Sorry ceritanya kurang lengkap sedikit info yang paling penting.. Hehehe.. Sang pasien tadi sebenarnya mengidap penyakit lain.. yakni 'buang angin akut' atau dat-dut.. :-P Dan yang mendorong si pasien untuk berobat adalah orang" di sekitanya yang sangat terganggu dengan penyakit 'dat-dut' tersebut..
Wassalam, Irwan.K On 2/6/07, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bicara soal korupsi di Indonesia mengingatkan pada anekdot orang yang > tidak bisa > mendengar dan 'mencium bau'.. > > Suatu ketika ada orang yang sakit pada indera pendengaran dan > penciumannya.. > Sampai akhirnya yang bersangkutan pergi ke dokter THT ternama (terjangkau > juga > boleh).. :-) > Singkatnya dalam kunjungan pertama, dokter itu memberikan obat dan > petunjuk > penggunaan kepada si pasien dan meminta datang kembali setelah obatnya > habis.. > > Pada kunjungan berikutnya, sang pasien justru marah" dan melaporkan > setelah > minum obat yang diberikan, ternyata dia malah terganggu dengan suara > keras.. > Sang dokter hanya tersenyum dan akhirnya memberikan obat lain dengan > aturan > yang sama (harus diminum tepat waktu dan kembali kontrol setelah obat > habis).. > > Pada kunjungan berikutnya, sang pasien semakin marah dan mengatakan bahwa > ternyata setelah minum obat 'kedua', dia terganggu dengan suara keras dan > bau > yang timbul.. :-P > > Diakui/tidak, ORBA berhasil menciptakan (secara massal) publik yang > mengalami kedua > hal tersebut.. :-p Sehingga setelah publik mendapat kebebasan informasi > (YANG SEMPAT > COBA DIKLAIM SEBAGIAN KALANGAN DIMULAI PADA JAMAN PEMERINTAHAN SEKARANG), > terkesan bahwa KORUPSI SEMAKIN MELUAS.. Padahal yang sebenarnya adalah hal > itu > dikarenakan publik banyak yang sudah minum 'obat' yang serupa dengan kisah > di atas.. > > Sehingga (tanpa disadari), media massa dan publik sendiri tidak lagi TULI > dan mampu > 'mencium bau' kerusakan/penyimpangan secara wajar.. Kalaupun misalnya ada > peningkatan, > itu dikarenakan ORBA sudah berhasil membuat fondasi yang kokoh dalam > pengembangannya.. :-( > > CMIIW.. > > Irwan.K > > On 2/6/07, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Pak Suhaimi yth, > > > > Kantor saya sejak 2001 melakukan survey lapangan dan riset dg tema > > "Costs of Doing Business". Sampelnya saat itu 1736 perusahaan di 60 > > kabupaten/kota dg sebaran 20 propinsi (saya sendiri sempat bantu > > survey ke dua propinsi). Survey ini diulang th 2003 sampai sekarang > > setiap 6 bulan sekali. Silahkan gugel untuk melihat hasilnya (ada > > indeks, ada beberapa tulisan/paper juga). Apa yang diceritakan > > bukanlah hal baru. Yang baru adalah kalau Pemerintah mau mulai > > membenahi cacat struktural untuk menunjukkan keseriusan penanganan > > korupsi, bukan sekedar kebijakan tambal sulam atau gawat darurat. Itu > > yang saya tunggu beritanya, sayangnya belum saya dengar sampai sekarang > > :( > > > > Kalau anda menganggap saya dan Pak Manneke beranggapan korupsi di > > Indonesia itu nihil, maka saya sarankan anda belajar reading > > comprehension dulu dalam memaknai tulisan2 kami di milis ini. > > > > Satu lagi, saya sayangkan anda selalu menyebut Pak Manneke dg sebutan > > Mbak. Walaupun ybs tidak berkata apa2 soal ini, tapi paling tidak bagi > > saya anda ignorant/sombong kalau tidak bisa dikatakan tidak respek > > pada sesama miliser ini. Sudah banyak imel disini termasuk yang > > didalam thread yang anda balas jelas2 menyebut Manneke dg panggilan > > Pak. Apakah anda mau dipanggil dg sebutan Mbak Suhaimi yang cantik? :D > > > > salam, > > > > fau > > > > --- In > > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com<Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>, > > "Suhaimi" <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > > > > Terima kasih Pak.Bambang atas penjelasan nya..... > > > > > > Moga-moga penjelasan Bapak ini dapat menjadikan pencerahan bagi > > Mbak.Fau & Mbak.Manneke yang kirei desu.... > > > > > > Meskipun penjelasan Bapak ini mungkin saja belum begitu ilmiah > > dalam pandangan beliau-beliau. > > > > > > Salam, > > > Suhaimi > > > > > > ----- Original Message ----- > > > From: bambang adhiono > > > Sent: Monday, February 05, 2007 2:45 PM > > > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Korupsi di Indonesia Semakin Parah > > > > > > > > > Korupsi itu barang yang sudah mendarah daging di Indonesia, mulai > > dari kere yang tinggal di trotoir sampai pejabat yang naik mobil > > terbagus di Indonesia.....mulai tahun maraknya jual beli minyak bumi > > sampai pembangunan mercu suar saat ini. > > > Dalam perhitungan besaran prosentase tentu susah, apalagi kalau > > dengan pembuktian hitam putih......oooohhh, anak bangsa ini sudah pada > > canggih kalau hanya untuk korupsi. > > > Pembangunan yang berkonotasi dengan berdirinya bangunan 100 > > lantai, jembatan ataupun lapangan terbang....tentu terkait dengan para > > kontraktor, konsultan, supplier bahan/ material, tenaga kerja dan > > banyak lagi. > > > > > [Non-text portions of this message have been removed]