Terimakasih mas Donnie. Saya rasa anda benar. Eh, anda psikolog ya?

Salam,



Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/28/2006 01:00 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: How To Be a Parrent? Re: [wanita-muslimah] Re: aku dibenci 
ibuku..sedihnya






Pak Wida, saya rasa bukan karena rasa hormat yang kurang, tapi ada
perbedaan intergenerational value tentang apa yang disebut sebagai
rasa hormat dan indikatornya.  Keduanya baik indikator tentang rasa
hormat dan perbedaan value, serta indikator hormat kita (yang
menganggap submission/kepatuhan sebagai indikator respek) menyebabkan
kita semakin merasa bahwa rasa hormat mereka menjadi buruk
dibandingkan generasi yang terdahulu.  Dan saya rasa itu akan selalu
terjadi setiap generasinya.

Dan itu sepertinya yang ditengarai oleh Khalil Gibran, dalam syair
anakku.  Bahwa anak ku adalah bukan anak ku tetapi adalah anak masa
depan, masa dimana kita tidak dapat menjangkaunya.  Hingga yang bisa
kita lakukan adalah mengarahkan busurnya dan bukan anak panahnya.



=================
> Hubungan antara anak dan orang tua saya rasakan berbeda, ketika saya 
masih
> menjadi anak dan ketika saya menjadi orang tua. Saya merasa tingkat 
hormat
> anak-anak sezaman saya dulu lebih tinggi terhadap ortunya dibandingkan
> zaman anak-anak saya sekarang. Entah dari mana sikap anak-anak dulu itu.
> Apakah karena adat daerah dalam menghormati orang tua masih kental? Atau
> diajarkan di sekolah? Lalu kenapa sekarang tidak seperti dulu? Dulu 
kalau
> anak disuruh sama ortunya maka mereka patuh melaksanakannya. Sekarang,
> kita perlu punya alasan kuat untuk meminta tolong mereka. Terkadang saya
> dan istri saya berdiskusi, salah di mana kita ya? Tetapi sejauh ini saya
> tahu, anak-anak saya tetap hormat kepada kami selaku orang tuanya. 
Mungkin
> tata krama Jawa zaman dulu, zaman orang tua saya, sudah sukar lagi
> diterapkan di zaman sekarang ini. Istri saya bahkan kalau mau makan,
> setelah ortunya makan dulu. Sampai seperti itu tata krama yang berlaku.
> Tetapi kami sendiri mungkin tidak akan menerapkan sampai seperti itu,
> hanya saja perbedaannya kok seperti langit dan bumi dalam hal tata krama
> terhadap orang tua. Tetapi sejauh ini alhamdulilLaah masih fine2 saja...
>
> Menjadi orang tua itu ternyata tidak mudah. Kita sekolah tinggi-tinggi
> untuk bekal mencari nafkah. Tetapi kita tidak pernah belajar untuk 
menjadi
> orang tua. Sekolah menjadi orang tua itu tidak ada. Padahal tidak 
gampang.
> Salah langkah anak-anak kita berantakan. Akhirnya sedikit pasangan yang
> memasuki gerbang pernikahan tanpa mempunyai konsep yang jelas dalam
> mendidik anak atau menjadi orang tua. Dan dari pengalaman saya, tanpa
> konsep yang jelas dan mandiri, tanpa kita sadari kita akan menjadi "foto
> copy" dari orang tua kita dalam mendidik anak kita. Cara marah kita akan
> sama seperti orang tua kita marah. Cara menegur kita akan sama. Dalam
> banyak gerak-gerik dan tingkah laku, kita akan menjadi foto copy orang 
tua
> kita. Mungkin hanya sedikit perbedaannya yang memang merupakan ciri khas
> kita. Mungkin alam bawah sadar kita merekam perilaku orang tua kita
> terhadap kita ketika masih kecil. Sehingga ketika ada suatu kebutuhan
> karakter tertentu yang harus kita tampakkan, tanpa konsep kita sendiri 
ttg
> bagaimana kita akan mengatasinya, maka yang keluar dari alam bawah sadar
> kita adalah foto copy dari bagaimana orang tua kita mengatasi hal itu
> sewaktu kita kecil. Misalnya ketika ada dorongan untuk marah, tanpa
> pemikiran yang matang serta konsep kita sendiri, maka yang akan keluar
> adalah "cara orang tua kita marah" kepada kita ketika kita masih kecil.
> Bagaimana? Apakah rekan-rekan pernah mengamatinya. Saya perhatikan diri
> saya, dalam banyak hal gerak-gerik saya terhadap anak-anak saya kok 
mirip
> dengan ayah saya terhadap saya waktu kecil dulu. Juga istri saya, mirip
> dengan ibunya kalau lagi ngomel sama anak-anak. 8-) Tetapi tidak 
semuanya
> saya copy dari ortu saya. Karena saya pun punya penilaian dalam 
sisi-sisi
> mana ortu saya berhasil dan gagal. Dalam sisi berhasil mungkin 
pencapaian
> kita belum tentu bisa sama. Dalam sisi gagal, sisi itu saya hindari 
dalam
> pendidikan anak-anak saya dan saya mencari konsep yang lebih baik 
sendiri.
> Rasanya kita perlu untuk bisa menilai cara ortu kita dalam mendidik kita
> dan adik2 kita semasa kecil dulu. Kita ambil yang baiknya, dan kita 
jauhi
> yang buruknya. Demikianpun, mungkin saya bisa menjauhi sisi-sisi 
kegagalan
> mereka, tetapi sisi-sisi pencapaian baik mereka saya akui terkadang saya
> sendiri tidak bisa menyamai mereka. Kita dan orang tua kita memang tidak
> sama.
>
> Menjadi orang tua memang tidak mudah. Kita tidak pernah sekolah khusus
> menjadi orang tua. Bekal ilmu agama ttg bagaimana menjadi orang tua dan
> mendidik anak juga penting. Tetapi rasanya belum cukup untuk zaman
> sekarang. Masih perlu ditambah dengan ilmu Psikologi Parenting yang
> sekarang banyak beredar di toko buku. Sekalipun penulisnya non muslim,
> dalam hal mendidik anak rasanya sifatnya universal. Hikmah bisa kita 
ambil
> dari siapa saja.
>
> Salam,
>
>
>


=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke