Saya tidak bermaksud berdebat soal moral penggede di Indonesia. Saya 
yakin penulis sudah memikirkannya dengan serius. Tetapi sayang 
sekali bila keseriusannya tidak lengkap. Memberikan contoh 
dengan "orang tidak pusing dengan skandal Monica – Clinton" membuat 
argumen lainnya menjadi `turun' keseriusannya. 

Seluruh dunia geger dengan skandal ini Monica Clinton. Di Amerika 
apalagi. Lepas dari hasilnya, `impeachment' dibicarakan habis2an di 
seluruh dunia dalam waktu lama. Saya pikir banyak orang (termasuk 
saya) baru `ngeh' mengenai istilah ini setelah terjadi skandal ini. 

Skandal pemerintahan di Amerika/Eropa selalu menyebabkan `gegeran' 
kalau ketahuan publik. Yang berbeda adalah cara `gegerannya'. 
Nampaknya ada etika yang berbeda yang digunakan, khususnya bila ini 
bisa menjadi masalah hukum. Kadang2 saya heran juga, bagaimana Jay 
Leno bisa menggunakan kelakuan pejabat2 teras pemerintah US sebagai 
bahan banyolannya secara vulgar (menurut saya). Jaman Suharto dulu, 
kalau beginian terjadi di Indonesia, orang kayak si Jay sudah raib. 
Di sisi lain, saya sering membaca bagaimana `tuntut-menuntut secara 
hukum' bisa terjadi pada begitu banyak hal, yang `aneh' bila 
dipraktekkan di Indonesia (walaupun secara hukum memungkinkan).

Kembali ke Clinton – Monica, menggunakan Yahoo search dengan entry - 
monica clinton - akan mengeluarkan hasil 8 juta result, sementara 
dengan entry - zaini eva - menghasilkan 80 ribu. Tentunya ini bukan 
cara yang terbaik, tapi lumayan untuk mengukur bagaimana suatu issue 
dibicarakan orang.

Soal issue perlu atau tidak perlu masalah moral pengede kita 
diributin, silahkan saja dibahas :)


Salam
Siahaan





--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> wa'alaikumussalam wr wb
> 
> iya bener ...
> kita nggak usah lagi meributkan moral para penggede, mau pejabat 
kek, mau
> anggota DPR kek, mau ustadz kek, mau artis kek, itu urusan masing-
masing.
> sebaiknya kita mulai memikirkan kejahatan-kejahatan yang nyata 
yang merusak
> perekonomian negara, misal korupsi, itu pelakunya digantung nyata.
> 
> kayak di Amerika dan negara2 Eropa, orang nggak terlalu ambil 
pusing mau si
> pejabat ini selingkuh dengan siapa kek, asal ngurus negara dengan 
bener.
> kayak kasus Bill Clinton sama Monica Lewinsky, sempet menarik 
perhatian,
> tapi nggak sampai membuat Bill Clinton turun. Karena orang2 masih 
melihat
> sisi bagus Bill Clinton, kepemimpinan dia dalam bikin maju negara, 
ketimbang
> mikirin selingkuhannya. Toh istrinya, Hillary Clinton, tenang2 aja 
kok, dan
> gak mempermasalahkan moralitas suaminya.
> 
> jadi buat yang suka menggembar-gemborkan masalah moral, sudahi 
saja lah. itu
> kan cuman buang2 waktu dan buang energi. masih banyak masalah lain 
yang
> perlu diselesaikan. ketimbang ngurusin soal urusan baju apa yang 
sopan,
> pejabat yang selingkuh, mending buat mikirin kemajuan negara, 
brantas
> korupsi, dll.
> 
> tapi kayaknya orang Indonesia lebih seneng bergosip dan mbicarain 
moral
> orang, ketimbang bekerja keras demi kemajuan bangsa. Duh ;(
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 

Kirim email ke