Deu... pak Jano gak nyambung lagi tuh, mba Baby ini mengurus korban narkoba, 
napi dan mantan napi, dan yang terkenal itu urusan HIV/AIDSnya, masih ingat 
cerita mba Meilany tentang mba Baby dengan anaknya mengurus jenazah penderita 
AIDS? Dari bacaan anda itu pak Jano, pesnatren ngurus korban narkoba, lalu 
dimana yang ngurus korban AIDSnya? Apa betul pesantren ngurusin ibu-ibu dan 
bayi-bayi yang tertular HIV/AIDS secara diam-diam?

salam
Aisha
--------
>From : jano ko
Aisha berkata :
     Yang nomor 4 itu saya baca Kompas kemarin, mba Baby ini disebut aktivis 
sosial, Project Director dari Yayasan Partisipasi Kemanusiaan (Partisan) Club, 
sebuah lembaga yang memberi perhatian kepada penderita HIV/AIDS, korban 
narkoba, termasuk juga para narapidana dan mantan napi. Tidak setiap orang, 
termasuk ulama atau ustadz atau kiai atau apapun namanya yang ahli agama yang 
punya kepedulian seperti ibu Baby dengan anaknya ini.
  ===========================================
     Jano-ko :
     Wah banyak tuch Ulama dan Ustadz yang "membantu", cuma masalahnya mereka 
tidak suka dimasukin koran, mereka takut rija'
  Aisha sudah pernah dengar Pesantren Suralaya ?
  Silahkan dibaca yaaa informasi dari jano-ko semoga bermanfaat.
     -----
     http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/11/nas14.htm
   
  Sosok
   
  MAIN KEPESANTREN.
   
  APA yang dilakukan Dewa Budjana selama Ramadan. ''Saya main ke pesantren,'' 
ujar gitaris andal Gigi itu. Keberadaan Budjana yang beragama Hindu di antara 
kawan-kawannya yang muslim selama Bulan Suci ini memang penuh nuansa toleransi. 
  ''Meski saya tidak berpuasa, tidak mengurangi sedikit pun toleransi saya 
terhadap kawan-kawan yang sedang menjalani ibadah tersebut,'' paparnya.
  Budjana yang memang asli Bali kemudian mengisahkan aktivitasnya ketika 
mengunjungi Pesantren Suralaya di Tasikmalaya, Jawa Barat. 
  ''Saya memang telah lama mendengar berbagai nama besar pesantren, seperti 
Tebu Ireng, Gontor, dan Suralaya. Namun, baru kali ini saya tahu dari dekat 
kehidupan pesantren setelah mampir di pesantren milik Abah Anom itu,'' 
ungkapnya.
  Bahkan, putra Abah Anom yang mengetahui Budjana tidak berpuasa pun malah 
memperlakukannya dengan sangat baik. ''Beliau malah menyiapkan minuman ketika 
tahu saya tidak berpuasa. Saya malah nggak enak sendiri,'' tuturnya. 
  Bukan hanya itu, Budjana kemudian diajak masuk masjid dan diceritakan banyak 
hal tentang pesantren yang khusus menangani pecandu narkoba itu. 
  Pengalaman menggelar konser dan dua hari main di empat pondok pesantren yang 
berbeda itulah yang membuatnya mempunyai pengalaman khusus terhadap Ramadan.
  ''Toleransi memang indah sekali karena di kepala saya mungkin cuma memikirkan 
seni. Jadi atas nama seni, perbedaan agama memang bisa ditepikan,'' tandasnya 
yang mengaku kerap membantu (penggarapan) album Natal kawan-kawannya yang 
Nasrani serta merampungkan album Islam milik Gigi. (G20-43j) 
     -----
     Beragama Islam itu memang sayang "asyik" kalau kita pakai bahasa gaul, 
walaupun Islam telah berjasa kepada dunia sekalipun tetap tidak dianggap, 
disinilah asyiknya, kita didik untuk tidak mencari muka ( carmuk ) dan mencari 
perhatian (mepe).....:)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke