Pak Jano,
Pertama, anda kan muslim yang sering nulis mau dapat pahala dengan memasukkan 
ayat-ayat di milis walaupun sering gak nyambung. Tolong juga berharap dapat 
pahala dengan bertingkah laku sopan, misalnya jangan sembarang om-om gitu ke 
pak QS, beliau seorang ulama. Prof. Dr Muhammad Quraish Shihab ini lama menjadi 
Rektor IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan pernah menjadi 
Menteri Agama dan dubes RI di Mesir, tapi yang saya hargai adalah beliau itu 
ahli tafsir, doktor dari Mesir, dengan buku yang sangat banyak, mulai dari 
Membumikan Al Qur'an, dll. Juga menulis Tafsir Qur'an Al Mishbah. Apa susahnya 
sih pakai panggilan pak? Hargai orang yang sudah banyak menghasilkan karya 
dalam agama Islam ini dibanding yang modal copy paste di internet tanpa 
menuliskan sumbernya.

Kedua, saya menjelaskan pendapat pak QS bukan berarti anda di WM ini bisa tanya 
pak QS karena beliau bukan anggota WM. Silahkan cari pak QS di dunia nyata 
walaupun pertanyaan anda aneh begitu, siapa tahu anda mendapat pencerahan dari 
pak QS, beliau terkenal sabar dan halus menjelaskan berbagai hal.

Ketiga, tentang Canada dan Indonesia, pak Sabri sudah menjelaskan dengan baik 
tentang itu "Pak Jano, Jangan dis-informasi ah;yang benar distrik british 
columbia di canada
meminta poligami dilegalkan DAN MASIH DIPERTIMBANGKAN dengan BANYAK YANG 
MENENTANG. Sampai hari ini poligami adalah ILLEGAL menurut hukum canada dan 
LEGAL MENURUT HUKUM INDONESIA. Canada negara sekuler, kebebasan beragama 
TERJAMIN, usul legalisasi poligami seiring dengan legalisasi perkawinan 
sejenis. sopan santun-nya kalo ngutip diikutkan LINK-nya.
http://www.lifesite.net/ldn/2006/jan/06011301.html
Canadian Government Study Suggests Legalizing Polygamy
By Terry Vanderheyden

Sudah jelas kan kondisi di Canada dan di Indonesia? Tidak lihat UU dan 
peraturan yang berkaitan dengan pernikahan? Apa ada pelarangan poligami? 
Poligami dibolehkan dengan sekian persyaratan untuk PNS, polisi dan pegawai 
BUMN, dan sekarang ada niatan untuk diperluas ke para pejabat dan anggota dewan 
atau juga ke masyarakat umum. Kebayang tidak jika para pejabat semuanya punya 
istri 4, berapa anggaran biaya untuk menyediakan rumah dinas dan fasilitas 
lainnya sementara rakyat kita puluhan juta miskin!

salam
Aisha
---------- 
>From : jano ko
Seorang insan berkata :
     Poligami menurut pak QS adalah jalan darurat pesawat, tidak semua orang 
bisa melalui pintu darurat jika masuk atau keluar pesawat bukan? Hanya dalam 
kondisi darurat saja, pintu darurat itu dibuka, seijin pilot yang bertanggung 
jawab terhadap keselamatan semua penumpang pesawat.
==============
     Jano-ko menambahkan,
     Tanya nich om Quraish Shihab, bagaimana kalau pesawatnya dirudal dengan 
stringer atau dirudal nuklir atau situasinya dalam keadaan perang ?
     Komando para mukmin bukan siapapun, "komando" daripada mukmin adalah Allah 
SWT. Hanya menambahkan saja ya Om. Nah, ini om Quraish, ada informasi dari 
Canada, monggo silahkan dibaca,
   
  Friday, January 13, 2006
  Canadian study recommends legalizing polygamy 
  Nishat Hasan
     [JURIST] A study commissioned by the Canadian Justice Department [official 
website] and obtained by Canadian Press has urged the Canadian federal 
government to legalize polygamy to help protect women and children in those 
relationships. Section 293 of the Canadian Criminal Code [text] currently bans 
polygamy, although a few Canadian provinces give limited recognition to foreign 
polygamous marriages for spousal support. The study, authored by three law 
professors at Ontario's Queen's University Faculty of Law, was prompted in part 
by concerns by British Columbia authorities about whether they should charge 
members of the Bountiful [CBC backgrounder] religious community in Creston, BC, 
which practices polygamy openly. The Canadian parliament legalized same-sex 
marriage [JURIST report] across Canada in 2005. Canadian Press has more.
     -----
     Dunia emang udah kebalik, kalau di Indonesia yang katanya mayoritas muslim 
poligami malah dihujat, tapi kalau di Canada malah mau di oke-in.
     Wassalam.
   Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Mba Astin, 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke