Denmark Menolak Meminta Maaf 

Indonesia meminta Denmark lebih korektif. 

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=268360&kat_id=3


JAKARTA -- Tahun lalu, ketika media Denmark, Jyllands Posten memuat 12
kartun yang melecehkan Nabi Muhammad, pemerintah Denmark mengaku tak bisa
menindak karena itu merupakan kebebasan berekspresi. Kali ini, alasan serupa
disampaikan Denmark menanggapi protes lomba kartun Nabi yang digelar anggota
muda Partai Rakyat Denmark (Denmark People Party, DPP). 
Alasan-alasan itu disampaikan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Niels Erik
Andersen, saat bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,
Din Syamsuddin. Kamis (12/10) kemarin, Din dan Andersen bertemu di Kantor PP
Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, untuk membicarakan soal kartun
penghinaan itu.
''Kartun itu tidak mencerminkan pandangan rakyat Denmark. Saya tidak bisa
meminta maaf karena pemerintah tidak bisa campur tangan pada apa yang
dilakukan oleh individu-individu. Mereka bertanggung jawab atas apa yang
mereka lakukan,'' kata Din --mengutip pernyataan Andersen-- kepada wartawan.

Meski demikian, Andersen mengatakan pemerintah Denmark tetap akan
bertanggung jawab. ''Perlu mengadakan dialog antara masyarakat Indonesia
dengan masyarakat Denmark. Jadi ini sebagai bentuk tanggungjawab,'' kata
Andersen seperti dikutip Din. 
Tapi Din mengaku tak bisa menerima alasan Andersen. Apalagi, sebelumnya,
media di Denmark juga memelopori pembuatan kartun penghinaan itu. Karena itu
 Din mengatakan para ahli hukum Indonesia perlu mengambil sikap untuk
membawa masalah tersebut ke Mahkamah Internasional. Sebab penghinaan itu
meresahkan publik di dunia.
Din juga memandang terus berulangnya pelecehan merupakan buntut dari
penerapan HAM yang liberal. Akibatnya, kebebasan diagung-agungkan, tak
peduli apakah kebebasan itu menafikan pihak lain. Menurut Din, pengagungan
HAM secara ekstrem itu berbeda dengan ajaran Islam. ''Islam mengajarkan hak
asasi, juga kewajiban asasi,'' kata Din.
Menurut Din, tidak bisa dibayangkan kalau kebebasan HAM mutlak dilaksanakan.
Akibatnya masing-masing kelompok masyarakat akan berbuat seenaknya saling
melecehkan satu sama lain.''Kalau sudah seperti ini yang muncul kemudian
hanya konflik. Bahkan akan memicu perang dunia,'' tegas Din Syamsuddin.
Menanggapi tiadanya iktikad Denmark meminta maaf, Juru Bicara Departemen
Luar Negeri (Deplu), Desra Percaya, mengatakan pemerintah Indonesia memang
tidak terlalu berharap. ''Yang lebih kami harapkan adalah langkah korektif.
Dalam hal ini pemerintah Denmark tergerak untuk melakukan langkah antisipasi
agar hal yang sama tak terulang kembali,'' katanya di Jakarta, Kamis (12/10)

Menurut Desra, kasus kartun ini terjadi sampai dua kali, padahal merupakan
hal yang sensitif. Terulangnya kejadian itu, kata Desra, bisa dianggap
sebagai kesengajaan dan merupakan tanda adanya islamfobia.
Langkah korektif itu, kata Desra, telah dimintakan pemerintah Indonesia
lewat nota protes pada Selasa (10/10). Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda,
juga telah menelepon menteri luar negeri Denmark untuk menyampaikan
penyesalan atas pelecehan itu.
(uba/fer ) 

[Non-text portions of this message have been removed]



=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke