dear Abah,

Terima kasih atas penjelasanya tapi sepertinya ada kurang, maksudnya
begini Abah didalam Qs.33:37 di sebutkan ..."Sedang kamu (Muhammad)
menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah telah menyatakannya. 

Apa yang Allah telah menyatakanya didalam hati Nabi Muhammad saw, saya
pikir adalah wahyu. Wahyu yang salah satunya dipahami dengan salah
oleh Nabi. Sehingga ada wahyu turun kembali yaitu Qs.33:37 yang berupa
sindiran atau teguran dari Allah SWT kepada Rasul bahwa Rasul lebih
memilih pandangan masyarakat pada waktu itu.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sepertinya postingan sebelumnya yang sama dengan postingan ini tidak
sampai,
> maka saya reposting
> HMNA
> ==========================
> Zaid bin Haritsah vs Zainab binti Jahsyi
> ==========================
> 
> RasuluLlah SAW berkata kepda Zainab:
> "Zainab, aku telah merelakan Zaid untukmu."
> Jawab Zainab:
> "Ya Rasulallah, aku sulit bersanding dengannya. Aku adalah wanita
merdeka di
> antara kaumku. Aku juga adalah anak perempuan bibimu. Aku tak mungkin
> menikah dengannya."
> 
> Tak lama berselang, Allah SWT menurunkan ayat:
> "Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan (tidak patut) pula bagi
> perempuan mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu
> ketetapan, lantas mereka memilih pilihan lain tentang urusan mereka. Dan
> barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka ia telah sesat,
sesat yang
> nyata." (Al Ahzab 33:36)
> 
> Zainab sama sekali tak menyangka, keengganannya untuk bersanding
dengan Zaid
> akan menjadi penyebab turunnya ayat (33:36). Ayat ini mampu
menyentuh hati
> Zainab:
> "Ya Rasulallah, jika memang Allah dan RasulNya telah meridhai Zaid
untukku,
> maka akupun tak kuasa menolaknya."
> 
> Waktu terus bergulir, namun kemesraan di dalam rumah tangga itu layu
tanpa
> pernah tumbuh berkembang. Zaid mengungkapkan situasi rumah tangganya
kepada
> Rasulullah SAW, namun beliau menjawab,
> "Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah."
> 
> Dan tatkala saat Zaid kembali mengemukakan masalah rumah tangganya tsb
> kepada Nabi SAW, kembali beliau menjawab:
> "Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah."
> 
> Tak lama kemudian turunlah ayat:
> "Dan (ingatlah), ketika kamu (Muhammad) berkata kepada orang yang Allah
> telah melimpahkan rahmat kepadanya dan kamu juga telah memberi nikmat
> kepadanya (Zaid bin Haritsah), "Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah
> kepada Allah." Sedang kamu (Muhammad) menyembunyikan di dalam hatimu apa
> yang Allah telah menyatakannya. Kamu takut kepada manusia (yang akan
> mencelamu), sedang Allah lebih berhak untuk kamu takuti(*). Maka tatkala
> Zaid telah mengakhiri keperluannya terhadap istrinya
(menceraikannya), Kami
> kawinkan engkau dengannya, agar tidak ada keberatan bagi orang
mukmin untuk
> menikah dengan istri anak-anak angkat mereka apabila mereka telah
> menceraikannya." (Al Ahzab 33:37)
> -------------------------
> (*)
> Yang dimaksud Nabi SAW takut kepada manusia, yaitu komunitas musyrik dan
> munafiq akan memanfaatkannya untuk membunuh karakter Nabi SAW dengan
menebar
> opini, berupa isu fitnah. Dan memang kenyataannya hal itu menjadikan
salah
> satu isu fitnah komunitas musyrik untuk membunuh karakter Nabi SAW:
> "Muhammad telah menikahi janda anak angkatnya." Isu konyol ini juga
telah
> disebar luaskan oleh para orientalis kristian dan para kristian yang
> membenci Islam dan Kaum Muslimin (termasuk Sato Sakaki di milis ini).
> 
> Jadi sama sekali bukan teguran dari Allah SWT karena Nabi SAW "tidak
> memahami" maksud ayat (33:37)
> 
> Fyi, ayat (33:37) menceritakan proses ajaran Islam mendobrak tradisi
Arab
> jahiliyah dalam hal mengadopsi anak yang dianggap anak sendiri, di mana
> sebelumnya turun ayat (33:37) bahkan sebelum masa kenabian, Zaid
yang bekas
> budaknya Muhammad bin Abdullah mengadopsi Zaid sebagai anak beliau, maka
> nama Zaid adalah Zaid bin Muhammad, yang kemudian beralih nama
menjadi Zaid
> bin Haritsah setelah turun ayat (33:37)
> 
> Wassalam,
> HMNA
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, February 05, 2007 17:35
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
budaya arab
> 
> 
> > Abah,
> >
> > dalam kasus Zaid dalam Qs.33:37, Nabi di tegur atau dikoreksi karena
> > "tidak memahami" atau salah dalam memahami wahyu yang diturunkan.
> > Kemudian ada juga ketika Nabi diminta untuk re-check kebenaran
> > Al-Qur'an pada para ulama Yahudi.
> >
> > Kalau menurut saya Abah ada peran aktif dari Nabi Muhammad saw dalam
> > hal menyampaikan wahyu dan mengaplikasikanya dalam kehidupan masyrakat
> > arab.
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> > <mnabdurrahman@> wrote:
> > >
> > > Menafsirkan itu dilatar belakangi oleh upaya untuk memahami yang
> > > ditafsirkan. Nabi Muhammad SAW tidak perlu menafsirkan wahyu
baik yang
> > > verbal maupun yang non-verbal, karena Allah sudah menanamkan dalam
> > diri Nabi
> > > SAW makna wahyu yang diturunkan, sesuai ayat:
> > > Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (untuk memahamkan dan
menghafal)
> > > dengannya. (S. Al Furqan, 25:32). Sebagai bahan komparasi: Einstein
> > tidak
> > > pernah menafsirkan: The Special and The General Theory of
> > Relativity, wong
> > > itu teorinya sendiri kok. Yang menasfirkan teori Relativitas itu
> > orang lain.
> > > Wassalam,
> > > HMNA
> > >
> > > ----- Original Message ----- 
> > > From: "Chae" <chairunisa_mahadewi@>
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Sent: Thursday, February 01, 2007 20:14
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
> > budaya arab
> > >
> > >
> > > > Abah,
> > > >
> > > > Terima kasih atas informasinya;)
> > > >
> > > > Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
> > > > keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
> > > > penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya
sebagai
> > > > manusia??
> > > >
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> > > > <mnabdurrahman@> wrote:
> > > > >
> > > >
> > > > > Jadi Abah ulangi: "Di situlah keterbatasan manusia dalam hal
> > mengenal
> > > > > PROSES". WaLlahu a'lamu bisshawab
> > > > >
> > > > > Wassalam,
> > > > > HMNA
> > > > >
> > > > >
> > > > > ----- Original Message ----- 
> > > > > From: "Chae" <chairunisa_mahadewi@>
> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > > > Sent: Thursday, February 01, 2007 10:41
> > > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
> > > > budaya arab
> > > > >
> > > > >
> > > > > > Abah,
> > > > > >
> > > > > > Terima kasih atas tambahanya...kalau boleh tanya bagaiman
process
> > > > > > penerimaan wahyu ketika wahyu datang seperti bunyi gemerincing
> > Bell
> > > > > > seperti yang dikatakan oleh Rasul...bagaimana bunyi bell ni
> > bisa di
> > > > > > transform ke dalam bahasa arab??;)
> 
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>


Kirim email ke