Sebaiknya Pak Janoko tidak perlu nyuruh2 orang lain, bukanya Pak
Janoko yang mau kaya Bimasuci..ya sudah pelajari dulu sendiri nanti
klau sudah "pintar"..bisa bagi-bagi ilmunya..kalau belum yaaa jangan
omong2 dulu nanti bukanya bimascui eh malah bima merek panci;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Chae berkata :
>    
>   Kemudian tokoh Bima yang gagah perkasa (kesukaanya Mba Mia, kata Pak
> Sabri;) tapi sayang nya Bima ini adalah seorang yang kurang mampu
> menahan amarahnya sehingga seringkali dia mendapatkan kesulitan karena
> sifatnya yang mudah marah.
> 
> ====================
>    
>   Jano-ko memberitahu,
>    
>   Kalau betul Mia suka dengan "fisiknya"  Bima , sebaiknya Mia mulai
belajar sisi spiritualnya Bima dalam cerita  lakon "Dewaruci" dan
"Bimasuci". dari lakon tersebut mia akan tercerahkan bahwa kekuatan
atau keindahan sejati bukanlah hal-hal yang bersifat fisik, tetapi
hal-hal yang bersifat spiritual.
>    
>   Dalam lakon tersebut kita temukan keindahan dari "keluguan"
daripada sang Bima, karena keluguan sang Bima akhirnya dia bertemu
dengan Dewaruci, Sang Bima akhirnya menemukan jati dirinya, cerita
singkatnya akhirnya Sang Bima menjadi pertapa dengan nama Bimasuci,
mengajarkan jalan kebenaran disebuah gunung, sampai akhirnya saking
ampuhnya Sang Bima maka beberapa dewa bisa ditaklukkan oleh Sang Bima.
>    
>   Jano-ko ingin menjadi seperti Bima, just lugu dan apa adanya,
tidak perlu pakai lipstik karena lipstik bisa menimbulkan penyakit
kanker, seperti katanya mas DW  :)
>    
>   Salam 
>    
>    
>    
>   Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Wayang menjadi media bagi para wali untuk memperkenalkan
Islam, salah
> satunya di kembangkan oleh sunan kalijaga (kalai jawanya sunan
> kalijogo). Dalam para wali mengadaptasi cerita pewayangan yang memang
> sudah dikenal oleh masyrakat Indonesia walaupun cerita tsb berasal
> dari negri india.
> 
> Hanya saja dari sisi cerita dan juga tokoh-tokoh dalam cerita,
> dilakukan penambahan juga perubahan pada kepribadian para tokoh dan
> alur cerita walau tidak merubah jalan cerita secara keseluruhan.
> 
> Penambahan tokoh panakawan seperti semar, petruk, gareng dan
> astrajingga atau di sebut juga dengan nama seperti cepot, dawala dan
> gareng. Tokoh semar dan anak-anak nya mempunyai cerita tersendiri yang
> penuh dengan makna simbolis. Semar adalah seorang dewa yang sangat
> sakti tapi kerena "kesalahan dan tugas" mengemban jimat layang
> jamuskalimusada (ini katanya...simbol dari Qur'an) harus menjalani
> hidup menyamar menjadi sosok laki-laki gemuk pendek berbadan hitam dan
> bermuka putih dengan jambul putih. Dari sosok fisiknya pun merupakan
> penggambaran simbolis dimana tubuh semar yang pendek tapi balance
> besar depan belakang menggambarkan simbol keadilan dengan badan hitam
> tapi muka putih berseta jmabul putihnya, dia merupakan tokoh yang
> mewakili kepentingan rakyat harus diutamakan. Begitu penggambaran
> terhadap tokoh2 utama semisal para tokoh pandawa.
> 
> Dalam cerita aslinya para tokoh pandawa ini tidak memiliki sisi
> negatif artinya sebagai manusia digambarakan sempurna berbeda cerita
> dalam para tokoh pandawa dalam pewayangan. Semisal Yudistira dikenala
> sebagai raja yang arif bijaksana, tidak mudah marah tapi sangat
> kencanduan berjudi sampai2 istrinya pun dijadikan taruhan dalam
> berjudi. Selaian itu istri Yudistira yang bernama drupadi dalam cerita
> aslinya bersuami lima orang (kelima kaka beradik pandawa) tapi
> direvisi dalam cerita pewayangan oleh para wali karena tidak sesuai
> dengan budaya bangsa kita yang "emoh" terhadap poliandri dan poligami.
> Hanya saja tetap kasus poligami ditampilkan apa adanya karena para
> wali mungkin berpikir poligami memang ada dalam sejarah umat Islam.
> Kemudian tokoh Bima yang gagah perkasa (kesukaanya Mba Mia, kata Pak
> Sabri;) tapi sayang nya Bima ini adalah seorang yang kurang mampu
> menahan amarahnya sehingga seringkali dia mendapatkan kesulitan karena
> sifatnya yang mudah marah. Kemudian tokokh Arjuna di gambarkan
> sebagai sosok laki-laki super cakep ( tapi masih kalah sama Aa keanu;)
> jago manah, sakti dan menjadi kesayangan para dewa hanya saja paling
> tidak tahan dengan kerlingan wanita alias jadi playboy cap duren tiga
> dan memang banyak dalam cerita arjuna mendapat masalah gara-gara
> urusan "cewe". Sedangkan nakula dan sadewa digambarkan sebagai sosok
> plin lan kurang tegas dan tidak percaya diri (kalau tidak salah...)
> 
> Walau dalam cerita asli para dewa di gambarkan sebagai makhluk super
> tapi dalam cerita pewayangan para dewa seringkali di jadikan mahkluk
> yang juga mempunyai sisi negatif/kelemahan. Begitu juga dengan para
> tokoh kurawa walau pada dasarnya menjadi pihak yang "jahat" tapi
> mereka pun digambarkan mempunyai sisi positif.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman"
> <omanarah@> wrote:
> >
> > Setuju....wah banyak pemahaman yang sama dengan Mas Sutan nih
(meskipun
> > banyak jg yang beda :) ). Bahwa Janoko atau nama populernya adalah
> Arjuna
> > adalah putera panengah pendawa (yang no 3 dari 5 bersaudara). Nama
lain
> > belio adalah: Permadi.
> > 
> > Setuju juga, bahwa karakter sebenarnya dari Janoko wayang itu bukanlah
> > seorang playboy atau satria yang cengeng. Dalam cerita pewayangan
> kita saja
> > barangkali Janoko lebih sering digambarkan sebagai ksatira yang
> "epes meer"
> > (cengeng) dan rada2 doyan wanita. Arjuna adalah kestria gunung
sandaran
> > Pandawa dalam perang Bratayudha.
> > 
> > Salam,
> > manAR
> > 
> > 
> > On 12/17/06, st sabri <st.sabri@> wrote:
> > >
> > > mas wikan,
> > > anda salah janoko adalah "panengahing pandowo" alias anak no.3
dengan
> > > urutan sbb : Yudhistira, Bima, Arjuna (di jawa jadi Janoko),
> > > Nakula/Sadewa (anak kembar).
> > >
> > > Janoko bukan banci, karakter aslinya adalah lelaki yang memiliki
> > > kelembutan luar biasa; dalam hal sering diperankan oleh
perempuan pada
> > > pertunjukan wayang orang indonesia, itu benar, saking sulitnya
> menemukan
> > > lelaki yg begitu gemulai. Kesulitan lain, karena janoko ini sangat
> > > tampan (bagus) tapi tidak macho (mia kurang suka).
> > >
> > > srikandi ini yang sering diperankan oleh banci, karena belia
perempuan
> > > macho atau tomboy menurut istilah jaman sekarang. Tapi ada juga yang
> > > menafsirkan srikandi ini transeksual. Pernikahan Janoko yang
"banyak"
> > > merupakan pernikahan politis, untuk membangun sekutu sebanyak
mungkin
> > > guna menandingi kerajaan saudaranya yang besar. Janoko memiliki
> > > kesaktian tak terkalahkan dan hanya bisa dikalahkan oleh saudara
> tirinya
> > > (seibu lain ayah), yaitu adipati Karno.
> > >
> > > kematian seluruh anak-anak pandawa adalah kesalahan kresna, yang
> > > mengultimatum para dewa agar "keluarga pandawa" selamat dari barata
> > > yudha dan lupa menyebutkan "bersama anak-anaknya". Akibatnya hanya
> > > parikesit, cucu pandawa yang selamat dan mewarisi kerajaan besar yg
> > > gemah ripah lohjinawi toto tentrem kerto raharjo.
> > >
> > > salam
> > >
> > > On Sat, 2006-12-16 at 17:25 +0100, Wikan Danar Sunindyo wrote:
> > > > janoko yang saya tahu adalah tokoh pewayangan
> > > > putra kedua dari pandawa / pandu dewanata, raja astina
> > > > tingkah lakunya lemah lembut, maka dalam wayang orang sering
> > > > diperankan oleh
> > > > wanita
> > > > nama lainnya adalah permadi, arjuna, atau herjuna
> > > > kalau dalam cerita india, janoko ini malah banci
> > > > tapi herannya kalau dalam kisah pewayangan tanah air
> > > > dikisahkan si janoko ini "lelananging jagat" alias "The Man of
> > > > Universe"
> > > > (saingannya Miss Universe, kalau He-Man juga The Man of Universe
> juga,
> > > > ada
> > > > hubungannya?)
> > > > istrinya banyak, yang saya tahu ada dua, Srikandi dan Sembadra
> > > > Srikandi ini jago memanah, cermin wanita yang maskulin,
> pemberani dan
> > > > gagah
> > > > perkasa, pahlawan perang
> > > > kalau Sembadra adalah kebalikannya, cermin wanita yang feminin,
> cantik
> > > > jelita dan pandai berdandan, untuk urusan rumah tangga Sembadra
> nomor
> > > > satu
> > > > meskipun begitu, Janoko tetap mencintai kedua istrinya ... dan
> wanita2
> > > > yang
> > > > lain.
> > > >
> > > > Dikisahkan mengapa Janoko harus menikahi banyak wanita,
> > > > karena ditakdirkan bahwa di masa depan, Pandawa akan bertarung
> dengan
> > > > Kurawa
> > > > dalam Barata Yudha (perang keluarga Barata)
> > > > oleh karena itu, untuk memproduksi pasukan2 yang gemilang, maka
> Janoko
> > > > harus
> > > > menikahi banyak wanita supaya mendapat banyak keturunan,
supaya jadi
> > > > pasukan
> > > > yang bisa berjihad melawan Kurawa
> > > > memang ditakdirkan juga, keturunan kedua keluarga Pandawa yang
> > > > seharusnya
> > > > jadi pewaris tahta, harus gugur semua, tinggal Pandawa dan
> > > > cucu-cucunya
> > > >
> > > > apakah Janoko di milis ini sama dengan Janoko yang saya ceritakan?
> > > > Wallahu
> > > > a'lam bish shawab.
> > > >
> > > > salam,
> > > > --
> > > > wikan
> > > > http://wikan.multiply.com
> > > >
> > >
> > > >
> > >
> > > 
> > >
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
>          
> 
>  Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to