HMNA
Nanti dijawab Muammar mlm/hr Jum'at depan
Muammar, jawab orang ini
mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

Ini orang toles:
Oh Abah HMNA memang pelopornya bagi mereka yg mencari solusi berdasarkan
iman saja tanpa akal. Islam yg kaffah ialah Islam yg naqli.

Muammar toles:
Oh, oh, ini orang tidak tahu arti kaaffah, asal bicara saja.
Oh, oh, ini orang belajar dari Blairnya UK arti kata kaaffah
Oh, oh, ini orang tarafnya di bawah ana, pantas Abah tak melayani
Oh, oh, ini orang apa belum baca yang Abah toleh tentang Seri Wahyu dan
kal  - Iman dan Ilmu?
Oh, oh, ini ana kirim Seri 001, 100, 200, 300:

Muammar Qaddhafi yang mendapat amanah dari Abah menjawab yang ana bisa jawab
pd mlm/hr Jmt.

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
001. Peranan Wahyu dan Akal dalam Kehidupan

Makhluk ciptaan Allah SWT di alam syahadah ini, seperti apa yang dapat kita
amati, dapat digolongkan dalam jenis-jenis: batu-batuan/mineral,
tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Allah SWT sebagai ArRabb mengatur
alam syahadah dengan hukum-hukumNya untuk mengendalikan berjenis-jenis
ciptaanNya itu. Allah sebagai ArRabb (Maha Pengatur) mengendalikan alam
semesta dengan hukum-hukumNya yang hingga kini baru dikenal oleh manusia
sebagai: medan gravitasi, medan elektromagnet, gaya kuat dan gaya lemah.
Medan gravitasi utamanya mengontrol makrokosmos, mengendalikan
bintang-bintang. Ketiga jenis yang lain mengontrol mikrokosmos. Medan
elektromagnet mengontrol pasangan proton (bermuatan +) dengan elektron
(bermuatan -). Proton-proton dalam inti atom yang saling tolak karena
bermuatan sama, "direkat" oleh gaya kuat. Sedangkan gaya lemah menyebabkan
inti atom seperti misalnya Thorium dan Uranium tidak stabil menjadi "lapuk"
terbelah dengan mengeluarkan sinar radioaktif, sehingga Thorium dan Uranium
disebut pula zat radioaktif.
Di samping ke-4 jenis itu hukum Allah mengendalikan pula tumbuh-tumbuhan
dengan kekuatan bertumbuh dan berkembang biak; kekuatan bertumbuh itu dapat
melawan kekuatan gravitasi yaitu bertumbuh ke atas melawan tarikan gravitasi
ke bawah. Adapun pada binatang ditambah pula lagi dengan kekuatan  naluri
dengan perlengkapan pancaindera. Dengan kekuatan naluri dan perlengkapan
pancaindera itu binatang dapat bergerak ke mana saja menurut kemauannya atas
dorongan nalurinya.

***

Allah meniupkan ruh ke dalam diri manusia, yang tidak diberikanNya kepada
makhluq bumi yang lain. Karena manusia mempunyai ruh, ia mempunyai kekuatan
ruhaniyah yaitu akal. Dengan akal itu manusia mempunyai kesadaran akan wujud
dirinya. Dengan otak sebagai mekanisme, akal manusia dapat berpikir dan
dengan qalbu (hati nurani) sebagai mekanisme akal manusia dapat merasa.
Allah menciptakan manusia dalam keadaan, "fiy ahsani taqwiym" (95:4),
sebaik-baik bentuk.

Kemampuan akal untuk berpikir dan merasa bertumbuh sesuai dengan pertumbuhan
diri manusia. Agar manusia dapat mempergunakan akalnya untuk berpikir dan
merasa, ia perlu mendapatkan informasi dan pengalaman hidup. Mutu hasil
pemikiran dan renungan akal tergantung pada jumlah, mutu dan jenis informasi
yang didapatkannya dan dialaminya. Ilmu eksakta, non-eksakta, ilmu filsafat
adalah hasil olah akal dengan mekanisme otak. Kesenian dan ilmu tasawuf
adalah hasil olah akal dengan qalbu sebagai mekanisme.

Hasil pemikiran dan renungan anak tammatan SMA lebih bermutu ketimbang hasil
pemikiran anak tammatan SD, karena anak tammatan SMA lebih besar jumlah,
lebih bermutu dan lebih beragam jenis informasi yang diperolehnya dan
pengalaman yang dialaminya. Jadi kemampuan akal manusia itu relatif
sifatnya, baik dalam hal evolusi pertumbuhan mekanisme otak dan qalbunya,
maupun dalam hal jumlah, mutu dan ragam informasi yang diperolehnya dan
dialaminya. Dengan demikian akan relatif juga, baik untuk memikirkan
pemecahan masalah, maupun untuk merenung baik buruknya sesuatu.

Oleh karena akal manusia itu terbatas, Allah Yang Maha Pengatur (ArRabb)
memberikan pula sumber informasi berupa wahyu yang diturunkan kepada para
Rasul yang kemudian disebar luaskan kepada manusia. Nabi Muhammad RasuluLlah
SAW adalah nabi dan rasul yang terakhir. Setelah beliau Allah tidak lagi
menurunkan wahyu. Dalam shalat kita minta kepada Allah:
-- Ihdina shShira-tha lMustqiym (1:6), tuntunlah kami ke jalan yang lurus.
Maka Allah menjawab:
-- Alif, Lam, Mim. Dza-lika lKitaabu laa Rayba fiyhi Hudan lilMuttaqiyn (s.
alBaqarah, 1-2), itulah Kitab tak ada keraguan dalamnya penuntun bagi
Muttaqiyn (2:1-2). Al Quran yang tak ada keraguan dalamnya memberikan
informasi kepada manusia tentang perkara-perkara yang manusia tidak sanggup
mendapatkannya sendiri dengan kekuatan akalnya:
-- 'Allama lInsa-na Maalam Ya'lam (s. al'Alaq, 5), (Allah) mengajar manusia
apa yang tidak diketahuinya.

Kebenaran mutlak (Al Haqq) tidak mungkin dapat dicapai oleh manusia dengan
kekuatan akalnya. Kebenaran mutlak tidak mungkin diperoleh dengan upaya
pemikiran mekanisme otak yang berwujud filsafat. Juga kebenaran mutlak tidak
dapat dicapai manusia dengan upaya renungan mekanisme qalbu dalam wujud
tasawuf. Al Haqq tidak dapat dicapai melalui filsafat ataupun tasawuf:
-- Al Haqqu min rabbikum (s. alKahf, 29), artinya Al Haqq itu dari Rabb kamu
(s. Gua 18:29). Alam ghaib juga tidak mungkin diketahui manusia dengan
kekuatan akalnya. Filsafat dan tasawuf tidak mungkin dapat menyentuh alam
ghaib.

Demikianlah tolok ukur produk pemikiran dan renungan yang berupa filsafat
dan tasawuf itu adalah:
-- "Dza-lika lKita-bu la- Rayba fiyhi Hudan lilMuttaqiyn". Filsafat dan
tasawuf harus dibingkai oleh Al Quran dan Hadits shahih, sebab kalau tidak
demikian, maka filsafat dan tasawuf itu menjadi liar. Sungguh-sungguh suatu
keniscayaan, para penganut dan pengamal filsafat dan tasawuf tanpa kendali
itu menjadi sesat. Terjadilah fenomena yang naif, lucu, tetapi mengibakan,
yaitu antara lain filosof itu berimajinasi tentang pantheisme, sufi itu
ber"kasyaf" terbuka hijab, merasa bersatu dengan Allah. Adapun indikator
penganut dan pengamal filsafat dan tasawuf tanpa kendali itu, adalah upaya
yang sia-sia untuk mempersatukan segala agama. Inilah yang selalu kita
mohonkan kepada Allah SAW setiap shalat, agar tidak terperosok ke dalam
golongan "Dha-lluwn", kaum sesat.
-- Hudan lilMuttaqiyn", demikianlah wahyu itu menuntun akal para Muttaqiyn
untuk berolah akal, yaitu berpikir/berfilsafat dan merasa/bertasawuf. Akal
harus ditempatkan di bawah wahyu dan ilmu filsafat serta ilmu tasawuf harus
ditempatkan di bawah iman, singkatnya wahyu di atas akal dan iman di atas
ilmu. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 20 Oktober 1991
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
==============================

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
100. Tradisi Keilmuan Ummat Islam

Sebenarnya saya ingin sekali turut berpartisipasi secara pasif, yaitu
menguping, dalam seminar yang berlangsung di auditorium Aljibra UMI Kampus
Baru, Selasa 12 Oktober 1993, utamnya ingin sekali menguping sajian
Nurkhalis Majid. Sayang sekali keinginan menguping itu tidak terlaksana,
karena waktunya berimpit dengan kegiatan akademik, yaitu ujian meja
mahasiswa. Yang sempat saya berpapasan adalah dengan kendaraan pemakalah
Mattulada memakai songkok, suatu penampilan yang agak langka baginya, yang
dalam penampilan keseharian biasanya tidak berpeci. Demikian pula perihal
kendaraan yang dikendarai oleh sahabat lama saya ini sejak di Sihan Gakko di
Nengo dahulu, sayang untuk tidak direkam dalam media cetak. Kendaraan itu
tersesat di lapangan parker sebelah Barat. Itu adalah peristiwa langka,
tersesat dalam Kampus Baru UMI yang relatif kecil itu pada waktu menuju ke
auditorium Aljibra di pinggir lapangan parker Timur.

Terakhir sekali saya bertatap muka secara langsung dengan Nurkholis Majid
dalam permulaan tahun 70-han di Perpustakaan Umum Makassar yang gedungnya
sudah dibongkar disulap menjadi hotel di Jalan Kajao (DR) Laliddo, dalam
majelis yang sangat terbatas, hanya berjumlah 5 orang: Nurkholis Majid,
M.Quraisy Syihab (sekarang Rektor Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah,
tempat Nurkholis Majid menjadi dosen), A.Rahman Rahim (sekarang Koordinator
Kopertis, mantan Atase Kebudayaan di Arab Saudi), Halide (sekarang Atase
Kebudayaan di Arab Saudi) dan saya sendiri. Yang dibicarakan dalam majelis
terbatas itu adalah gagasan sekularisasi Nurkholis yang menghebohkan itu.

Sekularisasi Nurkholis Majid menyimpang dari pemahaman yang dianggap mapan,
namun Nurkholis pandai berkelit dengan senjata pamungkas: "bukan begitu
maksud saya. Sekularisasi bukanlah sekularisme", demikian kelit Nurkholis
Majid. Tidak ada kesimpulan yang disepakati dalam perbincangan itu, oleh
karena saya tetap bertahan, bahwa menduniakan yang dianggap sakral
(sekularisasi) dengan pemisahan dunia dengan akhirat (sekularisme), keduanya
berasal dari sumber yang sama: "Geeft dan den Keizer wat des Keizers is, en
Gode wat Gods is (Marcus 12:17)", berikanlah kepada Kaisar yang milik
Kaisar, dan berikanlah kepada Tuhan apa yang miliknya Tuhan. Dari Marcus
(12:17) ini diturunkanlah paradigma sekularisme yang terkenal dalam
sejarahnya orang barat: "Scheiding tussen staat en kerk", pemisahan atau
dikhotomi antara negara dengan gereja.

Maka apa yang dapat saya peroleh yang saya anggap menarik dibicarakan dalam
kolom ini hanya berasal dari sumber informasi sekunder, melalui media cetak.
Ketika Nurcholis Majid berada di Iran ia mengagumi keadaan para Mullah di
negeri itu, oleh karena tradisi keilmuan di negeri itu sudah lama terbentuk.
Menurut Nurholis dalam dialog terasa nampak sekali perbedaan yang menyolok
antara Ahlussunnah dengan Syi'ah, tetapi tidak menimbulkan ketegangan.
Sebabnya ialah para Mullah itu walaupun menghadapi perbedaan paham, mereka
tetap menghargai pendapat orang lain. Sikap keterbukaan menghargai paham
orang lain adalah akibat para ulama Syi'ah itu memiliki perlengkapan ilmiyah
yang bagus, produk tradisi keilmuan yang telah lama terbentuk itu. Nurkhalis
menganjurkan agar ummat Islam di Indonesia yang Ahlussunnah ini harus
mempersiapkan perlengkapan keilmuan yang
bagus agar dapat maju dalam pemikiran yang kontemporer.

Pada waktu kecil saya banyak mendengar ucapan yang negatif tentang Syi'ah.
Namun dalam hati kecil saya kurang senang mendengarkannya, karena tidak
sesuai dengan Pau-Pauanna Bagenda Ali, Hikayat Baginda Ali, yang
diperdengarkan dengan gaya sinrili', dalam arti lagu dan irama, namun tanpa
kesokkeso', dihikayatkan oleh  penghikayat dalam sikap terlentang menengadah
berbantalkan kedua telapak tangan, dengan lengan yang dilipat di belakang.
Adapun yang saya kurang senangi, yang tidak seirama dengan Pau-Pauanna
Bagenda Ali itu, utamanya dua hal yang berikut: Pertama dikatakan bahwa Al
Qurannya Syi'ah 31 juz, yang kedua bahwa Jibril salah alamat, mestinya
risalah kenabian itu ditujukan pada Ali, tetapi yang menadahnya adalah
Muhammad. Setelah saya dewasa dan membaca Mahabharata versi Walmiki, saya
melihat bahwa sumber inforamasi salah alamat itu berasal dari utusan dewa
yang salah memberikan senjata pamungkas. Mestinya dialamatkan kepada
Harjuna, tahu-tahu utusan itu memberikannya kepada Karna. Jadi rupanya
cerita salah alamat itu tidak
bersumber dari israiliayat, melainkan bersumber dari sastra Hindu. Bagaimana
dengan Al Qurannya Syi'ah yang 31 juz? Sekarang ini di rumah saya di antara
koleksi buku saya kalau itu terlalu menterang untuk dikatakan Perpustakaan
Pribadi yang kecil, ada sebuah Kitab Al Quran cetakan Qum, Iran, terdiri
atas 30 juz, 114 Surah, tidak berbeda dengan Al Quran hadiah umum dari Al
KHadamu lHaramain, pelayan dua kota suci, Raja Fahd dari Kerajaan Arab Saudi
yang dihadiahkan melalui portir lapangan udara King Abdul 'Aziz, di Jeddah.
Jadi kedua cerita yang negatif tentang Syi'ah itu tidak mengandung kebenaran
sama sekali.

Kembali pada apa yang dikemukakan oleh Nurkholis Majid agar ummat Islam di
Indonesia mempersiapkan perlengkapan keilmuan yang bagus, maka dalam kolom
ini saya telah menyumbangkan sekelumit pemikiran dalam Seri 099 hari Ahad
yang lalu tentang Metode Pendekatan Qawliyah-Kawniyah. Yaitu antara lain
dalam yatafaqqahu fi ddiyn tidak berhenti dalam tahap ijtihad di bidang
hukum atau penafsiran di luar bidang hukum. Tidak berhenti dalam keadaan
status quo yang  tidak memecahkan permasalahan, mengendap dalam qala wa
qiyla.  Tradisi keilmuan ini harus berlanjut dalam metode pendekatan. Tahap
ijtihad dan penafsiran itu harus dilanjutkan ke tahap ujicoba, seperti telah
diuraikan sedikit teperinci dalam Seri 099, dengan mengambil contoh SDSB.

Sebenarnya apa yang dipertentangkan oleh Ahlussunnah dengan Syi'ah dalam
lapangan politik-kenegaraan sudah kadaluarsa sekarang. Seperti diketahui
yang dipertentangkan itu adalah hal penerus RasuluLlah sebagai kepala
negara, yang Ahlussunnah berdasarkan atas pemilihan dengan musyawarah,
sedangkan yang Syiah atas dasar washiyat. Bukankah itu sudah kadaluarsa,
Syi'ahpun sekarang ini sudah memakai asas pemilihan dengan musyawarah yang
contoh empirisnya adalah Republik Islam Iran. Dengan kadaluarsanya silang
sengketa dalam bidang politik-kenegaraan ini, tentulah elok kiranya jika itu
ditingkatkan dalam bidang tradisi keilmuan di kalangan ummat Islam. Upaya
ini hanya dimungkinkan dengan menanamkan sikap keterbukaan, sehingga suara
sumbang yang biasa didengar menjadi merdu. Seperti misalnya suara sumbang
yang ditujukan kepada Jalaluddin Rahmat bahwa dia itu sudah menjadi Syi'ah,
atau sekurang-kurangnya dia sudah bukan Ahlussunnah lagi, namun belum sampai
menjadi Syi'ah. Mudah-mudahan upaya keterpaduan tradisi keilmuan ummat Islam
itu kiranya dapat terwujud, insya-Allah. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 24 Oktober 1993
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
==============================

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
200. Gerhana Matahari Penuh

Dalam tahun 1995 ini tanggal 24 Oktober, di beberapa tempat terjadi gerhana
matahari penuh. Sekitar seribu tiga ratus enam puluhan tahun yang silam,
seorang balita yang bernama Ibrahim meninggal dunia tatkala terjadi gerhana
matahari penuh. Maka dalam sejenak itu terbentuklah opini masyarakat dalam
kota itu, yang mengkultuskan ayah sang balita. Setelah ayah sang balita
mendengar pengkultusan dirinya, ia keluar rumah meninggalkan sejenak jenazah
anak yang disayanginya itu, kemudian membantah opini masyarakat itu,
meskipun ia mendapatkan keuntungan politis oleh terbentuknya opini umum itu.
Ia membantah bahwa tidak ada hubungan antara kematian Ibrahim dengan gerhana
matahari. Bahwa gerhana itu adalah fenomena alam yang biasa, tanda kekuasaan
Allah SWT.

Siapakah itu balita Ibrahim dan siapakah ayahnya? Ibrahim adalah putera
kesayangan Nabi Muhammad SAW dari isteri beliau Sitti Maria Al Qibth.(*)
Setelah RasuluLlah SAW membantah pengkultusan dirinya, selanjutanya beliau
menyuruh orang melaksanakan shalat gerhana matahari. Ada empat hal yang
dapat disimak dari peristiwa gerhana matahari penuh di atas itu.

Pertama, bahwa tidak ada hubungan antara perjalanan hidup seseorang dengan
fenomena alam. Seorang Muslim tidak diperbolehkan mempercayai ramalan
tentang kehidupannya berdasar atas posisi matahari terhadap zodiak di atas
ekliptika pada bola langit pada waktu ia dilahirkan. Adapun yang dimaksudkan
dengan ekliptika adalah jalur yang dilalui oleh matahari, bulan dan
planet-planet yang dapat dilihat dengan mata telanjang (tanpa teropong
bintang) pada bola langit, jika dari bumi ini kita melihat ke atas, jika
bumi dijadikan titik pusat sistem koordinat. Apabila matahari yang dijadikan
titik pusat sistem koordinat, maka bidang yang dibentuk oleh lintasan bumi
mengorbit matahari yang berbentuk ellips dengan matahari pada salah satu
titik pusat ellips tersebut, disebut bidang ekliptika. Kembali pada bumi
yang dijadikan titik pusat sistem koordinat, maka tampaklah pada bola langit
matahari, bulan dan planet-planet yang menempuh jalur ekliptika itu
melintasi 12 Zodiak (= Rasi Bintang [Ind], Sterrenbeeld [Bld]). Sterrenbeeld
artinya bayangan bintang. Istilah ini cocok sekali dengan identifikasi benda
tersebut. Penggugusan bintang-bintang sekitar ekliptika hanyalah atas dasar
menghubung-hubungkan bintang-bintang dengan garis-garis sehingga terbentuk
lukisan yang dibayangkan atau diimajinasikan sebagai gambar manusia (Gemini
= manusia kembar, dan Virgo = perawan), gambar dewa pencipta air dalam
mithologi Yunani (Aquarius), gambar binatang (Aries = domba, Taurus = lembu,
Cancer = kepiting, Leo = singa, Scorpio = kala dan Pisces = ikan), gambar
benda (Libra = timbangan) dan gambar binatang khayalan dalam mithologi
Yunani (Sagittarius = centaur, kuda berkepala manusia dan Capricorn = ular
berkepala menjangan). Karena dikelompokkan berdasar atas gambar yang
diimajinasikan itu, maka campur aduklah bintang-bintang itu dalam setiap
zodiak mengenai jarak yang berbeda-beda (tahunan cahaya, ratusan tahun
cahaya, ribuan tahun cahaya, jutaan tahun cahaya).

Walhasil, ini yang kedua, ramalan bintang sama sekali tidak berdasar. Iaitu
ditolak baik secara naqliyah (keterangan Nabi Muhammad SAW), maupun secara
aqliyah, manalah dapat diterima akal jalan hidup seseorang bertumpu pada
zodiak yang yang penggugusannya atas dasar imajinasi gambar-gambar.

Ketiga, bahwa RasuluLlah SAW adalah manusia biasa, bedanya dengan kita ialah
RasuluLlah SAW mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Dari Firman Allah di bawah
ini dapat kita baca bahwa RasuluLlah SAW dan para Rasul semuanya adalah
manusia biasa yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT: Qa-lat Lahum Rusuluhum
Inna Nahnu Illa- Basyarun Mitslukum (S. Ibrahim, 11). Berkata Rasul-rasul
mereka kepada mereka itu: Kami tidak lain  hanyalah basyar seperti kamu
(14:11). Qul Subhana Rabbiy Hal Kuntu Illa- Basyaran Rasuwlan (S. Al Isra',
93). Katakanlah (hai Muhammad):  Maha Suci Maha Pengaturku,  bukankah  aku
ini hanya basyar yang menjadi Rasul (17:93). Basyar adalah makhluq nyata
ciptaan Allah, makhluq yang berdarah daging makan dan minum yang mempunyai
ruh, yaitu manusia biasa. Jadi tidak boleh para Rasul itu kita kultuskan
(diangkat menjadi sesembahan), oleh karena beliau-beliau itu adalah manusia
biasa juga. Bedanya dengan kita adalah beliau-beliau itu mendapatkan wahyu
dari Allah SWT.

Keempat, bahwa apabila terjadi gerhana matahari disunatkan untuk
melaksanakan shalat gerhana matahari. Shalat adalah dzikruLlah, mengingat
Allah. Shalat gerhana matahari adalah mengingat Allah Yang difokuskan pada
kekuasaan Allah Yang menetapkan gerhana matahari yang unik. Allah menetapkan
kecepatan tangensial bulan pada orbitnya dan kecepatan tangensial bumi pada
orbitnya. Kecepatan tangensial bulan menentukan jarak antara bulan dengan
bumi dan kecepatan tangensial bumi menentukan jarak antara bumi dengan
matahari. Dengan kedua jarak yang tertentu itu, terjadilah hal yang unik,
yaitu jika terjadi gerhana matahari penuh, maka bulan tepat-tepat menutup
matahari.

Keadaan bulan yang tepat-tepat dapat menutup matahari memungkinkan orang
dapat menfoto bagian luar matahari. Dari hasil foto itu dapat dilihat bahwa
matahari dibungkus oleh lapisan yang disebut corona. Pada lapisan terluar
dari corona itu terdiri atas gas (fluida) interstellair yang disedot oleh
matahari. Matahari berenang dalam fluida interstellair (disebut Dukha-nun
dalam S. Fushshilat, 11).

Kullun fiy Falakin Yasbahuwna (S.Al Anbiya-, 33; S.Yasin 40). Setiap (benda
langit) berenang dalam jalurnya (21:33, 36:40). Karena bulan dapat
tepat-tepat menutup matahari, maka bintang-bintang yang berdekatan dengan
matahari pada bola langit dapat difoto pada siang hari. Einstein dalam Teori
Relavitas Umum mengatakan bahwa cahaya itu dapat dibelokkan oleh medan
gravitasi. Itu ternyata betul setelah diujicoba tatkala terjadi gerhana
penuh pada tanggal 29 Mei 1919 di Sobral (Brazilia) dan di pulau Principe
(Afrika Barat).

Demikianlah Allah SWT memberikan kesempatan kepada manusia untuk dapat
menyaksikan dukhan, menyaksikan matahari berenang dalam dukhan itu dan
menyaksikan cahaya itu dapat dibelokkan oleh medan gravitasi, karena Allah
menetapkan gerhana matahari itu menjadi unik: bulan tepat-tepat dapat
menutup matahari. WaLlahu A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 29 Oktober 1995
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
------------------
(*)
Para penulis barat berspekulasi bahwa Sitti Maria Al Qibth yang datang
bersama dengan utusan Muqawqis Pembesar Qibth untuk mengikat hubungan
diplomatik persahabatan antara Madinah dengan Al Qahirah, disebutkan sebagai
budak prempuan yang dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Status budak Sitti
Maria Al Qibth itu dibantah oleh Shahih Bukhari seperti berikut:

"'An 'Umari bni lHaarits Akhiy Juwayriyata Ummi lMu^miniyna Qaala Maa Taraka
Rasuwlu Lla-hi SH 'Inda Mawtihi DirHaaman wa Laa dynaaran wa Laa 'Abdan wa
laa Amatun wa Laa Syay.an Illaa Baghlatahu lBaydha-a wa Silaahahu wa Ardhan
Ja'alahaa Shadaqatan (Rawaahu lBukhaariy-1463-)," artinya: Dari 'Amr bin
al-Harits, saudara Juwairiyah Ummul Mu^minin, ia berkata: RasuluLlah SAW
tidak meninggalkan waktu wafatnya satu dirham dan tiada dinar dan tidak ada
budak laki-laki, tidak ada budak perempuan dan tidak sesuatu, kecuali baghal
beliau yang putih dan senjata beliau dan sekeping tanah yang telah beliau
mensedekahkannya (Diriwayatkan oleh Bukhari-1463-)
===================================
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
300. Jangan Sampai Terjadi Tuah Anjing Celaka Kuda

    Sering saya dengar dari para aktivis internasional penanggulangan
HIV/Aids bahwa kondom merupakan alat proteksi satu-satunya terhadap HIV,
seperti misalnya publikasi yang diedarkan oleh Plan International South
Sulawesi HIV/AIDS Awareness Project dalam bentuk brosur berjudul: Kumpulan
Tanya Jawab Cerdas Cermat Aids di Masyarakat, halaman 5 tanya-jawab no.20.
Di daerah ini oleh para aktivis tersebut dimodifikasi menjadi: sedapat
mungkin menjauhkan diri dari dunia hitam, namun apabila sudah tidak tahan
betul, apa boleh buat pakailah kondom untuk proteksi.

    Akan tetapi harus dingat bahwa dari sisi lain tunas-tunas bangsa harus
pula kita lindungi. Berdasar atas struktur piramida penduduk tanpa
penelitian kita yakin bahwa Anak Baru Gede (ABG) yang masih labil jiwanya
jauh lebih banyak, karena berada pada posisi yang dekat ke dasar piramida,
ketimbang jumlah para suami pejajan seks yang suka terjun ke lapangan hitam,
karena mereka ini berada lebih ke puncak dari piramida.

     Tewasnya 2 pasang ABG baru-baru ini yang begitu berani menyewa kamar
hotel secara jam-jaman dalam dua tahapan, menjadi cermin yang membuka mata
kita semua betapa perlunya kita lebih memperhatikan nasib tunas-tunas bangsa
itu. Mengapa mereka berani? Karena adanya rasa aman! Mengapa mereka merasa
aman? Karena adanya proteksi!

    Dinegeri-negeri yang penduduknya berperilaku jahiliyah modern yaitu
bebas-seks, pemasyarakatan kondom bukanlah masalah bagi ABG. Akan tetapi di
negeri-negeri yang menolak bebas-seks seperti di Indonesia, pemasyarakatan
kondom niscaya membawa akibat seperti apa yang dikatakan oleh peribahasa:
Tuah anjing celaka kuda. Dengan pemasyarakatan kondom membawa keuntungan
(tuah) bagi para suami pejajan-seks, tetapi mendatangkan kecelakaan bagi
ABG.

    Menurut qaidah skala prioritas, menolak mudharat yang ditimbulkan oleh
sesuatu lebih diprioritaskan ketimbang mengambil manfaatnya. Menolak
pemasyarakatan kondom yang membawa mudharat bagi ABG lebih diprioritaskan
ketimbang mengambil manfaat pemasyarakatan kondom yang memproteksi
suami-suami nakal yang suka jajan seks. Terlebih pula efektivitas kondom
sebagai alat proteksi terhadap HIV masih sangat diragukan, oleh karena siapa
yang berani menjamin dalam teknologi kondom itu pori-pori karet yang menjadi
bahan kondom  itu lebih kecil dari virus, sehingga virus, termasuk HIV,
tidak dapat menembus lapisan kondom. Menurut hasil penelitian efektivitas
kondom dalam menangkal penyakit Aids hanya 26 % saja.

     Alhasil pemasyarakatan kondom wajib kita tolak, jangan sampai terjadi
tuah anjing celaka kuda! WaLlahu A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 30 November 1997
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]





----- Original Message -----
From: "Dana Pamilih" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, August 28, 2006 18:11
Subject: [wanita-muslimah] Re: Salam dari UK


> Oh Abah HMNA memang pelopornya bagi mereka yg mencari solusi
> berdasarkan iman saja tanpa akal. Islam yg kaffah ialah Islam yg
> naqli.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, St Sabri <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Kang Dana,
> >
> > Issuenya masih seperti yang dulu, abah HMNA yang penuh semangat dan
> > sekarang ditambah Kang Janoko yang lucu tenan. Lumayan kang buat
> > hiburan kala lagi stress. Bisnis makin sulit lho di inulnesia ini.
> >
> > Tambah beberapa member baru seperti rani, chae, sarinesia, noteo
> > yang tak kalah antusiasnya menanggapi eyang HMNA dan konon sekarang
> > punya asisten Moamar Qadafi ..... mahasiswa pesantren jurusan
> > mikrobiologi dengan spesialisasi "kecebong"
> >
> > salam

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke