apa pun. Dia tidak bisa diukur oleh apapun dan tidak terjangkau oleh 
penjuru. Dia tidak diliputi oleh arah dan tidak termuat oleh bumi dan 
langit. Dia ?bersemayam? (Istiwa ) di Arasy sesuai dengan maksud dan aspek 
yang difirmankan-Nya, sesuai dengan makna yang dikehendaki-Nya, dengan 
istiwa yang tersucikan dari bersentuhan, menetap, bertempat, menempati dan 
berpindah-pindah. Dia tidak dibawa oleh Arasy, namun justru Arasy dan para 
malaikat  penjaga Arasy dibawa oleh kelembutan
 kekuasaan-Nya  dan di paksa berada dalam ?genggaman? - Nya.  Dia berada 
?diatas? Arasy, langit dan ?diatas? segala sesuatu sampai pada batas 
bintang yang tertinggi sekalipun, dengan ketinggian yang tidak bisa 
menambah dekat dengan Arasy dan langit, sebagaimana tidak bisa semakin 
jauh dari bumi dan dataran yang paling rendah sekalipun, bahkan Dia-lah 
Yang Maha tinggi derajat-Nya dari Arasy dan langit. Dia lebih tinggi 
derajat-Nya daripada bumi dan dataran paling rendah. Meskipun begitu Dia 
lebih dekat dengan segala sesuatu yang ada, Dia lebih dekat kepada 
hamba-Nya daripada urat lehernya. Dia menyaksikan segala sesuatu, dekatnya 
tidak sama seperti jisim (benda) , demikian pula Dzat-Nya. Dia tidak 
menempati benda dan tidak ditempati oleh benda. Tidak membutuhkan ruang 
dan waktu, bahkan Dia wujud sebelum diciptakannya ruang dan waktu, 
sementara Dia sekarang masih tetap seperti semula. Dia sama sekali tidak 
berbeda dengan makhluk-Nya dalam segi sifat-sifat-Nya. Dia dalam
 Dzat-Nya tidak ada unsur lain, sementara pada yang lain juga tidak ada 
Dzat-Nya. Dia suci dari segala perubahan dan pergantian, tidak ditempati 
oleh segala yang bersifat baru (hawaadits) dan tidak dihinggapi oleh 
sifat-sifat baru yang non-esensial, akan tetapi Dia senantiasa dalam 
sifat-sifat keagungan-Nya yang tersucikan dari sifat aus dan sirna, dalam 
sifat-sifat kesempurnaan-Nya itu tidak memerlukan penyempurnaan  tambahan. 
Wujud  Dzat-Nya dapat diketahui secara rasional, dan dapat dilihat melalui 
mata hati, sebagai nikmat dan kelembutan-Nya terhadap orang-orang yang 
baik disurga yang abadi, untuk menyempurnakan terhadap nikmat-nikmat-Nya 
adalah dengan bisa dengan menyaksikan ?Wajah?-Nya Yang Mulia.
 
 
  <i>Dikutip dari kitab Qawaa?idul ?Aqaaid Fit-tauhid Karya Imam 
Al-Ghazali.
  (TAUHIDULLAH, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya)</i>
 
 
 
  Allah SWT Yang Maha Hidup dan Maha Kuasa
 
  Allah SWT Maha Hidup (Hayat) dan Maha Kuasa ( Qudrat ), Maha Perkasa 
yang tidak kenal keterbatasan dan kelelahan, tidak kenal kantuk dan tidur 
, tidak kenal kehausan (fana ) dan kematian. Dia-lah pemilik kerajaan, 
alam malakut, keagungan dan alam jabarut.  Dia-lah Yang memiliki 
kekuasaan, kekuasaan untuk bisa memaksa, penciptaan dan titah perintah. 
Langit dilipat dengan ?Tangan Kanan?-Nya, seluruh makhluk terpaksa dalam 
?genggaman? - Nya.  Dia sendirian dalam mencipta, membangun dan berkreasi. 
Dia menciptakan makhluk-Nya  dan seluruh perbuatan mereka, menetapkan 
rezeki serta Ajal (batas waktu ) mereka. Segala yang telah ditakdirkan 
tidak ada yang lepas dari ?genggaman? ? Nya.  Segala pelaksanaan seluruh 
masalah tidak ada yang luput dari kekuasaan-Nya. Seluruh apa yang 
ditadirkan-Nya tidak bisa dihitung, apa yang Dia ketahui tidak pernah 
berakhir.
 
 
  <i>Dikutip dari kitab Qawaa?idul ?Aqaaid Fit-tauhid Karya Imam 
Al-Ghazali.
  (TAUHIDULLAH, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya)</i>
 
 
 
  Allah SWT Yang Maha Mengetahui
 
  Allah SWT Maha Mengetahui terhadap seluruh obyek pengetahuan. Dengan 
Ilmu-Nya Dia mengetahui secara detail terhadap segala apa yang berlaku di 
bumi yang paling rendah sampai yang ada dilangit yang tertinggi. Semuanya 
tidak pernah ada yang luput dari jangkauan Ilmu-Nya walau sebesar atom, 
baik yang ada di langit dan bumi, bahkan Dia tahu gerakan dan merayapnya 
semut hitam yang ada di batu hitam  yang keras pada malam yang gelap 
gulita.  Dia mengetahui gerak atom di ruang angkasa. Dia Maha Mengetahui 
segala rahasia dan yang sangat tersembunyi. Dia melihat suara dan bisikan 
hati serta rahasia-rahasia hati nurani dengan Ilmu-Nya yang Qadim dan 
Azali, dimana Dia senantiasa menyandang sifat-sifat Azali, bukan dengan 
ilmu baru yang diperoleh dalam Dzat-Nya dengan cara bertempat dan 
berpindah-pindah.
 
 
  <i>Dikutip dari kitab Qawaa?idul ?Aqaaid Fit-tauhid Karya Imam 
Al-Ghazali.
  (TAUHIDULLAH, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya)</i>
 
 
 
  Allah SWT Yang Maha Berkehendak
 
  Allah SWT adalah Yang Menghendaki adanya alam raya, Yang mengelola sarwa 
jagat yang serba baru. Sehingga tidak pernah ada sesuatu pun yang berlaku 
dalam sarwa kekuasaan-Nya kecuali karena keputusan Qadha?, Qadar-Nya, 
kebijakan hukum dan iradat (kehendak) -Nya, baik sesuatu itu sedikit atau 
banyak, kecil atau besar, baik atau buruk, marabahaya atau manfaat, iman 
atau kufur, mengetahui atau tidak mengetahui, untung atau rugi lebih atau 
kurang, taat atau maksiat. Maka apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi dan 
apa yang tidak  dikehendaki-Nya tidak akan terjadi; tak ada sesuatu pun 
yang terjadi tanpa kehendak-Nya, walaupun hanya sekejap mata atau sebersit 
pikiran. Lebih jauh lagi Dia adalah Pencipta awal dan Yang mengembalikan 
seperti semula, Dia Maha Berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Tiada yang bisa 
menolak terhadap apa yang menjadi keputusan hukum-Nya dan tidak ada yang 
bisa menyalahkan keputusan-Nya. Tidak tempat berlari bagi seorang hamba 
dari kemaksiatan yang telah ia
 lakukan kecuali karena pertolongan dan rahmat-Nya. Tidak ada kekuatan 
bagi seorang hamba untuk berbuat taat kepada Allah kecuali karena kehendak 
dan keinginan-Nya. Maka kalau misalnya manusia, jin, malaikat dan setan 
berkumpul untuk bersama-sama menggerakkan  atau menghentikan atom di alam 
ini dengan tanpa Kehendak Allah dan keinginan-Nya niscaya mereka tak akan 
mampu melaksanakannya. Sifat iradat-Nya adalah terkait dengan Dzat-Nya, 
termasuk juga seluruh sifat-sifat-Nya yang lain. Dia senantiasa menyandang 
sifat Iradat, Dia berkehendak sejak zaman Azali, karena wujudnya segala 
sesuatu sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan ditentukan 
sebelumnya, sehingga semua diwujudkan sesuai dengan waktu yang telah 
ditentukan sejak zaman Azali, dengan tanpa terlambat sedikit pun atau 
lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Bahkan semua itu terjadi 
dengan Ilmu dan Iradat-Nya tanpa perubahan dan pergantian. Dia mengatur 
segala sesuatu  dengan  tanpa struktur pemikiran, dan
 tanpa menunggu waktu, karena Dia tidak disibukan oleh urusan-urusan yang 
ada.
 
 
  <i>Dikutip dari kitab Qawaa?idul ?Aqaaid Fit-tauhid Karya Imam 
Al-Ghazali.
  (TAUHIDULLAH, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya)</i>
 
 
 
  Allah SWT Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat
 
  Allah SWT Maha Mendengar (Sama ) dan melihat (Bashar ), tidak pernah ada 
sesauatu yang luput dari pendengaran-Nya meskipun hal itu tersembunyi. 
Tidak ada yang tersembunyi dari penglihatan-Nya sekalipun itu halus. 
Pendengaran-Nya tidak terhalangi oleh jauhnya jarak, dan Penglihatan-Nya 
tidak terhambat oleh kegelapan. Dia melihat tanpa biji mata dan pelupuk 
mata. Dia mendengar tanpa daun telinga dan alat pendengaran, sebagaimana 
Dia mengetahui tanpa kalbu dan Dia memegang tanpa anggota badan. Dia 
menciptakan tanpa alat, karena sifat-sifat-Nya tidak seperti sifat-sifat 
makhluk  sebagaimana Dzat-Nya tidak sama dengan dzat makhluk.
 
 
  <i>Dikutip dari kitab Qawaa?idul ?Aqaaid Fit-tauhid Karya Imam 
Al-Ghazali.
  (TAUHIDULLAH, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya)</i>
 
 
 
  Allah SWT Yang Maha Berbicara
 
  Sesungguhnya Allah SWT Maha Berbicara (Al-Mutakallim ), Maha Memerintah 
dan Melarang, memberi janji  yang menyenangkan dan memberi ancaman. Semua 
itu dilakukan dengan kalam-Nya yang Azali lagi Qadim, yang terkait dengan 
Dzat Allah, yang tidak sama atau mirip dengan pembicaraan makhluk. Sebab 
Kalam-Nya tidak menggunakan suara yang muncul dari getaran udara atau 
akibat benturan atau gesekan antara benda yang satu dengan yang lain, 
tidak pula dengan huruf yang bisa dituturkan dengan gerakan bibir dan 
lidah
 
  Sesungguhnya Al-Qur?an, Taurat, Injil dan Zabur adalah Kitab-Kitab-Nya 
yang diturunkan kepada para Rasul-Nya, semoga keselamatan tetap diberikan 
kepada mereka. Sesungguhnya  Al-Qur?an yang dibaca dengan lisan, yang 
tertulis dalam mushaf dan yang dihafal dalam hati sanubari, meski demikian 
ia adalah tetap Qadim yang terkait dengan Dzat Allah yang Qadim, yang 
tidak dapat dipisah-pisahkan atau dipenggal-penggal dengan memindahkan 
pada hati dan kertas. Sesungguhnya  Musa a.s. mendengar Kalam Allah dengan 
tanpa suara dan huruf, sebagaiman orang-orang bijak diakhirat kelak akan 
melihat Dzat Allah dengan tanpa terdiri dari elemen (Jauhar ) maupun sifat 
yang ada pada jisim (?iradah )
 
  Apabila Dia memiliki Sifat-sifat ini, maka Dia hidup dengan Sifat Hayat, 
mengetahui dengan  Sifat Ilmu, kuasa dengan Sifat Qudrat, berkehendak 
dengan Sifat Iradat, mendengar dengan sifat Sama?,  melihat dengan Sifat 
Bashar, berbicara dengan Sifat Kalam, tidka sekadar dengan Dzat-Nya saja.  

 
 
  <i>Dikutip dari kitab Qawaa?idul ?Aqaaid Fit-tauhid Karya Imam 
Al-Ghazali.
  (TAUHIDULLAH, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya)</i>


[Non-text portions of this message have been removed]



Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke