Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan ajaran Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan imannya itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena yakin ada malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan akhirat. Mampu bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. Dia melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. Shalatnya tertib 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika mampu.
Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, wanita yang beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada orang-orang yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-orang yang beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan Islam. Menjauhi dosa-dosa besar. Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari melihat yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. Memelihara lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan kakinya dari menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). Memelihara kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik kepada orang tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia yang iman, ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin memberi sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan karena mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian manusia. Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam, bangga terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. Senantiasa bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, anak). Mampu bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur atas kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang tuanya). Mampu bershabar atas mushibah dan ujian atau kehilangan, dan mengembalikan semuanya kepada keputusan Tuhan. Selalu membersihkan jiwanya dari kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu. Menjadi jiwa yang muthmainnah (tenang, berwibawa, berisi, bersinar). Jiwa yang suci adalah jiwa yang lembut (peka), jiwa yang bersih dari kecintaan terhadap dunia, jiwa yang mencintai kebijaksanaan, jiwa yang tidak ingin menyakiti orang lain, jiwa yang tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain. Wanita yang muslimah, mukminat, qonitat, seperti bunda Maryam, bunda Khadijah, bunda Aisyah, bunda Ashiah. Mereka adalah contoh wanita terbaik yang diabadikan di dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Wanita yang tidak diragukan lagi akan menjadi Ratu di syurga kelak. Wanita yang muslimah, mukminat, taqwa, ihsan, jiwanya suci, pasangan bagi laki-laki yang mukmin, ihsan, taqwa di Syurga kelak. Salam, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 08/31/2006 05:14 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To <wanita-muslimah@yahoogroups.com>, <keluarga-sejahtera@yahoogroups.com> cc Subject [wanita-muslimah] Perempuan Islami Alhamdulillah, kabar baik juga dan saya juga sangat senang menerima kabar baik Meidear, demikian adanya, walah, hihihi, ini kok seperti baca novel jaman dahulu kala yak?:) Judulnya diganti jadi Perempuan Islami saja, kelihatannya lebih cucoks begitchu, ada juga teman-teman kita yang posting tentang wanita solehah atau apalah istilahnya, tapi isinya aturan2 atau juklak bagi para wanita supaya disebut solehah atau yang Islami begitu, yang sering sih biasanya taat pada Allah, taat suami, dll. Dan tentu saja harus berjilbab, aturan ini sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi, pokoknya wanita tanpa jilbab itu bukan yang solehah. Itu yang saya tangkap dari tulisan-tulisan tsb, selain aturan lainnya seperti harus taat ke suami itu dengan contoh kalau orang tua si istri sakit dan mungkin sampai meninggalpun, si istri tidak boleh pergi tanpa izin dari suami. Dan terus terang saya tidak mengerti pola pikir begini padahal bukankah ada ayat-ayat dan hadis yang menjelaskan keutamaan menghormati orang tua, ridho Allah ridho orang tua. Kebangetan banget kalau untuk taat suami sampai menelantarkan orang tua sakit atau meninggal ya? Sebenarnya kosmetika itu kan ada yang kelompok untuk perawatan juga ada yang kelompok riasan. Saya rasa pemutih itu masuk ke kelompok perawatan karena tidak ada pemutih yang begitu dipakai langsung wajah pemakainya putih, ada proses untuk menjadi putih itu, ada waktunya, itu artinya perawatan kan? Sama dengan luluran, tidak ada wanita yang begitu pakai lulur langsung jadi kuning kinclong, saya juga luluran sendiri untuk sampai ke kulit bersih itu butuh waktu. Yang jadi masalah itu, kandungan zatnya yang berbahaya itu sementara lulur itu lebih banyak kandungan zat-zat alaminya (dari kunyit, dll?). Saya pernah pakai lulur yang dari pabrik jamu, wih kulit jadi kuning tapi aneh gitu, mungkin bukan kunyit tapi pewarna tekstil (?), lalu pakai yang dari pabrik-pabrik kosmetika Indonesia yang bubuk ditambah air mawar, masih mikir juga, apa pakai pengawet ya? supaya bubuk itu awet tidak jamuran. Akhirnya ketemu ibu-ibu tuaaaa banget, ngakunya udah 80 sekian tapi kulitnya bo! Masih bag us walaupun badannya bongkok kena osteo mungkin ya. Bubuk lulurnya wangi melati, jadi aromatheraphy, selama dilulur itu wangiiii nyaman, pas udah dibersihin air juga, rasanya kulit bersih bener, kesat dan lembut juga wangi! Sayang ibu sepuh ini meninggal dan tidak ada yang nerusin usahanya :( Jadi yang menjadi masalah untuk pemutih itu kan bukan dari apakah itu zat untuk perawatan atau untuk riasan, tapi apakah kosmetika itu bisa merusak atau tidak? Eh kembali ke perempuan Islami itu ya Meidear, bagaimana kalau kita balikin ke masalah akhlak? Soale Rasulullah diutus itu kan untuk benerin akhlak, supaya akhlak lebih baik. Nah dari sini kita telusuri lagi akhlak, apakah akhlak itu sekedar tubuh berbungkus jilbab? Tidak kan? akhlak itu menyangkut bagaimana seseorang menanggapi sesuatu. Misalnya bagaimana cara dia ngobrol dengan sesama manusia di milis, bagaimana cara dia menghadapi orang tua, bagaimana cara dia terhadap binatang, bagaimana cara dia terhadap Allah, bagaimana cara dia terhadap alam, dll. Itu mungkin jadi mengcakup seperti yang diceritakan Meidear seperti cara bertutur kata (juga isi dari pembicaraannya?), dan lain-lain. Silahkan, ada teman-teman lainnya yang mau gabung dengan topik ini? Bisa teman laki-laki memandang wanita, bisa juga teman wanita memandang wanita, yang bagaimana sebenarnya yang masuk kategori perempuan Islami itu? salam Aisha ----------- From: L. Meilany Subject: [wanita-muslimah] Re: Pemutih..? Kabar baik, terimakasih semoga Aisha juga demikian adanya. :-) Masalah kosmetik, makanan, obat yg mulanya halal bisa menjadi haram tergantung gimana cara memproduksinya dan memperlakukannya. Aishadear, saya suka terjebak dengan istilah 'islami'. Istilah ini mengandung pengertian yg tidak baku. Tergantung dari sudut kita memandang. Bagi saya perempuan islami adalah perempuan dengan tampilan yg memperlihatkan keislamannya. Dari penampilan dan juga tutur kata serta perbuatannya. Dan salahnya saya selalu punya pandangan yg positif dan sangat hormat pada mereka2 ini. Padahal kayaknya nggak selalu; Ada yg memakai jilbab lantaran mode atau memang kepingin pakai. Jilbab hanya dipandang sebagai busana biasa. Perempuan yg tampil dengan pakaian yg menutup, berjilbab seperti melihat keteduhan. Tapi kenyataannya enggak selalu. Dari masalah kosmetik misalnya : Setahu saya bagi muslimah lebih ditekankan pada masalah perawatan, kebersihan bukan masalah bersoleknya. Kalo pakai pemutih artinya kan ia sudah bersolek karena mereka tidak puas dengan warna kulitnya, betul kan? Saya punya teman yg hajjah, diluaran sih penampilannya tertutup rapat. Tapi jika sedang kumpul2, ia asyik m erokok bicarapun senang yg rada2 ngeres, jorok. Ya meskipun hanya sekedar dimaksud bercanda, tapi saya jadi kurang respek. Dan saya menyebutnya ia tidak islami Saya selalu berpendapat penampilan yg islami juga sebagai tanda ketakwaannya - kesalehannya. Ada kebaikan segala hal di dalamnya, dari perilaku, tutur kata yg bisa menjadi teladan, Insya Allah. Padahal kayaknya nggak selalu begitu. :-D salam l.meilany ---------- From: Aisha Apa kabar Meidear? :) .......... [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/