Assalamualaikum wr.wb.

Perjuangan anti maksiat yang dikemas dalam format Perda Syariah sebenarnya
didorong oleh keinginan sebagian umat Islam untuk menerapkan nilai-nilai Islam
itu ditengah-tengah masyarakat. Bahwasanya perjuangan anti maksiat itu pada
hakikatnya adalah perjuangan semua elemen bangsa , semua golongan dan semua
agama yang karenanya sebaiknya diintegrasikan saja dalam Perda biasa bukan dalam
Perda Syariah yang mengatas namakan agama tertentu. Kesemuanya itu sebenarnya
dapat dilakukan dibawah panji-panji Panca Sila terutama sila pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa. Apapun pendekatan politik-legalistik dalam memperjuangkan suatu
kehendak yang mengatasnamakan agama hendaknya dengan mempertimbangkan kondisi
bangsa yang rentan, heterogen terdiri berbagai elemen dan golongan agama.

Telah menjadi kenyataan ditengah-tengah masyarakat kita selama ini bahwa
kegagalan undang-undang yang bertujuan melawan kemaksiatan bukan dikarenakan
lemahnya undang-undang secara substansial melainkan kandas dalam proses eksekusi
disebabkan aparat penegak hukum merupakan bagian dari dunia gelap kemaksiatan
itu sendiri. Telah menjadi rahasia umum dimana-mana tempat perjudian dan
pelacuran pastilah ada oknum aparat hukum yang melindunginya.Semuanya itu
bagaikan lingkaran setan dan pemecahan masalahnya haruslah dengan pengkajian
yang betul secara sosiologis lewat pemikiran dan pertimbangan berbagai aspek
kehidupan lainnya. Cara-cara emosional , unjuk rasa dengan teriakan Allahuakbar
saja , hanyalah demi kepentingan politik sesaat saja dan sama sekali tidak akan
menyelesaikan masalah dan selalu saja bermuara pada kegagalan yang melelahkan.

Tidak bisa disangkal lagi ujung-ujungnya Perda Syariah itu akan jadi bumerang
dan bila keadaan ini telah berlaku, tabligh Islam yang merupakan salah satu sisi
dari agama pastilah akan tercemar. Malapetakapun akan datang , citra Islampun
semakin buruk dan ternyata produk yang dilabeli Perda Syariah itu tidak
membuahkan kenyamanan dan ketentraman bagi orang-orang Islam sendiri. Inilah buk
anlah masalah yang sederhana dan hendaknya kita menyadari bahwa otak-otak yang
sederhana itu, mau bertanya kepada ahlul dzikir (para pakar ... bukan para
mullah yang bertopeng ulama) dari berbagai latar belakang keilmuan lewat
pendekatan interdisiplin. Kita harus melihatnya dari berbagai aspek kehidupan
dan sudut pandang yang berbeda. Hendaklah disadari bahwa yang namanya proyek
legalisasi syariah yang mengatasnamakan Islam adalah sesuatu yang sangat serius
dan janganlah hendaknya kegagalan Islam dalam membina akhlak suatu bangsa yang
memang telah rapuh ini hanya disebabkan oleh kebodohan kita sendiri.

Kita bisa melihat perbandingan dimana kegagalan proyek negara Islam Pakistan
yang sarat dengan korupsi itu  adalah karena kegagalan ulama konservatif untuk
berurusan dengan perkembangan zaman yang bergulir tanpa henti. Mereka
mengharamkan kaum perempuan jadi pemimpin, sedangkan kaum lelakinya pada
kenyataannya juga tidak becus mengimplementasikan pesan-pesan Al-Quran sebagai
rahmatan lil alamiin pada proyek-proyek negara Islam yang pada mulanya didukung
oleh seluruh elemen bangsa itu.

Dalam perspektif di atas, adalah sikap gegabah yang sia-sia bila orang dengan
gampang menuduh orang lain sekuler jika tidak mendukung gagasan negara Islam,
seperti yang kita alami tahun 1950-an. Pengalaman Indonesia  menjelang dan
pascaproklamasi tentang masalah dasar negara cukup kaya untuk kita buka kembali.
Janganlah energi bangsa yang sudah hampir habis terkuras ini digunakan dengan
serampangan, semata-mata karena kebahlulan kita dalam membaca masyarakat
Indonesia yang plural, heterogen, dan rentan ini. "Maka, ambillah pelajaran
(secara sunguh-sungguh), wahai kamu yang diberi penglihatan tajam," seru Alquran
dalam surat al-Hasyr (59): 2.

Wassalamualaikum wr.wb.
H. Nadri Saaduddin
Rumah Misi Ahmadina
Jalan Imam Bonjol 12 A
Balaikandi Koto Nan Ompek
Telp. +62-0752-92367
Mobile:081363259195
Payakumbuh 26225
Sumatera Barat
---------------------------------------------------------------------
Love For All Hatred For None
Peace, Peace and Love With Each Other
----------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke