Mas Dwi dan kawan-kawan WM yang baik,

Berikut sedikit pemikiran saya:

1. Interpretasi Perempuan Islam yang beragam
Perempuan Islam Indonesia, kalau saya perhatikan, telah menerjemahkan
makna "Jilbab" secara beraneka-ragam. Mereka memakai kerudung, tak
melulu karena interpretasi literer bahwa (a) "yang boleh terlihat di
publik adalah wajah dan telapak tangan". Ini juga menyangkut (b)
"politik identitas". Juga pula menyangkut (c) "social construct", yang
telah menjadi "public obligation" dan "public regime". Juga pula
menyangkut (d) "tirani negara atas hak perempuan". Yang terakhir ini,
saya sangat tidak setuju. Untuk yang (d), skala halusnya, ada dalam
ormas-ormas Islam di Indonesia.

Jika kita perhatikan, perempuan-perempuan Islam tersebar dalam
kantong-kantong epistemik itu. Kantong epistemik itu tidak terbatas
dari (a) sampai (d) saja. saya yakin masih ada kantong epistemik lain
yang digunakan perempuan sebagai alasan untuk berjilbab. semacam (e)
"social insecurity". karena bangunan patriarki yang sebegitu kuat,
demi keselamatan, perempuan memakai jilbab.

dan lain2. (f), (g), (h), (i), ... Ini menjadi hak setiap perempuan.
Menjadi latihan berpikir dan berkhidmat (sedemikian juga saya).

2. The Non-Monolithical Fikih
Sharia berjilbab telah pula diterjemahkan secara beragam oleh para
Mufassir. Aparatus itu adalah Ushul Fikih (the philosophy of
Interpretation) dan Asbabul Nuzul (the contextual history of a
particular verse). Kedua aparatus itu, menurut saya, semangatnya, sama
dengan, "hermeneutical cycle".

3. The right is in women's hands
Menurut saya, "hak dan kuasa" atas jilbab, seharusnya, diberikan
kepada perempuan, bukan kepada negara. Baik di negara Islam ataupun
non-Islam. Dengan demikian tidak ada diskriminasi lagi.


salam hangat dari Muenster,
dewi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Setuju sekali siapa pun yang dizalimi wajib kita bela.
> 
> Masalahnya dalam kasus "jilbab di Aceh,"
> siapa menzalimi siapa?
> 
> - perempuan tak berjilbab menzalimi laki-laki yang ingin ghaddul bashar?
> - pemerintah islam yang menzalimi (mencambuki) perempuan tak berjilbab?
> 
> salam,
> DWS
> 
> 
> On 2/23/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Tindakan membunuh menteri wanita di Pakistan itu adalah kriminal dan
> > kriminal.
> > Perbuatan kriminal harus dihukum.
> > Soal bela-membela, kita wajib membela siapapun yang dizalimi.
> > Bahkan Allah pun akan mengabulkan jika ada doa dari orang kafir yang
> > dizalimi.
> > Tidak ada penghalang atas doa orang kafir ini.
> > Ini karena sangat murkanya Allah terhadap kezaliman.
> >
> >
> > Wassalam,
> > Flora
> >
> > Re: Female minister killed for refusing to wear veil
> > Posted by: "lestarin" [EMAIL PROTECTED] <lestarin%40yahoo.com> lestarin
> > Thu Feb 22, 2007 6:19 pm (PST)
> > Yth. Pak Dana,
> >
> > Sebetulnya dimilis ini sudah makin kelihatan kok, siapa yang
> > sangat "mendewakan" soal jilbab dan siapa yang tidak:) jadi ketika
> > Pak Dana memfoward berita yang miris ini, maka masing-masing dalam
> > hati pasti sudah punya sikap sendiri. Yang barangkali akhirnya segan
> > lagi mendiskusikan, karena ujung-ujungnya ya begitu....:(
> >
> > Jangan heran kalau nanti di Aceh, barangkali 10 atau 20 tahun lagi,
> > hal seperti ini kejadian, perempuan di bunuh karena tidak berjilbab.
> > Toh sekarang kalau 3 kali tertangkap tanpa Jilbab hukumannya resmi
> > dicambuk. Jadi secara hukum/ Qanun di perbolehkan untuk
> > menyakiti/menghukum perempuan tanpa jilbab.
> >
> > Saya merasa empati terhadap mba' Flora yang karena jilbabnya, maka
> > ketika melakukan perjalanan di negara-negara barat, di bandara lebih
> > lama diperiksa, di "curigai", dan otomatis mengalami tindak
> > diskriminasi. Saya pun mengutuk tindakan diskriminasi tersebut.
> > Tetapi saya tidak tahu, apakah ada empati dari teman-teman terhadap
> > kondisi sebaliknya, yakni ketika ada perempuan lain yang tidak
> > memakai jilbab mengalami diskriminasi atas dasar pakaiannya itu???
> > (Dicaci, dihujat, bahkan juga dihukum cambuk oleh sesama muslim).
> > Betapa sulit ternyata untuk bersatu menyuarakan tindakan
> > diskriminasi terhadap apa yang dialami kaum perempuan.
> >
> > Wassalam
> >
> > Lestari
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> > "Dan" <dana.pamilih@>
> > wrote:
> > ...........................
> > Herankah jika kita menjadi bingung dalam status kita sebagai muslim
> > > koq yag katanya saudara2 sesama muslim tingkah lakunya demikian
> > tidak
> > > Islami tetapi saudara2 ini wajib kita bela dengan nyawa kita hanya
> > > karena mereka juga mengaku muslim?
> > >
> > > Saya mengalami shock luar biasa atas insiden ini.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >  
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke