Teknologi apa yg Bapak tawarkan sebagai pengganti kondom?  Apa saja
sumbangan ilmuwan Islam dalam bidang iptek dalam menangani epidemi
AIDS di abad ke 21 ini?

Kondom barangkali bukan yg memberikan 100% proteksi tetapi sekarang yg
termurah dan terbaik.  

Maaf pak KM, Anda pasti lebih berkompeten menjawab ini.  Saya hanya
ingin mengingatkan pak HMNA ini supaya juga lebih memikirkan
kesejahteraan manusia dibandingkan dengan menegakkan kemegahan lambang
agama belaka.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Fokus pembicaraan adalah kondom yang tidak menjamin sebagai alat
proteksi.
> Ini saya copy paste lagi:
> Many visitors to a sexual health clinic report usage of condoms, which
> appears to lead to a statistically significant increase risk of
gonorrhea
> among men, according to the results of a new study. More than 15
percent of
> study participants had been diagnosed with either gonorrhea or
chlamydia,
> some both. Kalau kuman bisa nembus kondom, maka virus HV (tidak perlu
> ditulis HIV), lebih-lebih lagi. Maka publik jangan dinina-bobokkan
aman pake
> kondom, itu yang saya TEKANKAN. Kalau Karl Marx bilang agama itu
candu bagi
> rakyat, maka saya bilang kondom itu adalah candu bagi para users..
> HMNA
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Dana Pamilih" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Friday, February 09, 2007 19:59
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis
> 
> 
> > Di sini bedanya antara dokter dan ulama.  Bapak sebagai ulama memang
> > berkewajiban mengingatkan agar tidak terjadi.  Sedangkan dokter
> > mengobati yg sudah terjadi.
> >
> > Upaya dokter utk menangani kasus2 yg sudah terjadi perlu didukung demi
> > penyelamatan nyawa manusia yg belum tentu sebagai penyebab dari
> > epidemi ini.  Spt misalnya istri yg ditulari oleh suaminya sendiri.
> >
> > Dalam kasus2 spt ini Bapak seyogyanya mendukung upaya kedokteran
> > publik tetapi tetap dengan sikap yg mengingatkan bagi mereka yg belum
> > terjerumus.  Silahkan kasus2 ini dipakai utk contoh tetapi mbok ya
> > jangan menentang upaya kemanusiaan ini.
> >
> > Mudah memang Pak, berkhotbah dari menara gading tanpa harus bersusah
> > payah mengulurkan tangan dan menyediakan dana utk menangani epidemi yg
> > lagi berkecamuk di Indonesia ini.
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> > <mnabdurrahman@> wrote:
> > >
> > > Ini saya reposting, dikutip dari Seri 712, berjudul: Seks Bebas,
> > Narkoba,
> > > HIV dan Kondom
> > >
> > > Seks bebas dan narkoba adalah dua sejoli dalam menyebarkan HIV.
Mengapa?
> > > Karena baik seks bebas maupun narkoba masing-masing pakai mekanisme
> > jarum
> > > suntik. Pada seks bebas jarum suntiknya tumpul sedangkan pada
> > narkoba ada
> > > yang pakai jarum suntik yang runcing. Namun ada bedanya, yaitu jarum
> > suntik
> > > yang tumpul "katanya" ada alat proteksi yang disebut kondom,
> > sedangkan jarum
> > > suntik yang runcing tidak ada proteksinya. Saya beri tanda kutip
> > "katanya"
> > > karena kondom itu tidak menjamin sebagai alat proteksi terhadap HIV.
> > > Mengapa?
> > > -- Pertama, many visitors to a sexual health clinic report usage of
> > condoms,
> > > which appears to lead to a statistically significant increase
risk of
> > > gonorrhea among men, according to the results of a new study. More
> > than 15
> > > percent of study participants had been diagnosed with either
> > gonorrhea or
> > > chlamydia, some both. Men who said a condom had broken during the
> > last 30
> > > days were more than 90 percent more likely to have gonorrhea.
[sumber:
> > > http://www.msnbc.msn.com/id/8974735] Kalau kuman gonorrhea bisa
> > tembus itu
> > > kondom, loginya virus yang jauh lebih kecil ukurannya dari
kuman, adalah
> > > juga suatu keniscayaan virus gampang menembus kondom pula
> > > -- Kedua, pori-pori karet lateks yang menjadi bahan pembuatan kondom
> > adalah
> > > 0,003mm, sedangkan ukuran virus jenis HIV adalah 0,000001mm.
> > Perbandingan
> > > keduanya adalah seperti pintu gerbang yang besar dengan seekor
tikus.
> > > Logikanya "tikus" dengan sangat mudah bisa mondar-mandir di pintu
> > gerbang
> > > yang sangat besar itu tanpa halangan sedikitpun.
> > >
> > > Alhasil, kondom tidaklah aman sebagai alat proteksi. Adapun proteksi
> > yang
> > > paling ampuh yaitu menurut Syari'at:
> > > -- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA (S. BNY ASRAaYL,
17:32),
> > > dubaca: wala- taqrabuz zina- innahu- ka-na fa-hisyatan wasa-a
sabi-lan,
> > > artinya:
> > > --  Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu keji dan
> > jalan yang
> > > amat jahat. WaLlahu a'lamu bisshawab.
> > >
> > > *** Makassar 29 Januari 2006
> > >     [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> > > :
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----- 
> > > From: "Dana Pamilih" <dana.pamilih@>
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Sent: Friday, February 09, 2007 18:22
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis
> > >
> > >
> > > > Yah inilah akibat jika penafsiran agama yang menurut saya
salah kaprah
> > > > karena menomorduakan kesejahteraan manusia.
> > > >
> > > > Di sini upaya utamanya dari segi kedokteran ialah menyelamatkan
> > > > manusia dahulu, apakah sejalan dg agama atau tidak.  Dokter itu
> > > > menjalankan sumpah profesi yg berbeda dengan pemuka agama.
> > > >
> > > > Pemuka agama tidak peduli apakah manusia sengsara atau tidak yg
> > > > penting kepongahan agama dijaga.  Kepongahan agama ini adalah
> > > > identitas dan merek dagang profesi mereka.
> > > >
> > > > Memang dilema etika moderen itu ialah memilih mana yg kurang benar
> > > > tapi baik hasilnya atau sangat benar tapi buruk hasilnya.
> > > >
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha"
<aishayasmina2002@>
> > > > wrote:
> > > > >
> > > > > Mba Ning,
> > > > > Di milis kita hanya berpendapat lengkap dengan alasan
masing-masing.
> > > > Dan anda bebas menyatakan bahwa orang yang membagikan kondom
itu kata
> > > > mba Ning di postingan sebelumnya sebagai orang bermoral tapi tidak
> > > > berakhlak, padahal moral=akhlak. Dan sekarang jika mba Ning mau
> > > > menyatakan bahwa orang itu juga melakukan perbuatan haram, boleh
> > juga:)
> > > > >
> > > > > Mungkin yang perlu saya jelaskan, orang itu bernama mba Baby J.
> > > > Aditya, orang yang sudah bertahun-tahun bergelut dalam bidang
> > > > pendidikan, penyebaran pengetahuan tentang HIV/AIDS, dia juga
> > > > bersama-sama anak-anak laki-lakinya membantu ibu-ibu yang terkena
> > > > HIV/AIDS dan bayi-bayi atau anak-anak balita mereka yang
tertular dari
> > > > suami atau ayah yang senang berzina atau pernah jadi pecandu
narkoba
> > > > suntik, memberi tahu kemana berobat yang gratis karena ibu-ibu dan
> > > > bayi yang tertular itu banyak yang dari golongan yang tidak mampu.
> > > > Padahal obat antiretroviral itu yang pernah saya baca, buatan
India
> > > > Rp600 000, dan buatan Kimia Farma Rp300-400 000/ bulan, harus
dimakan
> > > > tiap 12 jam sekali dan dimakan seumur hidup untuk orang yang
tertular
> > > > HIV, bukan obat yang menyembuhkan tapi hanya supaya penderita
HIV bisa
> > > > lebih segar saja menjalani kehidupannya. Ibu-ibu yang tertular
dari
> > > > suaminya itu harus berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya,
karena
> > > > suami-suami mereka sakit parah karena sudah fase AIDS atau sudah
> > > > meninggal dunia. Bayangkan ibu-ibu yang tidak berdosa ini harus
> > > > menanggung beban hidup berat mencari nafkah sementara tubuh mereka
> > > > juga makin melemah dari penderita HIV ke penderita AIDS.
Ibu-ibu sehat
> > > > saja berat mencari nafkah untuk suami yang terkapar kena AIDS,
atau
> > > > suami sudah meninggal dan harus bertanggung jawab untuk kehidupan
> > > > anak-anaknya. Bayangkan apabila ibu-ibu ini badannya tidak sehat
> > > > digerogoti HIV, padahal mereka tidak melacur dan tidak menggunakan
> > > > narkoba suntik.
> > > > >
> > > > > Mba Baby juga memberitahu para ibu penderita HIV yang sedang
hamil,
> > > > yang tidak ingin bayinya tertular. Mereka harus dioperasi
caesar saat
> > > > melahirkan dan bayinya tidak boleh disusui. Bayangkan mahalnya
biaya
> > > > yang harus ditanggung ibu-ibu ini karena tidak melahirkan secara
> > > > normal dan harus menyediakan susu kaleng. Ada lembaga
internasional
> > > > yang membantu biaya untuk ARV dan ibu-ibu hamil penderita HIV ini,
> > > > tapi jumlahnya terbatas sementara pemerintah juga terbatas
uangnya.
> > > > Itu sebabnya mba Baby yang melihat orang-orang terutama
ibu-ibu yang
> > > > sejak sehat sampai melemah atau sampai meninggal dan bayi-bayi
atau
> > > > anak-anak balita yang tertular juga sangat sedih dan melihat
> > > > pemerintah yang diam-diam saja, dia turun tangan sendiri
membagikan
> > > > kondom sambil memberi tahu sopir-sopir truk ini jika mereka
tidak bisa
> > > > meninggalkan perbuatan buruknya, pakai kondom itu, pakai juga saat
> > > > berhubungan dengan istrinya supaya istrinya tidak tertular.
Tapi yang
> > > > jelas, mba Baby ini bukan menyuruh orang berzina, dia membagikan
> > > > sambil menjelaskan supaya sayang anak istri. Saya yang baru tahu
> > > > tentang HIV/AIDS yang sedih melihat ibu-ibu dan bayi-bayi yang
kena
> > > > HIV, menghargai upaya mba Baby ini, sementara umumnya kan
orang hanya
> > > > teriak kondom itu membuat orang berzina, yang dari baratlah
yang apa
> > > > lah, serba negatif, tidak punya kepedulian terhadap nasib
> > > > wanita-wanita, ibu-ibu dan bayi-bayi itu, sambil tidak mengerti
> > > > HIV/AIDS itu apa, mengenaskan bukan? Pengetahuannya hanya sebatas,
> > > > AIDS penyakit orang berakhlak buruk dan yang bagi kondom tidak
> > > > berakhlak. Padahal pembagi kondom ini sudah bersusah payah mencari
> > > > uang dari sumbangan dan sakunya sendiri menolong ibu-ibu itu dan
> > > > menyadarkan laki-laki berakhlak buruk itu. Apa ada ulama atau
ustadz
> > > > yang penghasilannya sekali datang dibayar 100 juta yang mau
bersusah
> > > > payah menyadarkan sopir-sopir truk itu?
> > > > >
> > > > > Mba Ning, munculnya orang-orang seperti mba Baby atau LSM
seperti
> > > > Rifka Annisa, dll itu karena pemerintahnya diam-diam saja,
sementara
> > > > HIV/AIDS makin menyebar, angkanya tidak terlihat karena tidak
semua
> > > > orang yang sakit mau diperiksa darah. Tapi kembali lagi, milis
hanya
> > > > sekedar tempat sharing apa yang diketahui dan berbagi pendapat,
> > > > silahkan mba Ning dengan pendapatnya sendiri, saya hanya
cerita yang
> > > > saya tahu, bahwa ada orang-orang yang seperti mba Baby itu,
yang bagi
> > > > saya sih patut dihormati karena kepeduliannya terhadap nasib
ibu-ibu
> > > > dan bayi-bayi tidak berdosa tapi malang nasibnya. Kalau tidak
salah
> > > > mba Baby ini pernah mendapat ANTV award bersama ibu-ibu lainnya
> > > > seperti seorang ibu yang miskin tapi puluhan tahun mendidik
anak-anak
> > > > miskin di satu pulau dan seorang ibu yang berwira usaha sampai
jadi
> > > > eksportir dan dihargai karena ibu ini memperkerjakan
orang-orang yang
> > > > cacat tubuhnya.
> > > > >
> > > > > salam
> > > > > Aisha
> > > > > ------
> > > > > Jadi maksudnya dik Aisha, perbuatan membagi kondom pada orang
> > yang suka
> > > > > jajan itu hukumnya bukan haram ya ? Jadi apa hukumnya, dik ?
Jangan
> > > > > bilang "jangan dibenturkan" ya.. Semua perbuatan kan pasti ada
> > hukumnya,
> > > > > salah satu dari yang 5 itu.
> > > > >
> > > > > Pemerintah itu bukannya memang bertanggungjawab atas rakyatnya ?
> > > > > Pemerintah juga punya otoritas untuk membuat peraturan, dan juga
> > > > > melakukan eksekusi. Jadi memang kalau mau solusi holistik, ya
> > pemerintah
> > > > > lah yang paling mampu, paling berhak dan paling berkewajiban.
> > > > >
> > > > > Rakyat itu harus disadarkan, bahwa dia punya hak untuk
dilindungi,
> > > > > diurus, dsb oleh pemerintah. Jangan sampai rakyat lupa akan
> > haknya itu.
> > > > > Sampai-sampai menganggap pemerintah itu hanya tontonan, untuk
> > rame-rame
> > > > > an saja. Malah ada ustadzah saya di sini menceritakan ada supir
> > angkot
> > > > > di sini bilang butuh pemerintah untuk bikin KTP doang... Sedih
> > > > > deh..Karena tidak merasa diurusi oleh pemerintah.
> > > > >
> > > > > Kalau banyak pihak lain (e.g: LSM) mengambil alih tugas
pemerintah,
> > > > > selain R&R (Roles and Responsibility)-nya jadi ngga jelas,
solusinya
> > > > > tidak holistik, juga membuat pemerintah terlena, dik.
Dampaknya juga
> > > > > bisa kurang baik. Seperti FPI yang menertibkan rumah ibadah
> > tempo hari.
> > > > > Itu kan mengambil alih tugas polisi, sebenarnya. Banyak orang
> > yang tidak
> > > > > suka, kan ?
> > > > >
> > > > > Apa yang saya lakukan ? Ya menyampaikan pendapat/opini seperti
> > sekarang
> > > > > ini. Memang baru itu yang saya mampu, dik. Yang pasti saya
ngga akan
> > > > > membagi-bagikan kondom, dik. Tapi jangan kuatir, saya juga
ngga akan
> > > > > menangkapi orang yang membagikan kondom... Mampu apa saya ?
> > > > > -----
> > > > > From: Aisha
> > > > > Mbak Ning,
> > > > > Moral itu bahasa umum, akhlak itu istilah dalam agama Islam.
> > > > >
> > > > > Kenyataannya sekarang adalah HIV/AIDS itu tidak hanya menular di
> > > > > lingkungan orang-orang yang tidak bermoral/ tidak berakhlak baik
> > yaitu
> > > > > di lingkungan kaum gay, pelacur atau yang berfree sex saja, tapi
> > sudah
> > > > > menulari orang-orang yang bermoral/ berakhlak baik seperti
> > istri, ibu
> > > > > yang setia ke satu suami atau bayi-bayi.
> > > > >
> > > > > Lalu bagaimana mengurangi penyebaran ini? Kondom dibagikan
terhadap
> > > > > laki-laki hidung belang itu supaya istri/ ibu dan bayi tidak
> > tertular.
> > > > > Sampai disini mba Ning bisa memahami? fokusnya justru para
> > wanita dan
> > > > > bayi yang tidak berdosa itu. Jika kemudian kondom itu disalah
> > gunakan
> > > > > oleh orang yang tadinya tidak jajan lalu setelah punya
kondom jadi
> > > > > jajan, itu artinya orang itu tidak bermoral/ tidak berakhlak
> > baik karena
> > > > > memang sudah diniatkan tapi belum berani dan berani karena
> > kondom, orang
> > > > > seperti ini kan tidak takut Allah, sudah jelas orang tidak
> > bener, tidak
> > > > > bermoral alias berakhlak buruk! Tapi jika memakai kondom, paling
> > tidak
> > > > > istrinya tidak tertular karena resiko laki-laki untuk
tertular itu
> > > > > dikurangi.
> > > > >
> > > > > Jika mba Ning tidak setuju dan malah menganggap yang membagikan
> > kondom
> > > > > tidak berakhlak, lalu apa solusi mba Ning untuk melindungi
> > ibu-ibu dan
> > > > > anak-anak? Apa hanya minta ke pemerintah saja? :)
> > > > >
> > > > > salam
> > > > > Aisha
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > =======================
> > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > masyarakat.
> > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > > >
> > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > attachment ....
> > > > Yahoo! Groups Links
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > > __________________________________________________
> > > Apakah Anda Yahoo!?
> > > Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
> > terhadap spam
> > > http://id.mail.yahoo.com
> > >
> >
> >
> >
> >
> > =======================
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment ....
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> 
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>


Reply via email to