Jurnal Perempuan.com Jumat, 1 September 2006 Sunat Perempuan, Ajaran Agamakah Atau Penyimpangan Budaya?
Oleh: Inna Nurlana Sejak dulu, di berbagai tempat di dunia berlangsung praktek pembedahan alat kelamin yang kejam dan tidak manusiawi, yaitu sebuah praktek yang lazim yang disebut dengan female genital mutilation (FGM, pemotongan alat kelamin perempuan). Praktek ini sudah lama sekali berlangsung berdasarkan kebiasaan turun temurun dan bukan berdasarkan alasan-alasan kesehatan. Operasi ini banyak sekali dilakukan oleh para tukang sunat tradisional - dengan tidak menggunakan obat bius, meskipun sekarang sudah juga sudah dilakukan oleh para dokter dan bidan-bidan yang berpengalaman. Yang disunat meliputi beberapa bagian dari organ kelamin perempuan bagian luar. Yang paling ekstrem, tukang sunat menjahit kedua sisi lingkaran alat kelamin menjadi satu dan hanya menyisakan satu lubang kecil untuk keluarnya darah menstruasi. Bentuk penyunatan ini disebut infibulation. Diperkirakan lebih dari 80 juta perempuan telah menjalani penyunatan alat kelamin dan setiap hari lebih dari 5000 gadis dipaksa menyunat alat kelaminnya. Praktek ini memiliki konsekuensi-konsekuensi medis yang menakutkan. Mulai dari infeksi kronis sampai masalah-masalah yang terjadi pada saat melahirkan anak, berhubungan seksual, dan menstruasi. WHO, Badan kesehatan Dunia, menyatakan bahwa penyunatan alat kelamin perempuan sangat meningkatkan peluang kematian ibu ketika melahirkan anak dan meningkatkan resiko kematian anak yang dilahirkannya. "Kejahatan yang dilakukan terhadap perempuan ini kelihatannya merupakan persoalan pribadi, privat, dan budaya.Penyunatan alat kelamin selama ini tidak dilihat sebagai satu jenis kejahatan," kata Nancy Kelly, seorang jaksa yang memimpin sebuah proyek perlindungan kaum perempuan. Penyunatan alat kelamin perempuan itu berakar pada tradisi-tradisi keagamaan dan budaya yang tidak mungkin dicabut begitu saja. Lalu, apakah agama itu, Islam khususnya, menganjurkan alat kelamin perempuan disunat? Ketika seorang dokter Mesir ditanya, "Mengapa anda menyetujui penyunatan alat kelamin perempuan?", dia menjawab bahwa ini adalah ajaran agama yang berdasarkan kepada salah satu hadis Nabi Muhammad. Ketika diminta penjelasan yang lebih terinci, secara mengejutkan, dia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti yang jelas. Apakah penyunatan alat kelamin perempuan ini betul-betul merupakan sebuah praktek islami yang didukung oleh Al-Qur'an dan Sunnah? Ataukah hanya sebuah budaya lama yang masuk ke dalam tradisi Islam dan kemudian akhirnya dianggap sebagai pernyataan dari agama Islam? Secara umum dikatakan ada tiga jenis penyunatan alat kelamin perempuan, yaitu: 1.. Sirkumsisi. Ini adalah penyunatan ringan, yang mencakup memotong kulup atau penutup klitoris. Dikenal di beberapa Negara muslim sebagai tindakan sunnah.* 2.. Eksisi. Penyunatan yang menghilangkan klitoris dan seluruh labia minora.* 3.. Infibulasi. Bentuk penyunatan yang paling berat. Menghilangkan seluruh klitoris, labia minora dan bagian-bagian dari labiya mayora. Dua sisi vulva dijahit jadi satu lubang kecil untuk keluarnya darah menstruasi dan kencing. Kesimpulan Isu ini memang sangat sensitif dan membutuhkan penanganan yang hati-hati. Pernyataan yang sensasional akan menjadi kontra-produktif. Sunat perempuan adalah sebuah praktek yang berakar secara kultural dan tidak akan hilang sekaligus dalam waktu semalam. Masyarakat, terutama ketika adat istiadat atau way of life mereka diserang oleh orang dari luar, cenderung untuk memegang teguh nilai-nilai tersebut dan berusaha untuk melindunginya, meski nilai atau praktek budaya tersebut tidak dapat diterima oleh pikiran rasional. Cara yang terbaik adalah melakukan pendekatan terhadap pokok persoalan tersebut dengan kesabaran, keterbukaan, dan dengan mempertimbangkan aspek-aspek positif dari sistem nilai yang dibicarakannya. Dengan kata lain, harus mengijinkan masyarakat yang berkepentingan untuk melakukan proses reformasi tanpa mempertanyakan, menganggap buruk, dan menolak seluruh sistem nilai mereka. *(Dikutip dari: Otentitas Hak-Hak Perempuan) [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/