saya kebetulan tahu dan kenal, seorang dosen PTN di Depok yang berpoligami. Diluar hal tersebut cv-nya cukup bernilai, master dari Harvard dan pernah menjabat sebagai Dirjen, belakangan diangkat sebagi guru besar di PTN tsb.
Apakah hal tsb membuat mutu dari fakultas di PTN tsb menurun? Saya kok ragu ya... salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > emangnya jadi dosen di daerah harus banyak bikin tulisan di jurnal berkelas > internasional yg well recognized ? udahp unya punya gelar Ph.D dari > universitas lokal aja udah ultimate kok buat para bapak guru kita. > > > selanjutnya tinggal urut kacang nunggu profesornya sambil bikin proyek > penelitian abal abal, :p misale mbikinin laporan pertanggungjawaban bupati > di pemda x, atau bikin studi kelayakana buat bappeda di kotamadya y, masukin > tulisan copy paste di jurnal ilmiah yg dibuat oleh vicitas akedemika di > universitasnya sendiri, yg ngakunya jurnal internasional, tapi yg cuman > beredar di kalangan sendiri ...... gitu gitu lah ... :D > > > > On 1/2/07, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Kalau banyak dosen yang berpoligami bisa berarti mutu universtas > > menurun, sebab banyak waktu mereka tidak pakai untuk penyelidikan atau > > membaca literatur-literatur ilmu pengetahuan tetapi diarahkan untuk urusan > > syahwat.