sebentar dulu ...
halo yang selama ini bilang pria adalah pemimpin bagi wanita, wajib
mencari nafkah bagi keluarga, sementara sang wanita tidak wajib
bekerja dan bisa menghabiskan hartanya untuk berfoya ???
kalau hal ini terjadi maka tetap saja sang pria harus bekerja mencari
nafkah dan menafkahi istri dan keluarganya. tidak boleh meminta uang
kepada istri, kecuali istri bersedia mensedekahkannya kepada sang
pria.
kalau hidup di tengah masyarakat patriarkis, boleh jadi sang pria akan
merasa terhina kalau penghasilan sang istri lebih banyak daripada
dirinya. Well ...

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/23/07, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Nice story.. Mirip dengan dongeng untuk anak"..
>  Happily ever after? Hopefully.. :-)
>
>  Wassalam,
>
>  Irwan.K
>
>  ---------- Forwarded message ----------
>  From: Holy Uncle <[EMAIL PROTECTED]>
>  Date: Feb 23, 2007 8:24 AM
>  Subject: Gadis Jutawan Mengaku Miskin Agar Tak Dapat Suami Tamak
>
>  23 Februari 2007
>
>  Gadis Jutawan Mengaku Miskin Agar Tak Dapat Suami Tamak
>
>  Sana'a (ANTARA News) - Untuk mendapatkan calon suami tidak tamak, seorang
>  gadis Arab Saudi, yang memiliki simpanan senilai tujuh juta riyal (sekitar
>  Rp16,8 miliar), sengaja mengaku sebagai wanita biasa, yang miskin.
>
>  Tidak hanya sebatas itu, sang gadis juga mengaku berparas tidak cantik dan
>  berkulit hitam dengan tujuan mendapatkan calon suami, yang benar-benar
>  mencintainya secara sungguh-sungguh.
>
>  "Tujuan menyembunyikan jatidiri sebenarnya adalah agar si gadis mendapatkan
>  suami, yang benar-benar cinta tulus, bukan karena cinta hartanya," kata
>  harian "Al-Madinah" hari Selasa.
>
>  Jatidiri palsu tersebut ditulis dalam formulir, yang diberikan "khatibah"
>  (mak comblang), yang bertugas mencarikan calon pasangan.
>
>  Akhirnya, calon suami, yang tulus menerima apa adanya sesuai dengan
>  pengakuan dalam formulir itu, tidak menyangka mendapatkan sosok "bidadari",
>  yang hampir sempurna.
>
>  Kenyataannya, selain kaya, gadis itu juga berparas cantik, berkulit putih
>  dengan budi pekerti mulia, di samping berasal dari keturunan terhormat, yang
>  memang pantas sebagai calon istri ideal.
>
>  "Aku menyembunyikan jatidiri agar abang benar-benar mencintaiku secara
>  manusiawi, bukan cinta karena harta dan paras cantikku," kata sang gadis
>  kepada calon suaminya, yang terpana dengan kenyataan sebenarnya itu. (*)

Kirim email ke