Mungkin metode jajak pendapatnya perlu dikupas lebih lanjut

apakah besar sampelnya representatif, berapa sampling error yang
diharapkan, bagaimana cara samplingnya, apakah metodenya purposive,
metode acak sederhana, apakah stratified sampling apakah dengan
klaster, kalau klaster apakah sudah memperhitungkan design effect,
bagaimana sampling framenya, bagaimana sampling unitnya, apakah
househod apa individu, bagaimana pertanyaan diajukan, jangan jangan
setuju syariat Islam pada hal2 tertentu misalnya masalah perdata.

Ini untuk menilai apakah hasil survei tersebut valid secara
metodologis maupun secara instrumen.  Kalau masalah hasil dan
prosentasi, survei yang dilakukan oleh anak SD pun bisa
diprosentasekan.  Apalagi yang dibuat oleh orang yang punya
kepentingan terhadap hasil survei.  Bisa bisa pakem-pakem tersebut
tidak dilirik (jangan-jangan malah tidak tahu kalau pakem2 survei
tersebut ada).   Hal yang sama juga berlaku untuk surveinya LSI
(pertanyaan diatas perlu dibahas juga)

regards
Donnie

=============
On 9/4/06, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan SK Gubernur Sulawesi Selatan
> No.601/X/Tahun 2001 tanggal 02 Oktober 2001 membentuk Tim Pengkajian Konsep
> Pemberlakuan Syari'at Islam (TPKPS). Tim ini mengadakan Seminar Sehari
> Konsep Pemberlakuan Syari'at Islam Sulawesi Selatan tanggal 08 November 2001
> di Hotel Marannu City Makassar. Dilanjutkan kemudian dengan pengumpulan data
> melalui Jajak Pendapat di 24 Kabupaten/Kota Madya se Sulawesi Selatan pada
> bulan Desember 2001 - Januari 2002.  Hasil Jajak Pendapat tsb
> dipresentasikan di hadapan Pimpinan DPRD Sul-Sel tanggal 20 Januari 2003,
> yaitu 91,11% menyetujui pemberlakuan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan,
> selebihnya 8,89% abstain.
> Hasil Jajak Pendapat dari Pemeritah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut cocok
> dengan Rekomendasi yang diputuskan oleh DPRD Tingkat I Sul-Sel tentang
> Pemberlakuan Syari'at Islam yang didukung oleh seluruh kekuatan politik,
> yaitu Golkar, PPP, PBB, PAN, PK, PDIP, PKK, PAU, fraksi TNI/Polri (PKB tidak
> punya wakil di DPRD, sehingga tidak disebutkan), bertanggal 23 April
> 2001. Keputusan itu kemudian disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia
> dan Ketua DPR RI dengan Surat No.160/309/DPRD/2001 tanggal 24 April 2001.
>
> Sedangkan hasil penelitian pesanan Big Bosnya Denny JA sekitar 63%
> menyatakan tidak setuju perda bernuansa Syari'at Islam.
>
> Itulah sebabnya saya katakan bahwa saya lebih percaya UIN ketimbang Denny JA
> yang akrab dengan JIL
> Maka Mia boleh mengambil kesimpulan sendiri. Hai orang
> beriman......janganlah kamu...lekas-lekas menuduh double-dealing.
>
> HMNA
>
> ----- Original Message -----
> From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, September 04, 2006 11:12
> Subject: TERNYATA Hasil survei Denny JA berbeda dengan Universitas Islam
> Negeri (UIN) Ciputat Jakarta <-= Re: [wanita-muslimah] Re: HNS belum
> megadakan penelitian sudah lancang bilang..
>
>
> > Pendapat Abah itu contoh double-dealing yang sangat nyata...Hai
> > orang beriman......janganlah kamu...
> > :-))
> >
> > salam
> > Mia
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > idiih Abah kok lebih percaya UIN? Pertama, dulu namanya IAIN=ingkar
> > > Allah ingkar nabi. Kedua, pelaksana survey antara lain Saiful
> > Mujani,
> > > Direktur LSI, temennya Denny JA, dan juga akrab JIL. Belum lagi
> > soal
> > > dana.. ... ah, barangkali kalo hasilnya "cocok" metode, pelaksana,
> > dan
> > > dana bukan masalah  lagi...
> > >
> > > On 9/3/06, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > TERNYATA Hasil survei Denny JA berbeda dengan Universitas Islam
> > Negeri (UIN)
> > > > Ciputat Jakarta tiga tahun berturut-turut sejak 2001 sampai 2003.
> > > >
> > > > Di bawah saya sampaikan data yang mengimbangi data hasil
> > Penelitian Denny
> > > > JA, pesanan dari Big Bos yang mendanai penelitian tsb
>
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
> http://id.mail.yahoo.com
>
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>


=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke