Oh, oh, ini orang membosankan sekali
Oh, oh, sekarang ini orang menuduh lagi Abah anti kemajuan
Oh, oh, ini orang mencerca lagi para ulama yang anti amrik
Oh, oh, ini orang betul-betul budak amrik
Oh, oh, he orang bodoh, mana bisa Abah anti kemajuan dengan artikel yang
Abah toles seperti Seri  di bawah?
Oh, oh, he orang nyinyir, bantahlah Seri 231 di bawah dengan artikel pula.

Muammar Qaddhafi

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
231. Teknologi yang Akrab dengan Lingkungan,
     dan Perubahan Sikap Mengkonsumsi Produk Industri Daya

Timbunan sampah kian menggunung, emisi gas-gas beracun ke udara dari
pabrik-pabrik kian mengganas, cairan pestisida beracun disemprotkan, serta
berbagai jenis cairan limbah industri mengalir ke sungai-sungai akhirnya ke
laut lepas. Demikianlah situasi global dewasa ini. Selain emisi gas-gas
beracun yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik ada pula gas-gas yang sebenarnya
tidak beracun tetapi berbahaya, yaitu yang disebut dengan gas-gas rumah kaca
(green house gases, mengapa tidak diterjemahkan dengan gas-gas rumah
hijau?), utamanya gas CO2.  Disebutkan demikian oleh karena gas-gas tersebut
menjadi penyebab efek rumah kaca.

Apa itu efek rumah kaca? Sebenarnya hal itu telah dijelaskan panjang lebar
dalam seri 003, 3 November 1991, dalam rangka pembahasan tentang isyarat
Allah SWT tentang timbulnya globalisasi pencemaran thermal dalam ayat:
Faidza- Antum Minhu Tuwqiduwna (S. Yasin, 80), dan dengan itu kamu membakar
(36:80). Untuk menyegarkan ingatan, maka akan diulangi penjelasan tentang
efek rumah kaca itu secara singkat.

Di dalam rumah kaca ditanam sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang
menghendaki suhu yang lebih tinggi dari udara luar. Fungsi rumah kaca
sesungguhnya adalah perangkap panas. Kaca adalah zat bening, tembus cahaya.
Radiasi matahari gampang menerobos masuk memukul molekul-molekul udara dalam
rumah  kaca. Akibatnya suhu udara naik dalam rumah kaca, udarapun bertambah
panas. Kaca adalah pengantar panas yang jelek, sehingga panas yang timbul
itu tidak gampang keluar menerobos atap maupun dinding kaca. Maka
terperangkaplah panas itu dalam rumah kaca. Inilah efek rumah kaca. Dengan
tingginya kadar CO2 yang dimuntahkan oleh pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor, maka permukaan bumi merupakan rumah kaca dalam skala global. Ruang
antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang dalam
rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama dengan
kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. Maka terjadilah
pemanasan global atau pencemaran thermal (panas), yang mengakibatkan es pada
kedua kutub mencair, permukaan laut secara perlahan tetapi pasti, insya
Allah, akan naik terus.

Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmaja diperkirakan
sekitar 110 juta penduduk Indonesia harus dipindahkan akibat kenaikan air
laut sebagai dampak pemanasan global. Areal-areal pertanian dan persawahan
di dataran rendah diperkirakan akan digenangi air laut. Dalam sambutannya
pada Loka Karya Regional Activities Implemented Jointly di Jakarta, Selasa,
25 Juni 1996 Sarwono mengemukakan bahwa menurut catatan dalam beberapa
dasawarsa terakhir telah terjadi kenaikan suhu permukaan bumi secara
rata-rata (0.3 - 0.6)oC serta kenaikan permukaan air laut sekitar (1 - 2) mm
per tahun, yang diakibatkan oleh emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer bumi
oleh ulah manusia membakar bahan bakar fosil (minyak, gas bumi dan
batu-bara). Sarwono mengemukakan lebih lanjut dari kajian ilmiyah
diperkirakan suhu permukaan bumi akan bertambah (2.5 - 4.5)o pada tahun
2100.

Emisi gas-gas beracun ke udara, serta berbagai jenis cairan limbah industri
dari pabrik-pabrik dicoba dikurangi dengan metode pendekatan yang disebut
ecolabelling. Label ini adalah sejenis sertifikat yang menerangkan kepada
para konsumen bahwa produk yang berlabel itu diproses dengan teknologi yang
akrab dengan lingkungan. Menurut Menteri Sarwono dalam Harian Jakarta Post,
2 Agusutus 1994, industri Indonesia harus sanggup mengikuti standar produksi
internasional dengan teknologi yang akrab lingkungan, khususnya di sektor
tekstil dan kulit. Karena tanpa produksi yang diberi  sertifikat dengan
ecolabelling itu, industri Indonesia tidak akan dapat bersaing dengan
produsen negara lainnya untuk pemasaran di negeri-negeri yang telah sadar
lingkungan. Secara jangka panjang penerapan ecolabelling itu di Indonesia
akan sanggup memperkuat posisi ekspor non-migas Indonesia.

Namun ecolabelling ini tidak mungkin diterapkan untuk semua sektor produksi.
Industri daya (power industries) yang produksinya berupa daya listrik
ecolabelling tentulah tidak mungkin. Industri daya sebahagian besar
mempergunakan mesin-mesin kalor, yaitu mesin-mesin yang mengkoversi energi
panas menjadi energi mekanis yang selanjutnya dengan alat penggerak utama
orde kedua dikonversi lagi menjadi energi listrik. Energi panas didapatkan
dari pembakaran bahan bakar utamanya bahan bakar fosil. Dapat pula energi
panas diperoleh dari pemecahan inti atom. Yang terakhir ini menimbulkan
masalah pula dalam hal pembuangan sampah radio-aktif (pencemaran radiasi).

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan gas rumah kaca CO2, gas penyebab
efek rumah kaca. Yang menaikkan suhu global. Yang mencairkan es di kedua
kutub. Yang mengakibatkan banjir global. Yang menurut Menteri Sarwono
sekitar sejumlah 110 juta penduduk Indonesia harus dipindahkan.

Bagaimana kalau dalam industri daya penggunaan mesin-mesin kalor
disubstitusi dengan sumber energi dari radiasi matahari dan anaknya (energi
angin, energi panas laut dan arus laut) serta cucu energi matahari, anak
energi angin, yaitu energi ombak, berikut dengan anergi panas bumi dan
energi bulan (pasang-surut)? Kerakusan ummat manusia dalam mengkonsumsi
energi tidaklah memungkinkan energi alternatif yang diperinci tadi itu untuk
dapat mensubstitusi energi hasil pembakaran bahan bakar fosil. Energi
matahari beserta anak cucunya, energi panas bumi dan energi bulan hanya
dapat menjadi penunjang dalam hal kebutuhan ummat manusia sebagai konsumen
energi.

Walhasil kuncinya terletak dalam perubahan sikap secara global. Kalau masih
dapat dikerjakan dengan otot tidaklah perlu mengandalkan produk industri
daya. Kiranya tiba saatnya kini puasa itu ditingkatkan efektifitasnya dari
pembinaan mental secara individual menjadi pembinaan mental komunitas, agar
ummat manusia dapat mengendalikan diri untuk tidak mengkonsumsi lagi produk
industri daya secara Tubadzdzir Tabdziyran, boros berlebih-lebihan.
Perubahan sikap yang ditawarkan ini sebenarnya telah dikemukakan pula dalam
seri 214, 4 Februari 1996, dengan judul Aktualisasi Al Quran dalam
Mengontrol Nilai Budaya. WaLlahu A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 30 Juni 1996
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]



----- Original Message ----- 
From: "abdul latif" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, September 25, 2006 02:51
Subject: [wanita-muslimah] PRO...HMNA...ke 2.... Puasa dan Produktivitas


Bismilahirrahmanirrahiim
  Hanya mengingatkan saja..HMNA
  1.Kalau anda masih mengajak umat islam menjadi umat yang malas, anti
kemajuan,technologi dan ekonomi,anti kapitalis yang salah kaprah, anti
amerika streotype, menyampaikan hadist2 palsu, riwayat2 arab,maka anda akan
selalu mendapat teguran dari saya,sebagai mengingatkan saja,agar pemuda2
islam yang awam jangan sampai terkecoh oleh tulisan2 anda.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke