kalau aku memaknai tipe kedua itu kok lain ya (atau mungkin bisa
ditambahkan jadi tipe ketiga?)
yaitu tipe orang yang mencintai meskipun yang dicintai tidak mencintai
dia, tapi dia berusaha menyenangkan hati yang ia cintai meskipun itu
berarti melepaskan yang ia cintai ke pelukan orang lain. jadi yang
penting di sini adalah kesenangan/kebahagiaan orang yang ia cintai,
dan itu membuat dirinya senang, meskipun mungkin ia bakal lebih senang
manakala orang yang ia cintai juga mencintai dirinya.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/8/07, Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  awalnya sih, mungkin memang asik.  tapi lama lama si cewek merasa
>  kebebasannya dikooptasi.  si cowok jadi terlalu mengatur, dan ujungnya
>  jadi dominasi jugak. [meski untuk kebaikan].  cowok kan ngelamak,
>  seklainya dikasih kesempatan, eh, terus terusan makin dominan dalam
>  membudikadayakan akal pikiran dan rencana rencana masa depannya yg maaf,
>  terus terang rada muluk muluk.  getoooo
>
>  si cowok yg awalnya dirasakan sebagai figur yang menyayangi, ngemong,
>  kebapakan dan berpandangan jauh ke depan, penuh dengan rencana jangka
>  panjang.  lama lama dirasa makin menyebalkan.  pikirnya si gadis, mbok
>  yah, kalau punya rencana, jangan terlalu maksa orang lain jadi bagian
>  dari rencana anda sendiri ... huehheheheh :D
>
>  wikan bilang, jangan jangan ini pengalaman pribadi papabonbon ?  hmmm,
>  ada beebrapa unsur yang rada rada gitu, meski benda konteks.  eh, cerita
>  sejenis dan mirip gitu sebenarnya bisa dilihat di novel dan film
>  "jomblo" nya si aditya mulya lho.  aku juga banyak komentar itu abis
>  baca novelnya si Adit ama istrinya, mbakyu Ninit.

Kirim email ke