Quote : Bukan serangan jantan yang gagah berani. Serangan pengecut dengan menggunakan zombies yang sudah dicuci otaknya dengan keyakinan buta bahwa kalau mati akan disambut oleh 73 bidadari perawan abadi di surga. Dan bukan diusir, Amerika hanya menganggap manfaatnya tidak ada untuk terus berada di Libanon.
WD: Saya rasa tidak ada yang lebih pengecut dari pada serangan udara menggunakan pesawat tempur untuk membombardir masyarakat sipil dengan menggunakan senjata kimia sampai luluh lantak. Saya rasa pasukan darat Israel dan Amerika itu lembut seperti kucing sehingga mereka beraninya hanya menggunakan pesawat tempur saja dan membomi musuhnya dengan senjata kimia atau nuklir. Hal ini sudah kita lihat sejak pemboman Hiroshima dan Nagasaki. Tidak tahan keok sama Jepang di Pearl Harbour, mereka dengan keji membom warga sipil dengan bom atom untuk memaksa Jepang menyerah. Sungguh tindakan pengecut yang tidak kesatria. Israel sejak zaman Musa itu pengecut. Takut masuk Kanaan dengan Musa. Berlindung di balik benteng di Madinah di zaman nabi Muhammad. Dan sekarang mengancam penduduk Sipil Palestina dengan senjata di tangan serta membomi warga sipil dengan pesawat tempur. Kalau saja mereka menghadapi lawan yang seimbang, kita akan melihat siapa sesungguhnya yang pengecut itu. Israel fikir hari ini mereka kuat dengan persenjataan mereka, hulu ledak nuklir mereka, pesawat-pesawat tempur mereka. Demikian juga AS. Tunggu saja harinya, dimana anggapan mereka itu salah. Hari yang sudah dikatakan oleh nabi Muhammad: "Tidak akan terjadi kiamat sampai umat Islam berperang melawan Yahudi, sampai jika Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, batu dan pohon itu akan menyeru: Hai Muslim, Hai AbdulLaah, di belakangku bersembunyi seorang Yahudi, kemari dan bunuhlah! Kecuali jika Yahudi itu bersembunyi di balik pohon Ghorqot, karena pohon itu pohon Yahudi." Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 07/28/2006 06:06 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Wishful Thinking Re: [mediacare] Awal Kejatuhan Israel dan AS Dari milis sebelah, saya reposting disini untuk menambah sedikit wawasan cetek Lina Dahlan. Sato Sakaki ----------- Saya jelaskan sedikit lagi bagian yang bikin ngakak ini sebelum dikutip Adian Husaini untuk kolomnya di Republika hehehe .... > Mereka juga memiliki > persenjataan lumayan, di antaranya 100 ribu lebih > roket jarak dekat dan menengah yang bisa mencapai > Tel Aviv yang berjarak kurang lebih 80 mil (120 km) > dari Beirut. Roket jarak dekat yang ditembakkan Hizbullah itu adalah Katyusha. Versi lama berjarak tembak sekitar 20 kilometer. Yang disebut mobile multi-barreled rocket launcher memiliki laras sampai 12 dan diluncurkan dari jip terbuka atau truk. Menurut angkatan perang Israel (IDF) dalam setahun terakhir Iran memasok Katyusha generasi ketiga yang dibuat industri angkatan udara Iran. Jenis baru ini yang disebut Fajr-3 dan Zelzal-2 berkemampuan tembak 45-115 kilometer. Jenis yang menghantam Haifa dalam dua pekan terakhir itu diperkirakan oleh Israel berjumlah sekitar 600. Peluncur-peluncur roket bergerak (mobil) inilah yang sedang berusaha dihancurkan Israel dengan gempuran udara dan operasi darat untuk mengusir mereka ke seberang Sungai Litani, dan sesudahnya angkatan bersenjata Israel akan mundur lagi setelah dicapai kesepakatan internasional untuk menempatkan tentara Libanon atau pasukan NATO disana untuk mencegah agar roket-roket Katyusaha Hizbullah itu tidak kembali. Untuk persiapan kesana, selebaran ditebar Israel di seantero Libanon Selatan agar warga sipil mengungsi. Mari kita lihat apa yang akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. --- Iman Tribune <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Awal Kejatuhan Israel dan AS > > Oleh : > Abdillah Toha > Anggota Komisi I DPR, Ketua Fraksi PAN > > Tulisan ini akan memaparkan mengapa penulis > percaya bahwa agresi brutal Israel atas Palestina > dan Lebanon merupakan awal kejatuhan Israel dan > pendukung utamanya Amerika Serikat (AS). Apa yang dimaksud dengan kejatuhan Israel? Israel lenyap sebagai negara dan Amerika Serikat runtuh? Onani. > Bagi AS, > setidaknya ini akan merupakan pelajaran terakhir > tentang gagalnya politik luar negeri mereka yang > didasarkan pada arogansi kekuasaan militer dan > ekonomi dan unilateralis. Wishful thinking. > Pertama, Israel dan AS salah hitung tentang Hamas. > Hamas bukanlah Fatah yang banyak dijangkiti korupsi > dan pengkhianat yang mudah dibeli dengan uang. Hamas > menang pemilu secara meyakinkan dan legitimate > karena ketulusan, kejujuran, dan terbukti ikhlas > berniat membebaskan Palestina dari kesengsaraan dan > penindasan Israel. Hamaslah yang berada di garis > depan sejak awal intifadah. Jadi Yasir Arafat pengkhianat, korup dan tidak ikhlas? Apakah bukannya Hamas yang merongrong usaha Arafat untuk berdamai dengan men-torpedo setiap perjanjian gencatan senjata? Apakah pemilu dengan megikutsertakan Hamas bukannya atas anjuran AS? > Upaya mereka mencekik keuangan dan ekonomi > Palestina dengan segala cara tidak berhasil. Maka > untuk menghapuskan Hamas dari peta Palestina, Israel > harus mengebom rata seluruh Palestina, bila perlu > dengan bom nuklir yang mereka miliki. Tapi, kecuali > penguasa Tel Aviv atau Washington terjangkit > penyakit gila, penggunaan senjata nuklir hampir > pasti tak akan terjadi, karena bisa menyulut perang > dunia ketiga. Apa memangnya para pemimpin dan pakar strategi Israel akan sedemikian bodoh? Atau anda yang bodoh? Adalah pandir sekali kalau Israel menggunakan senjata nuklir untuk menghantam Hamas. Itu sama dengan membunuh tikus dengan bom di rumah sendiri. Menjatuhkan bom nuklir di satu tempat yang hanya 40 kilometer dari kotanya sendiri? Bukan hanya orang Palestina yang akan habis, orang Israel juga bakalan habis kena gelombang radioaktif. Dan kota Palestina mana yang hendak di-bom nuklir? Yerikho? Hebron? Salahsatu kota di Yudea dan Samaria (West Bank)? Atau kota kelahiran Yesus, Bethlehem? Mau membikin orang Kristen sedunia marah besar? Israel takkan sedemikian goblok. > Berbeda dengan Fatah yang mengakui Israel, Hamas > tidak. Setiap perundingan hanya akan dilakukan bila > semua opsi terbuka, tanpa prakondisi harus mengakui > Israel terlebih dahulu. Pengeboman membabi-buta ke > Gaza dan sekitarnya tak akan mematahkan perjuangan > Hamas, karena rakyat Palestina sudah terbiasa hidup > sengsara sejak Israel 'dicangkokkan' di sana pada > 1948. Hamas dan pendukungnya akan terus melawan > sampai Israel kelelahan dan banyak jatuh korban di > pihak Israel. Israel tidak akan sebegitu dungu membiarkan Hamas melancarkan "war of attrition" dengan bantuan diam-diam negara-negara yang bermuka manis di depan tetapi berlaku licik di belakang. Yang bakalan mereka bom rata adalah negara-negara yang membantu tersebut dan kalau harus menggunakan bom atom, ibukota-ibukota negara-negara itulah yang akan mereka anggap pantas diberi hadiah, bukan kota-desa Palestina. > Kedua, Israel dan AS lagi-lagi salah hitung > tentang Hizbullah. Kali ini lebih bodoh. Karena > Hizbullahlah yang berhasil mengusir AS dari Lebanon > pada 26 Februari 1984, setelah serangan Hizbullah > menewaskan 264 marinir AS dan puluhan staf kedutaan > AS di sana. Hizbullah pula yang membuat Israel kapok > menetap di Lebanon Selatan dan minggat Mei 2000. Bukan serangan jantan yang gagah berani. Serangan pengecut dengan menggunakan zombies yang sudah dicuci otaknya dengan keyakinan buta bahwa kalau mati akan disambut oleh 73 bidadari perawan abadi di surga. Dan bukan diusir, Amerika hanya menganggap manfaatnya tidak ada untuk terus berada di Libanon. Dan Israel mundur dengan perjanjian gencatan senjata dimana Hizbullah berjanji tidak akan menyerang tentara Israel dan tidak menyerang wilayah Israel, perjanjian yang dilanggar belum lama ini oleh Hizbullah dengan melancarkan serangan lintas-batas ke Israel dan menangkap tiga tentara Israel (yang kelihatannya atas hasutan Ahmadinejad). > Goyah > Serangan-serangan balasan Hizbullah dengan rudal ke > kota-kota Israel telah mulai menggoyahkan Israel dan > sekutunya, AS. Awalnya Bush mendukung serangan > Israel tanpa reserve. Belakangan Menlu AS, > Condoleezza Rice, mulai meminta Israel 'menahan > diri' setelah melihat makin banyak korban di pihak > Israel. Dunia tidak melihat Israel goyah, tetapi berang sehingga melancarkan gempuran hebat ke Libanon. Kalau Hizbullah masih menembakkan rudal, mungkin Damaskus lagi yang bakalan digempur skuadron-skuadron pesawat tempur Israel yang datang bergelombang silih berganti. Dan kalau belum juga berhenti, mungkin berikutnya Teheran yang bakalan diserang. Condoleezza Rice santai aja kok, ndak buru-buru. Saya kira baru hari ini dia berangkat ke Israel. Padahal anda kan sudah menulis seminggu yang lalu? > Hizbullah adalah organisasi perlawanan yang > didukung ratusan ribu pengikut militan, fanatik, dan > terorganisasi rapi. Mereka juga memiliki > persenjataan lumayan, di antaranya 100 ribu lebih > roket jarak dekat dan menengah yang bisa mencapai > Tel Aviv yang berjarak kurang lebih 80 mil (120 km) > dari Beirut. Untuk menundukkan Hizbullah, lagi-lagi > Israel harus mengebom rata seluruh Lebanon. Atau > melakukan serangan darat dan menduduki Lebanon, > seperti tahun 1990-an. Kedua opsi ini jelas tidak > visible. Pendudukan Lebanon diperkirakan akan > menimbulkan korban besar di pihak Israel. Seratus ribu lebih roket jarak dekat? Siapa rupanya yang mau anda buali? Lebanon tidak akan diduduki. Hanya disapu sampai ke Sungai Litani untuk membersihkan roket-roket mobil yang diluncurkan dari truk (pemberian Syria dan Iran), lalu tentara Libanon disuruh masuk kesana untuk melucuti pelontar granat dan AK-47 milisi Hizbullah. Kalau perlu membom, bukan Libanon yang akan terus-terusan di-bom melainkan Damaskus sampai Basir al-Assad mematuhi tuntutan supaya memutuskan garis suplai logistik dan persenjataan Hisbullah. > Ketiga, serangan ke Gaza dan Lebanon ini bukanlah > sesuatu yang tak terduga. Semuanya sudah > diskenariokan Israel dan AS untuk 'membersihkan' > kawasan itu dari pejuang-pejuang gigih Hamas dan > Hizbullah yang mereka juluki sebagai teroris. Seandaikan diskenariokan Israel dan AS tentunya mereka tidak menganjurkan pemilu Palestina yang demokratis dengan mengikutsertakan Hamas, dan AS tak akan menganjurkan pemilu demokratis di Mesir dengan mengikutsertakan calon-calon berbasis Ikhwanul Muslimin. > Provokasi pertama tidak dilakukan Hamas, tapi oleh > Israel. Itu terjadi pada pagi 9 Juni, ketika dunia > sedang memusatkan perhatian pada pembukaan Piala > Dunia di Berlin. Saat itu, kapal perang Israel > membunuh satu keluarga Palestina (keluarga Ghalia) > di tepi Pantai Gaza. Tujuh tewas: dua wanita, tiga > anak-anak --satu berusia satu tahun. Sebanyak 40 > orang luka-luka, 13 di antaranya anak-anak. Israel tidak akan menyerang kalau warga sipilnya tidak diserang. Padahal mereka dengan iktikad baik sudah membongkar permukiman-permukiman yang indah dan teratur di Gaza dan memindahkan paksa warga Israel yang memrotes menangis-nangis, namun iktikad baik itu dianggap karena Israel takut, lalu roket ditembakkan ke wilayah Israel persis dari lokasi-lokasi permukiman yang ditinggalkan itu. Tentu saja ini tidak dibiarkan. Sebab kalau dibiarkan akan semakin menjadi-jadi, akan dipandang sebagai ketidakberdayaan. > Keempat, Israel dan AS telah berkali-kali membuat > pernyataan bahwa aksi Hizbullah didukung Iran dan > Suriah. Pernyataan-pernyataan tersebut bisa jadi > dalih memperluas konflik, yang tujuan akhirnya > adalah melakukan serangan. Tapi opsi inipun sangat > kecil kemungkinannya, karena Israel dan AS sadar > bahwa Iran punya persenjataan yang cukup kuat, > termasuk rudal-rudal jarak jauh yang dapat > meluluh-lantakkan Israel. Rudal Shahab? Israel punya sistem penangkis rudal balistik Arrow dan penangkis laser MTHEL (the Mobile Tactical High-Energy Laser) untuk memungkasnya. Dan mereka juga punya JERICHO 2 yang mampu meluluhlantakkan Teheran dan kota-kota besarnya, tinggal dipasangi hulu ledak nuklir saja. Dan AS tidak akan tinggal diam kalau Israel diserang. Apa percuma saja mereka punya pangkalan udara di Dhahran, Qatar dan Kuwait? Apakah Armada Kelima yang berpangkalan di Bahrain akan berpangku tangan saja? Paling kurang mereka mungkin akan membuka pangkalan udara yang mereka tempati (dengan meng-approach/memelintir tangan tuan rumah) sebagai persinggahan menambah bahan bakar bagi squadron-squadron pembom-tempur jet F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon Israel untuk menjadikan Teheran lautan api. > Kelima, dunia, termasuk dunia Barat, sudah mulai > muak dengan brutalitas Israel dan AS. Terbukti, > dalam resolusi DK PBB yang bermaksud menghentikan > agresi Israel, hanya AS yang menolak dengan veto. > Sebagian besar mendukung dan sisanya --beberapa > negara pengikut buta AS seperti Inggris-- abstain. > Begitu pula dalam pertemuan puncak G8 di Rusia, > hampir semua negara mengecam Israel, kecuali AS. Di G-8 bukan hanya Israel yang dikecam tetapi juga aksi terror Hamas dan Hizbullah. Dan resolusi PBB yang barusan diveto AS jauh lebih lunak daripada resolusi sewaktu PBB masih dikangkangi blok komunis dan negara-negara pembebeknya yang menamakan diri Non-Blok dulu ditambah negara-negara Arab. > Avonturisme Israel dan AS di Timur tengah juga > dianggap telah mengancam kestabilan ekonomi dunia > dengan melonjaknya harga minyak mentah yang > belakangan telah mendekati 80 dolar AS per barel. Harusnya bukan Israel dan AS yang disalahkan, melainkan negara-negara penghasil minyak yang serakah yang memakai ajian aji mumpung. > Keenam, di AS saat ini banyak pihak mulai berani > menyuarakan terang-terangan ketidakberdayaan AS > menghadapi tekanan dan pemerasan lobi Israel. Belum > lama ini tersebar luas tulisan panjang lebar dua > profesor dari Universitas Harvard dan Chicago, yang > mengkritik keras politik luar negeri AS yang > dikendalikan oleh lobi Israel. AS disebut lebih > mementingkan melindungi kepentingan Israel daripada > kepentingan jangka panjang AS. Bukan lobi Israel yang mengendalikan kebijakan politik AS, melainkan AS memerlukan Israel sebagai salahsatu teman seperjuangan di wilayah itu. Dulunya melawan pengaruh komunis, sekarang melawan negara yang dikendalikan para mullah dan sejenisnya. > Gagal > Dalam tulisannya berjudul How To Lose The War On > Terror, dua peneliti AS meramalkan perang melawan > terorisme akan gagal tanpa menyelesaikan masalah > Palestina dan menciptakan perdamaian abadi di Timur > Tengah. Perdamaian abadi di sana tak akan terjadi > tanpa berdialog dan mendengar langsung keluhan > (grievances) Hamas dan Hizbullah yang legitimate dan > didukung konstituennya. Hizbullah tidak ada urusan dalam soal Palestina, urusan mereka di Libanon. Hamas kalau mau berdamai harus menerima "the road map for peace" dengan formula dua negara yang hidup berdampingan secara damai yang sudah diterima Arafat. Negara Israel dan negara Palestina merdeka. Mereka mimpi kalau mau menghapuskan Israel dan mendirikan negara Palestina berdasarkan syariat Islam di seluruh Tanah Kanaan yang dipandang sebagai Tanah Suci oleh pemeluk Yahudi dan Kristen. Syariat Islam di Yerusalem dan di Bethlehem? Di Nazareth? Memangnya zaman Khalid bin Walid? > Ketujuh, AS dan sekutunya sudah sangat kelelahan > di Afghanistan dan (terutama) di Irak. Ratusan > miliar dolar AS telah dikuras dari anggaran belanja > AS dan ribuan tentara mereka telah tewas tanpa > gambaran yang meyakinkan bahwa 'misi' mereka telah > atau menuju berhasil. Justru sebaliknya, belakangan > ini korban-korban di kalangan sipil Irak terus > berjatuhan dan 'demokrasi' yang dijejalkan AS di > sana sangat rapuh. Duaribuan tentara di Iraq dan duaratusan di Afganistan masih lebih rendah dibanding korban sipil serangan teroris 11 September 2001. Harga yang pantas untuk dibayar daripada harus menghadapi mereka di bumi Amerika sendiri dengan korban sipil berpuluh atau bahkan beratus kali lipat. Di Afganistan, cuman di sekitar wilayah Kandahar suku Pashtun dan perbatasan Pakistan saja gerombolan Taliban masih aktif. Kalau di Afganistan Utara dan Barat, wilayah suku Tajik, Uzbek dan Hazara, mereka mati kutu tidak berkutik. > Posisi AS di Irak serba salah dan dilematis. Tetap > bertahan salah dan rakyat AS sudah tidak sabar. > Sedangkan meninggalkan Irak dalam keadaan sekarang > berarti mengakui kekalahan. Kita memperkirakan, > apapun kondisi di Irak, AS tidak akan mampu bertahan > lebih dari setahun lagi. AS bisa pergi kapan saja, hanya negara-negara Sunni seperti Arab Saudi, Kuwait dan Yordania saja yang mengatakan jangan. Sebab kalau pasukan AS dan koalisinya berangkat, Iraq akan berubah menjadi negara kecil yang hanya terpusat di sekitar Bagdad saja tanpa pelabuhan laut dan tanpa tambang minyak. Sepertiga lagi yang kaya minyak melepaskan diri menjadi Republik Kurdi Merdeka dengan ibukota Mosul. Dan sepertiga lainnya yang juga kaya minyak memproklamasikan diri menjadi Republik Arab Syiah Merdeka yang menjalin persahabatan dengan AS, Inggris dan Iran, dengan ibukota Basra. > Kedelapan, kekuatan-kekuatan progresif di dunia > mulai bermunculan menentang secara terbuka hegemoni > AS di dunia. Tidak di Asia dan Afrika saja, tapi > juga di Eropa dan Amerika Latin. Di Asia, Iran dan > Korea Utara terang-terangan menantang dan melawan > tekanan AS. Cina yang dianggap oleh AS sebagai > potensi ancaman ekonomi dan militer terbesar di > Asia, tinggal menunggu saat yang tepat untuk unjuk > gigi. Analisis keliru. Belum pernah sebelumnya di PBB AS dan sekutu-sekutunya berhasil menggolkan resolusi yang mengutuk negara komunis Korea Utara hanya karena melakukan percobaan rudal. Padahal hanya rudal bukan senjata nuklir. Dan resolusi itu didukung oleh Cina dan Rusia. Kedua negara itu sudah menyadari, kalau mau makmur mesti bersahabat dengan AS. > Di Eropa, Rusia telah mulai menunjukkan jati > dirinya dengan tidak selalu setuju dengan AS, walau > saat ini masih menjaga keseimbangan demi kepentingan > ekonominya. Yang jelas dalam soal terorisme Bush dan Putin sudah seia sekata, bahkan menjalin persahabatan pribadi yang akrab. Dulu AS marah sekali kalau Rusia bertindak keras terhadap pemberontak Chechnya, tetapi sesudah pembantaian pengecut yang dikutuk dunia terhadap ratusan anak TK dan murid sekolah dasar di Beslan, rakyat AS dan negara-negara Barat lainnya jadi mual sama mereka. Rupanya memanglah teroris, bukan pejuang keadilan. Karena itu sewaktu ada berita yang mengatakan gembong perjuangan kemerdekaan Chechnya Shamil Basayev tewas ditembak tentara Rusia, Bush malah berkomentar: He deserves it. > Di Afrika, AS yang pernah terusir dari > Somalia dan gagal mengendalikan Sudan, akan berpikir > dua tiga kali sebelum mencoba berpetualang di sana. Somalia dibiarkan kacau tanpa pemerintahan yang berdaulat sebagai hukuman karena pernah membunuh dan menyeret-nyeret jenazah marinir. Sudan terpaksa menandatangani perjanjian perdamaian dengan Laskar Pembebasan Sudan Selatan pimpinan John Garang. Omar al-Bashir juga dibikin cekcok dengan Hasan Turabi yang fundamentalis. Tentara Uni Afrika dan sebentar lagi pasukan PBB dikirim ke wilayah non-Arab Darfur yang memberontak. > Di Amerika Latin, di bawah pimpinan Presiden Hugo > Chavez dari Venezuela dan Fidel Castro dari Kuba, > satu persatu hegemoni AS runtuh di Bolivia, Chile, > dan hampir saja di Meksiko yang kandidat presidennya > dari kelompok kiri sampai sekarang masih belum > mengakui kekalahan tipis dari lawan konservatifnya. Kalau pihak yang memihak AS kalah dalam pemilihan umum, itu bukan berarti runtuhnya pengaruh Amerika. Selama pemilu yang demokratis tetap dilangsungkan secara berkala, para pembebek komunis murid Fidel Castro bisa kalah lagi dalam pemilihan umum berikutnya. Mereka baru merupakan bahaya kalau sudah mengangkat diri menjadi presiden seumur hidup dan menjadikan komunisme sebagai azas tunggal. Dan setelah Fidel yang sudah uzur mati, diragukan Raul Castro akan mampu mempertahankan Kuba terus komunis. > Akhirnya, bagaimana dengan posisi dan sikap > Indonesia ke depan? Mudah-mudahan kita tidak salah > baca lagi tentang apa yang sedang terjadi dalam > geopolitik global sehingga kita akan ketinggalan > kereta. Semoga. Betul, jangan sampai salah baca. Wishful thinking sangat menyesatkan kalau dijadikan pedoman kebijakan luar negeri. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa. ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/