Pak Jano,
Hadis ini tentang laki-laki yang mau menjauhi wanita dan tidak mau menikah 
selamanya. Di milis pak Jano nyuruh saya menikah, saya kan wanita dan saya 
tidak pernah mengatakan kepada siapapun di dunia nyata atau di milis bahwa saya 
akan menjauhi laki-laki dan tidak mau menikah selamanya. Jadi terlihat kan 
disini bahwa anda itu suudzon, punya prasangka buruk terhadap orang lain, 
termasuk kepada saya, apa anda yakin saya seperti laki-laki dalam hadis itu 
sehingga perlu dinasehati harus menikah?

Anda juga pak Jano, mengatakan " apakah hukumnya (menurut Islam) jika kita 
diskusi tentang "istri itu milik suami?" dengan seorang insan yang mengaku 
muslim / muslimah sedangkan dia tidak menyukai ajaran kanjeng Nabi Muhammad SAW 
yang berupa "perkawinan" ?. Coba pak Jano baca pelan-pelan ya, saya yang 
menulis tentang istri milik suami itu, lalu pak Jano nasehatin saya nikah, apa 
itu karena pikiran pak Jano saya itu muslimah yang tidak menyukai ajaran 
Rasulullah yang berupa perkawinan? Ini perlu pak Jano jelaskan supaya semuanya 
jelas, apakah itu ke saya? Siapa yang tidak menyukai pernikahan? Jika itu pak 
Jano tujukan ke saya, ANDA SALAH BESAR dan ANDA ORANG YANG SUUDZON TERHADAP 
ORANG LAIN ALIAS SOK TAHU! bagaimana kalau saya sudah menikah atau mau menikah 
besok? Ini milis pak Jano, kalau mau ngomentari, tanggapi ISI dari postingan, 
gak perlu lah ke masalah pribadi, jika tidak mau menanggapi isi postingan, akan 
lebih baik anda tidak ngomentari daripada anda malah nyangka jelek dan ribut 
urusan pribadi orang lain.

salam
Aisha
----------
From: jano ko
Yok kita baca bersama - sama hadits dibawah ini,
   
   Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah 
diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang 
berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain 
berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya .... 
Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau keluar 
seraya bersabda : 
   
  "Artinya : Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi 
Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan 
tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga 
mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia 
tidak termasuk golonganku". (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). 
     
     Ini tidak ada kaitannya dengan pribadi siapapun lho, jano-ko hanya 
bertanya kepada dek Herni,  apakah hukumnya (menurut Islam) jika kita diskusi 
tentang "istri itu milik suami?" dengan seorang insan yang mengaku muslim / 
muslimah sedangkan dia tidak menyukai ajaran kanjeng Nabi Muhammad SAW yang 
berupa "perkawinan" ?.
   
  Ini diskusi lho....
     Lanjuttttt....
     wassalam.  
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke