BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 020. Pakar Yunani Kuno vs Pakar Muslim di Bidang Ilmu-Ilmu Eksakta
Matematika bangsa Yunani Kuno terbentuk dari bahan-bahan tradisi bangsa-bangsa Sumaria, Babilonia dan Mesir Kuno, demikian pula halnya Ilmu Pengetahuan Alam/sains, yang asasnya hanya pada observasi saja. Ilmu Ukur diperkembang oleh pakar Yunani Kuno secara sistematis, dan mencapai puncak kemajuannya dalam zaman Euclid. Namun dalam bidang matematika yang lain yaitu ilmuhitung, tidak memperolah kemajuan. Tidak ada pertambahan operasi, tetap hanya menambah, mengurang, mengali dan membagi saja. Dengan demikian mereka itu hanya tetap berkisar dalam bilangan rasional saja.(*) Hal ini membawa akibat yang parah, ilmu hitung tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu ukur, sehingga ilmu ukur itu berjalan sendiri tanpa dukungan ilmu hitung. Ada beberapa bagian dari Dialogue Plato (427 - 347 Seb.Miladiyah) yang menunjukkan pemisahan itu mencapai puncaknya, artinya keduanya sudah terpisah sama sekali dalam zaman Euclid. Alhasil matematika di tangan bangsa Yunani Kuno pecah dua dalam pengertian yang sebenar-benarnya. Ilmu ukur maju melesat ke depan meninggalkan ilmu hitung jauh di belakang. Dengan demikian matematika di zaman Yunani kuno tidak mungkin dapat dipakai untuk menunjang sains/ilmu pengetahuan alam dalam hal mengujicoba hasil penafsiran alam, sehingga sains hanya terpaku pada teori yang sifatnya spekulatif. Maka asas Pendekatan Ilmiyah di zaman Yunani Kuno terhenti hanya sampai penafsiran saja sebagai tahap lanjut dari observasi. *** Para Pakar Muslim kuno di zaman keemasan Islam (abad 7 sampai abad 13 Miladiyah) berhasil memperkembang ilmu ukur menjadi ilmu ukur sudut dan ilmu ukur bola seperti yang kita kenal sekaang ini. Al Battani (858 - 929) mengganti busur dengan sinus, mempergunakan tangen dan kotangen. Abu 'lWafa (940 - 997) mendapatkan metode baru untuk membuat tabel sinus, memperkenalkan sekan dan kosekan. Operasi dalam ilmu hitung diperlengkap dengan operasi akar dan logaritme sebagai lawan pangkat. Dengan demikian ruang lingkup bilangan menjadi lebih luas, yaitu bilangan irrasional dan imajiner. Kata-kata logaritme dan algorism berasal dari nama orang yang mendapatkannya yaitu Al Khawarismi (780 - 850). Di tangan para pakar Muslim itu cabang-cabang matematika yaitu itu ilmu hitung dan ilmu ukur diperkembang kemudian dijalin menjadi utuh tidak terlepas seperti dalam keadaannya di tangan para pakar Yunani Kuno tersebut. Maka menjadilah matematika itu sebagai disiplin ilmu yang menunjang metode ujicoba dalam sains. Alhasil kebudayaan Islam (maksudnya kebudayaan yang diisi oleh nilai-nilai non-historis, yaitu wahyu) dapat menyumbangkan metode ujicoba yang memungkinkan lahirnya Ilmu Pengetahuan seperti yang kita miliki sekarang ini. Yang ideal bagi orang-orang Yunani Kuno adalah keindahan visual. Inilah yang menjadi landasan ideologi mereka. Keindahan yang berasaskan perbandingan yang dinyatakan oleh hubungan angka-angka yang tetap. Wajah manusia, patung, atau bentuk arsitektur, bahkan drama harus mempunyai perbandingan-perbandingan tetap di antara bagian-bagiannya supaya indah. Keluar dari hubungan angka-angka perbandingan itu mengakibatkan sesuatu itu "rusak" bentuknya sehingga tidak menjadi indah lagi. Pola pemikiran ini menghasilkan pandangan bahwa alam semesta ini merupakan kesatuan yang statis, oleh karena bagian-bagian dari alam smesta ini harus mempunyai perbandingan yang dinyatakan oleh hubungan angka-angka yang tetap. Alhasil, pengertian waktu bukanlah hal yang perlu mendapat perhatian, oleh karena alam semesta ini statis. Bahkan menurut Zeno dan Plato waktu adalah sesuatu yang tidak-nyata (unreal). Maka dapatlah kita mengerti apabila para pakar Yunani Kuno hanya menghasilkan matematika yang statis sifatnya, tidak mengandung unsur variabel dan fungsi. Demikianlah idea orang Yunani Kuno yang menganggap ideal keindahan visual, hanya dapat menghasilkan matematika yang statis. Yang ideal bagi seorang Muslim bukanlah keindahan visual, melainkan Yang Tak Terbatas, yaitu Allah SWT dengan sifat-sifatnya yang Maha Sempurna. Pakar-pakar Muslim dituntun oleh akar yang non historis, yakni wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Al Quran. Dalam S. Al Fathihah Allah disebut Rabbul'alamien, Maha Pengatur alam semesta. Dengan demikian alam semesta ini tidak statis, melainkan dinamis. Dan unsur penting dalam dinamika ialah waktu. Jadi menurut pandangan seorang Muslim waktu itu riel, tidak seperti pandangan Zeno dan Plato di atas itu. Bahkan dalam Al Quran ada sebuah surah yang bernama S. Al 'Ashr. Surah ini dibuka dengan kalimah wa-l'Ashri, yang artinya perhatikanlah waktu. Masuknya faktor waktu dalam matematika, mengubah wajah matematika itu menjadi baru sama sekali. Ilmu hitung diperkembang menjadi aljabar. Unsur ilmu hitung yang statis yaitu bilangan, diperkaya dengan unsur yang dinamis yaitu variabel dan fungsi. Dalam matematika ada dua cara dalam menyatakan fungsi. Pertama yang langsung y(x), yang kedua melalui parameter waktu x(t), y(t), yang ditampilkan oleh Al Biruni (793 - 1048). Umar Khayyam menciptakan pula sejenis matematika yang disebutnya dengan al khiyam, sayang ilmu itu tidak berkembang hingga dewasa ini. Kesimpulannya dapatlah kita lihat pakar Yunani Kuno tidak mampu mengembangkan matematika untuk dapat dipakai sebagai disiplin ilmu dalam hal menunjang metode ujicoba dalam sains. Para pakar Muslim Kuno dengan memperkembang matematika, sehingga dapatlah matematika itu dijadikan disiplin ilmu yang dapat menunjang metode ujicoba dalam sains, sehingga sains dapat mencapai wujudnya yang sekarang ini, yaitu observasi, penafsiran observasi yang menghasilkan teori yang spekulatif kemudian dengan unsur ujicoba yang menyaring teori yang spekulatif itu sehingga tidak spekulatif lagi. WaLlahu a'lamu bisshawab *** Makassar, 1 Maret 1992 [H.uh.Nur Abdurrahman] -------------------------- (*) Bagaimana impotensi ilmu hitung Yunani Kuno karena hanya mengenal bilangan rasional akibat operasi yang hanya terbatas pada menambah, mengurang, memperbanyak dan membagi, dapat dilihat dalam kejadian berikut ini. Seorang pendeta dari suatu candi memerintahkan untuk membuat sebuah patung yang besarnya dua kali sebesar patung yang ada di candi itu. Tukang-tukang pembuat patung yang tentu sudah faham warisan bangsa Sumaria bagaimana menghitung isi yaitu panjang x lebar x tinggi serta merta memperbesar patung itu dua kali setiap dimensi. Barulah mereka menginsafi setelah patung itu selesai, bahwa sebenarnya patung itu bukanlah bertambah besar dua kali melainkan delapan kali. Apa yang terjadi itu tidaklah semudah dan sesederhana yang mereka duga semula, dan merupakan suatu masalah yang sulit tak dapat dipecahkan pada waktu itu, walaupun mereka itu telah meminta tolong kepada Plato dan akademinya. =========================================== ----- Original Message ----- From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, September 05, 2006 11:01 Subject: [wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama > He-Man, orang bisa salah paham dengan kalimat "kemajuan Islam dalam > pengetahuan pada dasarnya bukan karena kitab suci..." > > Emangnya hukum alam sebab-akibat bersifat linear atau dikotomis > seperti itu? Mungkin sifat 'interdependent' lebih tepat. > > So, misalnya anda bisa bilang bahwa kitab suci adalah sumber > inspirasi ummat Islam yang mendorong mereka pada kemajuan ilmu > pengetahuan. Dalam buku 'The Lost Discoveries' Dick Teresi merunut > ini dengan rajinnya. BTW temans, baca tulisan Dick Teresi jangan > HMNA ya..:-) > > Sedangkan kunci ilmu pengetahuan Alexandria adalah bentuk atau hasil > dari inspirasi tersebut. Ilmu fiqh dan mantiq itu sedikit banyaknya > terpengaruh logika Aristoteles, itu so pasti. Namun ini bukan > berarti Muslim nggak mereformasi dasar pemikiran Aristoteles. > Misalnya, dasar filsafat Aristoteles yang melihat alam sebagai unsur > statis dirombak sama sekali oleh dasar pemikiran sufi yang meliat > unsur fisik alam ini selalu berubah, sekalipun yang biasa kita > sebut 'kodrat'. > > Apabila pada suatu masa logika, usul fiqh, premis hukum, premis > iptek, rumusan fisika, menjadi mirip satu sama lain diantara > berbagai bangsa (sekalipun mereka sepertinya nggak pernah > berhubungan) - keliatannya ini emang hukum alam yang mestinya emang > demikian terjadi. Dan bukan berarti mereka saling 'mencontek' begitu > saja - tapi udah jadi 'takdir'. Sepertinya logika mengukuhkan > dirinya dalam kehidupan nyata kita sehari-hari dengan cara begitu. > > Dalam bukunya Dick Teresi mencontohkan pemakaian angka 'nol' pada > suatu masa di antara beberapa bangsa, sekalipun mereka dipisahkan > lautan dan benua. > > Salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > > > Kemajuan Islam dalam pengetahuan pada dasarnya bukan karena > > kitab suci tapi karena direbutnya kunci ilmu pengetahuan yaitu > > perpustakaan terbesar di dunia yang terletak di kota Alexandria > > sementara di saat yang bersamaan kristen memasuki abad > > kegelapan setelah menutup Akademi Plato.Itulah sebabnya ilmu > > ilmu keislaman seperti ushul fiqh , mantiq dll mirip dengan > filsafat/ > > logika Aristoteles. > > > > ----- Original Message ----- > > From: <[EMAIL PROTECTED]> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>; <wanita- > [EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; > <[EMAIL PROTECTED]> > > Sent: Sunday, September 03, 2006 2:47 PM > > Subject: [wanita-muslimah] Teori evolusi dan agama > > > > > > > Ass.w.w. > > > Di New York Times tanggal 2/9/06 ada berita bahwa Paus > Benedictus (d/h > > > Prof. Ratzinger dari Jerman) akan menyelenggarakan Seminar > tentang > > > Evolusi di Vatikan dalam waktu dekat ini. Ini agaknya akan > menjadi > > > tradisi baru di Vatikan sejak Paus Benedictus. Tahun lalu dia > > > selenggarakan Seminar tentang Islam. > > > Pembicara dalam Seminar ttg Evolusi ini ada empat orang, yaitu > Peter > > > Schuster dari Austria yang mendukung toeri evolusi, dan tiga > pembicara > > > lain yang menentang teori evolusi. Tetapi seorang di antaranya, > yaitu > > > Pastor Paul Elbrich, pastor Jesuit yang juga ilmuwan, diketahui > agak > > > moderat. Elbrich mempertanyakan apakah evolusi hanya dipengaruhi > oleh > > > faktor "chance", tidak ada campur tangan dari sesuatu yang lebih > > > tinggi. > > > Sayangnya seminar ini bersifat tertutup dan hasilnya tidak akan > > > dipublikasikan. Agaknya kalangan gereja Katolik tidak ingin > berbuat > > > kesalahan seperti ketika menghukum Galileo dulu. Tetapi juga > sulit > > > diramalkan apakah Paus Benedictus akan mencoba mencari jalan > tengah: > > > mengakui bahwa teori evolusi adalah benar tetapi semua itu > terjadi > > > karena ada campuir tangan Tuhan. Yang jelas ia tidak ingin agama > > > Katolik akan kehilangan kredibilitas jika kemudian ternyata > keliru > > > dalam mengambil sikap terhadap ilmu pengetahuan, seperti yang > dialami > > > di abad pertengahan dulu. > > > Alangkah baiknya jika sikap agamawan Islam juga demikian. > Membuka diri > > > dan pikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak > secara a > > > priori menentang suatu teori dengan buru-buru > mempertentangkannya > > > dengan akidah. Apapula bersikap defensif dengan cara ofensif. > Agama > > > Islam mengajari bahwa Tuhan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada > manusia > > > secara sedikit demi sedikit (S Al Iqra). > > > Mudah-mudahan bermanfaat sebagai renungan. > > > Wassalam > > > KM > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > ======================= > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > > > > > > > __________________________________________________ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/