BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[kolom Tetap Harian Fajar]
193. Belajar dari Walk Out Ny.Mire


    Pada halaman satu Harian Fajar edisi Kamis, 7 September  1995
dapat  kita baca berita yang berjudul: Seorang Anggota  DPR  Walk
Out.  Ny.Mire Laksmiari Priyonggo dari Fraksi PDI keluar  ruangan
sidang  rapat  Komisi X DPR RI. Dalam rapat dengar  pendapat  itu
Ny.Mire  walk  out tatkala Direktur Badan  Tenaga  Atom  Nasional
(BATAN)  Bidang Pemetaan dan Aplikasi, Azar Djaloeis  melontarkan
kata-kata   yang   diterima  sebagai  peremehan   oleh   Ny.Mire.
"Seharusnya anggota DPR memperlajari dulu apa itu nuklir, apa itu
atom,  sehingga  pertanyaan yang diajukan tidak  ngawur".  Itulah
bunyi  ucapan Djaloeis yang menurut Ny.Mire, "terlalu  meremehkan
anggota  DPR  RI.  Saya  tersinggung.  Itu  tidak  etis".  Ucapan
Djaloeis  dilontarkan keluar untuk menangkis  pertanyaan  Ny.Mire
mengenai  hal diambil dari mana oleh BATAN sumber dana untuk  tim
pengontrol  Pusat  Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)  di  Jepara  itu.
Melihat  akibat ucapannya yang menyuruh anggota  DPR  mempelajari
nuklir  itu, Djaloeis minta maaf dan langsung menyatakan  menarik
semua  omongannya.  Akan  tetapi  Ny.Mire  tidak  mau   menerima.
"Pertanyaan  anggota DPR hanya bersifat politis. Jadi kita  tidak
perlu  bertanya  secara detail. Tapi  DPR  berhak  mempertanyakan
kebijaksanaan  BATAN  dalam membangun PLTN," kata  Ny.Mire  dalam
nada  tinggi, kemudian Ny.Mire langsung angkat kaki  meninggalkan
ruangan.  Di luar ruangan Ny.Mire berkata lagi bahwa  lebih  baik
memberi pelajaran etika kepada Djaloeis, tatkala di luar  ruangan
Ny.Mire berusaha dibujuk oleh beberapa staf BATAN. "Sangat  wajar
kalau  saya mempertanyakan dana untuk biaya tim pengontrol  PLTN.
Karena  di  Perancis  dianggar 150 juta franc  setahun.  Itu  kan
sangat  besar.  Terus  biayanya dari  mana,  jangan-jangan  nanti
dibebankan pada APBN," lanjut Ny.Mire kepada pimpinan  fraksinya,
sesudah ia berusaha dibujuk oleh beberapa staf BATAN tersebut.

    Ada dua hal yang menarik yang dapat dijadikan pelajaran dalam
insiden walk out itu.

    Pertama,  alangkah mudahnya minta maaf. Mengeluarkan  ucapan,
kemudian setelah itu minta maaf. Ucapan itu ingin ditelan kembali
dengan  minta  maaf. Teringatlah kita akan  salah  satu  gambaran
dalam peristiwa Isra Nabi Muhammad RasuluLlah SAW. Tatkala  Allah
SWT  memproyeksikan  kepada RasuluLlah SAW  yang  melihat  seekor
lembu  yang besar keluar dari lubang yang sempit. Kemudian  lembu
itu hendak masuk kembali ke dalam lubang kecil tadi, tetapi lembu
itu sudah tidak mampu lagi kembali masuk ke dalamnya.  RasuluLlah
SAW  bertanya  kepada  Jibril AS yang  menuntun  buraq  kendaraan
RasuluLlah  dari Al Masjidu lHaram ke Al Baytu  lMaqdis:  "Apakah
ini,  wahai  Jibril?" Maka Jibril AS-pun  menjawab:  "Ini  adalah
perumpamaan   bagi  orang  yang  mengeluarkan  suatu   perkataan,
kemudian   ia  berusaha  untuk  menarik  perkataan   yang   telah
terucapkan  tadi, namun apa daya, ucapan yang sudah  terulur  itu
tak dapat lagi ditarik masuk ke dalam mulutnya kembali."

    Omongan  Djaloeis  itu ibarat lembu besar  yang  keluar  dari
lubang  yang sempit itu. Lembu itu hendak masuk kembali ke  dalam
lubang kecil tadi, tetapi sudah tidak mampu lagi kembali masuk ke
dalamnya.  Djaloeis mengeluarkan kata-kata, kemudian ia  berusaha
untuk menarik perkataan yang telah terucapkan tadi. Ia minta maaf
dan langsung menyatakan menarik semua omongannya, tetapi  Ny.Mire
tidak  memaafkannya, ia keluar ruangan sidang rapat Komisi X  DPR
RI. Ny.Mire walk out.

    Kedua,  masih  adanya  sikap  arogansi  dalam  kalangan  yang
menganggap dirinya pakar, yang diakibatkan oleh kepicikan  dengan
menganggap  bidang  ilmu  yang  dikuasainya  itulah  yang  paling
penting.   Semua   bidang   ilmu   di   luar   yang   dikuasainya
diremehkannya,  dianggapnya  tidak penting. Pada  hal  Allah  SWT
berfirman dalam Al Quran:

    Wa Ma- Uwtiytum mina l'Ilmi Illa- Qaliylan (S. Al Isra,  85).
Kamu tiada diberikan ilmu kecuali sedikit (17:85).

    Maka  dengan  adanya  peristiwa Ny.Mire  yang  walk  out  itu
menjadi  pelajaran  bagi  yang  menganggap  dirinya  pakar   yang
berpandangan picik, yang menganggap ilmu yang sedikit dikuasainya
itu  yang  paling top, ilmu yang lain tidak  ada  artinya.  Bahwa
sikap arogansi, sikap chauvinisme dalam berilmu, tidak  disenangi
oleh Allah SWT, seperti dalam FirmanNyya:

    Wa  La- Tamsyi fiy lArdhi Marhan Innaka Lan  Takhriqa  lArdha
(S.  Al  Isra, 37). Dan janganlah engkau berjalan  di  muka  bumi
dengan  sombong,  sesungguhnya engkau tiada dapat  menembus  bumi
(17:37). WaLlahu A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 10 September 1995
         [H.Muh.Nur Abdurrahman]


----- Original Message ----- 
From: "Muhammad Aly" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, February 03, 2007 03:05
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: (pamit bentar) Monarki/teokrasi/demokrasi

contoh2 kecelakaan PLTN / energi nuklir di negara
maju:


Reaktor Nuklir Bocor, 4 Tewas
MIHAMA, (PR).-
Sedikitnya empat orang tewas dan tujuh lainnya
mengalami luka bakar sangat parah, setelah terjadi
kebocoran uap nuklir dari reaktor Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) Mihama di daerah administrasi
Fukui, Jepang. Peristiwa itu adalah insiden terakhir
yang menimpa industri reaktor nuklir di Jepang.

Salah satu dari tiga reaktor PLTN di Mihama, sekira
350 kilometer barat Tokyo, mati secara otomatis,
ketika alarm terdengar beberapa saat sebelum terjadi
kebocoran uap dari salah satu turbin, yang mengenai
para pekerjanya di reaktor itu.

Perdana Menteri Junichiro Koizumi mengatakan,
penyelidikan diperlukan atas insiden yang dinilai
paling parah di fasilitas nuklir, hingga menimbulkan
korban jiwa.

Tetapi, Kansai Electric Power Company, yang
mengoperasikan reaktor Mihama sejak tahun 1976,
menekankan bahwa kebocoran tidak akan menimbulkan
bahaya dan radiasi sehingga tidak perlu melakukan
evakuasi penduduk di daerah tersebut.

"Insiden ini tidak akan menimbulkan efek radiasi
terhadap lingkungan sekitarnya," demikian pernyataan
yang disampaikan perusahaan tersebut.

Seorang juru bicara kepolisian daerah administrasi
Fukui mengonfirmasikan bahwa empat orang tewas dan
tujuh lainnya cedera akibat insiden yang terjadi di
ruang turbin reaktor nuklir tersebut.

"Korban tewas berusia antara 29 hingga 46 tahun,"
demikian kata polisi lokal.

Seorang juru bicara kepolisian menyebutkan, dua
lainnya dalam kondisi kritis, tanpa memberikan
keterangan lebih lanjut.

Pejabat dari Badan Keselamatan Industri Nuklir Jepang
menyebutkan, kebocoran itu tidak akan menimbulkan
radiasi, karena turbin di dalam reaktor air tidak
berhubungan langsung dengan reaktor nuklir.

Kebakaran

Sementara itu, kebakaran kecil menimpa fasilitas
nuklir di daerah adminstrasi Shimane, sekira 600
kilometer dari barat daya Tokyo, Senin (9/8). Namun,
insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kebakaran terjadi di tempat pemrosesan daur ulang
sampah, yang juga menjadi tempat fasilitas pencucian.
Namun, insiden itu dengan cepat bisa dikendalikan,"
kata seorang juru bicara bagi Chogoku Electric Power
Co., yang mengoperasikan reaktor itu.

Insiden ini sepertinya telah mengurangi kepercayaan
publik atas industri reaktor nuklir Jepang yang
terguncang oleh rangkaian kecelakaan dan skandal dalam
tahun ini.

Insiden kecelakaan yang terjadi Senin (9/8) itu
bertepatan dengan peringatan 59 tahun jatuhnya bom
atom di Nagasaki.

Koizumi menyatakan keprihatinnya atas jatuhnya korban
jiwa di Mihama, serta menekankan perlunya standar
keselamatan tinggi di industri yang mengsuplai hampir
setengahnya energi listrik Jepang.

"Penyebab insiden ini harus diklarifikasi, melakukan
pencegahan, dan keselamatan secara penuh di reaktor
nuklir," kata Koizumi.

Direktur Manajer Kansai Electric, Hiroshi Matsumura,
menyampaikan permintaan maaf. "Sangat disesalkan. Dan,
saya minta maaf kepada keluarga korban dan
masyarakat," katanya dalam konferensi pernya di Osaka.


Pejabat Kansai Electric Power Co mengatakan, kurangnya
air pendingin menyebabkan terjadinya kebocoran
tersebut, demikian dilaporkan Kantor Berita Kyodo .
Disebutkan uap itu mempunyai tingkat kepanasan
mencapai 518 derajat Fahrenheit.

Paling tidak ditemukan satu lubang di pipa ruang
turbin, namun pihak berwenang masih melakukan
penyelidikan.

Masalah keselamatan di pembangkit tenaga nuklir Jepang
menjadi perhatian publik, terutama mengenai sisa
pengolahan program energi itu. Kebocoran yang
menimbulkan radiasi paling parah terjadi di pembangkit
nuklir di Tokaimura, Timur Laut Tokyo yang menewaskan
dua karyawannya dan berdampak pada ratusan warga tahun
1999. Insiden itu terjadi ketika dua pegawainya
mencoba untuk menyelamatkan kelebihan uranium di dalam
tabung khusus. Sejak itu tidak pernah terjadi
peristiwa besar di pusat pembangkit nuklir.

Lebih dari 600 orang juga terkena radiasi karena para
pekerjanya berusaha untuk mengantisipasi tangki
reaktor itu.

Jepang adalah pengguna energi nuklir terbesar ketiga
di dunia setelah AS dan Prancis. (AP/AFP/A-43)***


> "Bekas Reaktor Nuklir Chernobyl dalam Bahaya"
>
>
> Moskwa, Selasa - Ruangan beton pelindung reaktor
> nuklir Chernobyl mulai ambruk dan mendesak untuk
> segera diperbaiki. Demikian dinyatakan Menteri
> Tenaga
> Atom Rusia Alexander Rumyantsev dalam sebuah acara
> konferensi pers, Selasa (22/4), hampir tepat 17
> tahun
> setelah salah satu dari empat reaktor nuklir di
> Ukraina itu meledak dan menyebarkan awan radioaktif
> ke
> berbagai bagian benua Eropa.
>
> "Kini, atapnya sewaktu-waktu bisa ambruk. Demikian
> pula dengan dinding-dinding penyangganya," katanya.
> Rumyantsev menambahkan, dari dinding-dindingya yang
> rusak, radiasi (nuklir) sudah bocor keluar.
>
> "Dinding-dinding ruangan beton itu sudah penuh
> lubang," katanya. Informasi ini ia peroleh dari para
> karyawan kementerian yang dipimpinnya, yang bertugas
> memantau kondisi reaktor nuklir itu, yang terletak
> di
> Ukraina, bekas negara bagian Uni Soviet.
>
> "Saya tahu bagaimana ruang beton itu dibangun.
> Bangunan itu didirikan dalam kondisi radioktif yang
> sulit bagi para pekerjanya. Mereka harus bekerja
> dengan cepat agar dapat segera menghindari bahaya,"
> katanya.
>
> Bangunan beton itu dibangun untuk menghentikan
> kebocoran radiasi setelah terjadinya ledakan di
> instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl
> pada tanggal 26 April 1986.
>
> Insiden itu segera menewaskan sekitar 30 petugas
> pemadam kebakaran. Banyak warga lain yang terlibat
> dalam pekerjanaan di sana juga meninggal dunia
> selama
> beberapa pekan berikutnya. Diperkirakan, seluruhnya
> terdapat 15.000-30.000 orang yang tewas dalam
> bencana
> itu, yang merupakan bencana nuklir sipil terburuk di
> dunia.
>
> "Kemungkinan runtuhnya ruangan beton itu adalah
> nyata.
> Ruang pelindung itu harus ditutup lagi dengan sebuah
> ruang pelindung beton yang baru," kata Rumyantsev.
>
>
> Namun, Rumyantsev menyatakan, runtuhnya ruang beton
> penyekat radiasi itu, yang dibangun di zaman Uni
> Soviet, tak akan menimbulkan kon sekuensi sehebat
> bencana yang yang pernah terjadi. Ia hanya akan
> memberi dampak yang terbatas.
>
> Bencana Chernobyl, menurut Rumyantsev, tak mungkin
> terulang lagi. Sistem pengamanan di
> instalasi-instalasi nuklir kjini telah
> disempurnakan.
> Reaktor-reaktor akan akan menutup secara otomatis
> jika
> kecelakaan terjadi.
>
> Karenanya, meski kemungkinan runtuhnya ruang beton
> itu
> amat besar, menurut Rumyantsev hal itu tak akan
> sampai
> menimbulkan bencana besar. Dampaknya hanya akan
> bersifat lokal. Hal itu memang akan buruk bagi
> Ukraina," katanya.
>
> Rumyantsev juga menjelaskan, beberapa tahun lalu
> Pemerintah Ukraina telah memutuskan unuk
> menghentikan
> penggunaan para pakar Rusia dari Institut Kurchatov.
> Para ahli inilah yang sebelumnya secara berkala
> melakukan pemeriksaan atas ruang benton pelindung
> itu.
>
> "Kini , kita bahkan tak bisa mengetahui apa yang
> sedang terjadi di dalam ruang beton tertutup itu.
> Siapa yang telah memeriksa kondisi
> dinding-dindingnya?" kata Menteri Rumyantsev lagi.
>
> Ruangan beton yang konsisinya kini mengkhawatirkan
> dibangun untuk menghentikan kebocoran pada reaktor
> nomor empat, yang meledak pada 1986. ketiga reaktor
> lainnya tetap berfungsi, hingga salah satu
> diantaranya
> ditutup pafa 1991 setelah terjadi kebakaran di sana.
> Satu reaktor lagi berhenti ddifungsikan pada 1996.
> Seluruh instalasi nuklir itu akhirnya ditutup pada
> bulan Desember 2000, setelah negara-negara dunia
> kaya
> sepakat memberi dan kompensasi sebesar 2,3 milyar
> dollar AS. (Reuters/AFP/AP/muk)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Kirim email ke