Mbak Aisha, pasti nonton sinetron Intan yachh....he...he..he....
----- Original Message ----- From: Aisha To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 30, 2007 4:38 AM Subject: [wanita-muslimah] Janda Temans, Belum lama waktunya saya mulai mengikuti satu sinetron yang ditayangkan sore hari. Ibu yang lebih dulu nonton sinetron itu minta ditemani, katanya ceritanya rame, tentang janda. Ternyata iya, ceritanya tentang janda. Ada sebuah keluarga yang punya 4 anak laki-laki di rumahnya. Anak bungsunya pacaran sampai pacarnya hamil, lalu kedua remaja ini dinikahkan tetapi yang laki-laki meninggal sehingga istrinya menjadi janda. Janda muda ini berjuang mencari uang untuk membiayai bayinya, ada seorang dokter yang jatuh cinta ke janda muda ini, tetapi ditentang habis-habisan ibunya, ibu ini merasa terhina karena anaknya yang jadi dokter itu kebanggaannya menjadi hina jika menikah dengan seorang janda. Adegan lucu terjadi ketika si ibu menghina janda itu, kata dokter muda itu, "ibu jangan menghina dia, ibu sendiri kan janda dengan satu anak." Si ibu semakin sewot dan mengusir anaknya dari kamarnya, katanya, "tega kamu menyakiti ibumu sendiri yang sudah berjuang mati-matian untuk membesarkan anaknya sendiri." Rupanya dia lupa bahwa pacar anaknya juga berjuang mati-matian untuk anaknya:) Kakak ipar janda muda itu juga diam-diam menikahi seorang janda, tapi tidak terus terang ke orang tuanya (sebenarnya om-tantenya karena dia keponakan yang diurus seperti anak sendiri). Saat orang tua laki-laki tahu tentang janda ini, dia marah sekali - tidak jelas marahnya karena merasa ditipu atau marah karena janda ini dianggap hina dibandingkan dengan seorang gadis. Yang jelas si anak mengatakan dia berbohong karena tahu orang tuanya tidak akan mengijinkan dia menikah jika tahu calonnya seorang janda, padahal dia sudah cintaaa bangets ke janda itu dan tidak bisa hidup tanpa dia:) Di dunia nyata, saya juga mendengar pandangan masyarakat yang miring dengan status kejandaan seseorang, terutama janda cerai, kata orang-orang lebih terhormat janda mati (yang ditinggal mati suaminya). Padahal janda ya janda, janda juga manusia:) Dan yang terpenting, seharusnya janda itu dikasihani, dilindungi, dibantu. Kasihan kan kalau anaknya banyak, dan suaminya tidak meninggalkan harta. Padahal lagi, setahu saya Rasulullah mencontohkan menikahi janda perang yang tua yang 60-tahunan dengan anak banyak untuk melindungi janda itu dan anak-anaknya. Lalu kenapa janda dilecehkan atau dianggap hina, tidak pantas untuk pemuda, apa pantasnya hanya jadi istri ke sekian dari laki-laki yang mau poligami? Itu juga kalau dilihat, yang dinikahi itu janda-janda cantik ya yang lebih muda dari istrinya, seperti kasus Aa Gym dan Maarif yang anggota DPR itu. salam Aisha Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]