Mestinya ibu-ibu jangan sedih. Kasih saja prasyarat atau pilihan 
seperti begini:
- boleh poligami, tapi poliandri boleh juga berdasarkan asas keadilan.
- boleh poligami, poliandri dilepaskan, tapi syaratnya isteri 
dipilihkan, bank account dan semua rumah harta atas nama kedua atau 
keempat isteri. Aa Gym dikasih jajan secukupnya saja...:-)
- yah, bolehlah dinegosiasi, joint bank account, harta gono-gini. 
tapi tetep yang fund manager keluarga itu para isteri...Dan semua 
isteri kudu terdaftar KUA, tampil publik, nggak boleh ada yang 
diumpetin.
- boleh poligami, poliandri dilepaskan, bank account seperti biasa - 
tapi poligaminya sama nenek-nenek beranak-cucu banyak. Ini dalam 
rangka pengentasan kemiskinan mendukung Millenium Development Goal..
- nggak boleh poligami, nggak boleh poliandri, nggak boleh selingkuh. 
Ini kan nilai sosial yang kita semua idealkan.
- nggak boleh poligami, nggak boleh poliandri, nggak boleh selingkuh, 
kawin dengan siapa diatur keluarga, kalo isteri meninggal kepala 
sukunya diganti kecuali dia kawin lagi. Yang melanggar keluar desa. 
lha, ini adatnya urang Kanekes Baduy yang nenek moyangnya Aa Gym. 
Pasti mereka cemberut Aa Gym ngambil adat yang enaknya doang....Bikin 
DT yang di'social-engineering-kan seperti desa urang Kanekes, sampe 
MLM nya segala, tapi kok adat poligami dilanggar. Kwalat sama nenek 
moyang atuh Aa...

C'mon ibu-ibu, imajinasinya jalan dikit dong..daftar diatas masih 
panjang..seperti juga ruh keadilan yang selalu mengawang-ngawang, 
seperti juga syahwat yang selalu menuntut dimenej.
:-)

Khusus untuk Aa Gym, dulu kan rajin negur Inul, nah tolong jelaskan 
kepada isterinya Teh Nini yang mungkin salah paham, bahwa poligami 
ini dilakukan demi kemaslahatan ummat, karena perintah agama, karena 
taat perintah Allah dan suami. Jangan sampe anak-anak kita ikut-
ikutan salah paham juga loh, kalo kita-kita sih bisa ngerti. Paling 
nggak saya concern dengan ibu saya, yang makin salah paham aja.
  
(sampe yang diatas kurang lebihnya terbukti, saya anggap Aa, Teh Nini 
dkk hanya SWEET TALKING dalam rangka PR, yang emang bagus untuk 
bisnis)

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 12/2/06, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Quote:
> > "..
> > ngomongin beginian melulu,
> > barangkali qalbu kita mesti dimenej lagi :-)
> > .."
> >
> > Qalbu kita perlu/mesti dimenej siapa, bos? :-p
> > Yang qalbu-nya sudah melewati masa" dag-dig-dug-der? :D
> 
> Kang,
> dialog ini barangkali contoh qalbunya yang sudah dimenej ....
> 
> Penanya:
> 
> Mohon maaf, Aa saya cuma pengin jawaban dari Aa, apa benar Aa punya
> pasangan baru lagi? Kalau iya, saya cuma sedih saja. (hendak menutup
> telepon)
> 
> Aa Gym:
> 
> (Mencegah penelepon menutup telepon) Tunggu Ibu...Ibu...Jadi gini 
Ibu,
> boleh nggak .....
> 
> Penanya:
> 
> Perasaan saya sedih sekali (mulai terisak).
> 
> Aa Gym:
> 
> Kenapa sedih sekali?
> 
> Penanya?:
> 
> Bisa dibayangin perasaan Teteh (Teteh Ninih, istri pertama Aa Gym-
red)
> seperti apa? Itu saja
> 
> Aa Gym:
> 
> Kalau Tetehnya nggak apa-apa, ikhlas, bagaimana?
> 
> Penanya:
> 
> Ya saya ikhlas saja. Saya cuma ikut sedih juga.
> 
> Aa Gym
> 
> Jadi harusnya bagaimana sekarang? Kalau Teteh nggak sedih, Ibu 
nggak sedih?
> 
> Penanya:
> 
> Nggak
> 
> Aa Gym:
> 
> Kalau ternyata itu di rumah jadi banyak hikmah bagaimana?
> 
> Penanya:
> 
> Boleh. Aa kan contoh kita semua. Saya cuma khawatir ini bisa jadi 
contoh...
> 
> Aa Gym:
> 
> Khawatir jadi contoh bagi yang kurang pertimbangan, bagi yang kurang
> ilmu, begitu? Bagaimana kalau katakan jangan main-main dengan hal 
ini,
> jangan anggap enteng, harus penuh pertimbangan, itu yang Ibu 
sarankan
> saya sampaikan (pada jamaah)?
> 
> Penanya:
> 
> Ya. Saya sayang Aa dan Teteh.
> 
> Aa Gym:
> 
> Saya bisa merasakan kasih sayang Ibu dan para jamaah pada kami. Ibu
> yang baik, terimakasih banyak....Semoga Allah memberikan yang 
terbaik
> untuk Aa dan Teteh. (Telepon ditutup)
> 
> Aa Gym:
> 
> Tentang Ibu yang sedang sedih, mudah-mudahan Teteh bisa cepat gabung
> supaya bisa memberikan input-inputnya. Kalau disampaikan oleh sesama
> perempuan kan lebih mengena.(nrl/bdi)
> 
> http://www.detiknews.com/indexfr.php?
url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/
tgl/01/time/110045/idnews/714992/idkanal/10
> 
> suatu kali saya harap mbak Chae bersedia mewawancarai Aa Gym juga,
> biarpun imajiner juga :-)
> 
> salam,
> DWS
>


Kirim email ke