Pak Dwi ini kayak nggak tau saja.
Pak Basyuni ini urusannya perhajian.
Heran juga, jamaah haji indonesia yg terbanyak, tapi tak ada satupun asrama 
haji 
indonesia di Arab, semuanya nyewa. Malaysia saja punya.

Urusan KUA mungkin memang gak ada korupsi tapi PUNGLI.
Sama2 merugikan, tapi apakah pungli, uang dibawah tangan, uang rokok, uang 
dengar = korupsi?
Modalnya cuma salaman sambil sedikit 'menekan' pada calon mempelai : ikhlas 
ya..ridho ya...
Ya 'ikhlas' saja, lha wong duitnya dah diambil katanya untuk urus2 kelengkapan 
nikah yg katanya 
sudah dibayarkan dulu atau uang untuk tenaga bersih2, parkir satpam, ya 
dianggap saja sedekah.
Habis gimana mosok nggak jadi menikah?

Mustinya ada yg menjebak, ada calon pengantinnya.

salam
l.meilany 
  ----- Original Message ----- 
  From: Dwi W. Soegardi 
  To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com ; wanita-muslimah@yahoogroups.com ; 
majelismuda@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 15, 2006 9:32 AM
  Subject: Re: [keluarga-sejahtera] Re: [wanita-muslimah] Herri Permana: STOP 
KORUPSI DALAM URUSAN NIKAH


  He-Man:
  > Karena itu kabarkan hal ini pada teman , atau rekan atau saudara
  > anda yang hendak menikah , kalau masih takut untuk mengatakan
  > TIDAK karena akan berakibat pada dipersulitnya urusan nikah kita,
  > maka pakai jurus yang lebih soft yaitu SELALU MINTA TANDA TERIMA
  > RESMI LENGKAP DENGAN TANDA TANGANNYA kalau bisa bahkan
  > di atas materai atau surat bersegel.

  On 12/11/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Pengalaman saya ngurus perkawinan anak saya yang akad nikahnya dilakukan di
  > Bali (anak saya kerja di Bali dan calon suaminya juga kerja di Bali), jumlah
  > uang yang harus saya keluarkan untuk KUA mencapai 5 ratus ribu, dan itu
  > diucapkan oleh petugas sendiri. Tapi juga tanpa kwitansi.
  > KM

  wah kok ngga sesuai dengan pernyataan Menteri Agama yang mengatakan
  Depag bebas korupsi?????? :-(

  Maftuh Basyuni Nyatakan Depag Bebas dari KKN
  http://www.antara.co.id/seenws/?id=48779

  Cirebon (ANTARA News) - Menteri Agama, HM Maftuh Basyuni, menyatakan
  bahwa Depertemen Agama (Depag)kini bisa dinyatakan bebas Korupsi,
  Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta masyarakat mempunyai kewajiban moral
  untuk terus memantau perilaku pegawai Depag.

  "Alhamdulillah, Depag Pusat yang dulu didengar sebagai departemen
  paling korup, saya katakan itu sudah tidak benar lagi. Dan, Depag yang
  dulu dikatakan Gus Dur, seperti pasar, sekarang bukan lagi seperti
  pasar, bisa dilihat dan dibuktikan," katanya saat Milad Ke-76
  Jam`iyatul Wasliyah di GOR Ranggajati, Sumber, Cirebon, Jawa Barat,
  Kamis.

  Ia mengakui, sebelum ini banyak oknum Depag yang melakukan KKN, tetapi
  mereka terus dikikis habis, dan mereka yang tidak seirama dengan
  semangat anti-KKN akhirnya minggir dengan sendirinya.

  "KKN di Depag Pusat sudah tidak ada lagi, kecuali ada yang sedang
  tiarap. Jadi, kalau melihat adanya pegawai Depag yang masih melakukan
  itu, tolong diberi tahu, agar bisa diambil tindakan tegas," katanya.

  Namun, ia mengakui, karena Depag adalah instansi vertikal, maka
  jangkauan pengawasannya begitu luas, sehingga ia pun juga tidak yakin
  Depag di daerah-daerah sudah bebas KKN, seperti yang terjadi di Depag
  Pusat.

  "Memang di daerah masih terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi
  saya minta harus berupaya bersih dari KKN. Silakan laporkan, tetapi
  dengan bukti kuat dan jangan katanya-katanya. Tulis nama lengkap
  ditujukan ke Menteri Agama, karena pelapor akan saya lindungi,"
  katanya.

  Usai memberikan sambutan, Menteri Agama kepada wartawan mengatakan,
  pada tahun pertama saat menjabat sudah ada 168 orang yang ditindak,
  dan jumlahnya terus berkembang pada tahun kedua, tetapi ia sendiri
  lupa jumlah persisnya.

  "Jumlah kasus itu daerah saat ini saya tidak tahu, karena kita bukan
  ahli kebatinan," katanya sambil tersenyum.

  Ia juga meminta kepada wartawan untuk ikut bersungguh-sungguh dalam
  membongkar KKN di jajaran Departemen Agama, dan kalau yang diberitakan
  bukan fitnah, maka oknumnya pasti akan ditindak.

  "Kepada masyarakat juga perlu melaporkan secara jelas masalah KKN-nya
  disertai nama dan alamat yang jelas, karena selama ini justru banyak
  surat masuk yang kalengan atau tidak beridentitas," katanya.

  Iamengatakan, sebelum menjabat sebagai menteri telah membuat kontrak
  politik, yaitu pertama membersihkan aparatur Depag dari KKN, dan kedua
  melanjutkan semua program yang masih terlantar.

  "Masalah pemberantasan KKN sudah cukup memuaskan, dan masalah urusan
  haji sudah mulai banyak pembenahan, sehingga tahun 2007 Depag akan
  lebih menfokuskan pada pendidikan agama," demikian Maftuh Basyuni. (*)


   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke