Saya bilang mereka itu parasit.  Dan memang menurut pengamatan
langsung ya parasit.  Pernah enggak ke London Utara dan lihat orang2
berparas timurtengah yg kerjanya nongkrong2 minum kopi, laki2 semua.
Ngobrol2 ngalor ngidul sambil menikmati tunjangan sosial.

Di Maroko juga begitu, laki2nya ngumpul2 di luar, perempuannya pada
kerja di ladang.  Jadi ada memang dalam budaya Arab yg kurang produktif. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
> <herpribadi@> wrote:
> >
> > Dear akhi Ary yang berbahagia.....bersama keluarga tercinta
> >    
> >   ===>wrote : Pertama, disclaimer dulu: Saya tidak bilang mereka 
> itu parasit.
> > Itu kata-kata anda lho ;-)
> >    
> >   Her : yang menyatakan mereka ( muslim imigran ) ini adl parasit 
> juga bukan saya..tetapi akhi Dana. Ini saya copy pernyataan beliau 
> itu " Rupanya enakan jadi parasit makmur di negeri kafir daripada 
> harus banting tulang tetap miskin di negara syariat milik sendiri." 
> > 
> 
> ;-)
> 
> JADI.... 
> BUKAN SAYA KAN?
> 
> Jangan dipungkiri juga, kalau Pak Her nggak tahu, ini saya kasih tahu:
> bahwa memang ada (dan banyak) muslim di Eropa yang mungkin karena 
> apatis thd harapan masa depan mereka, memanfaatkan warefare system di 
> sana, yaitu: orang yang tidak punya kerjaan dapat tunjangan miskin. 
> Dan ini yang mereka kejar.
> 
> 
> >    
> >   ===> wrote :1. Menganggap pendapat saya tidak valid? Atas dasar 
> apa bilang tidak 
> > valid? Bahwa saya harus bergaul dengan SEMUA populasi sebelum 
> menyimpulkan? Lalu apa artinya common sense dan ilmu?
> > 
> >   Her : atas dasar apa pengamatan anda minta disebut 
> valid?...common sense dan ilmu apa yang bisa mendukung permintaan 
> anda agar pengamatan anda itu bisa disebut valid?
> >    
> 
> Yang pingin bilang dalam konteks valid atau tidak kan sampeyan, Pak 
> Her. Saya kan tidak pernah bilang dalam konteks itu.
> 
> Saya ceritakan faktanya, 
> 
> Anda, Pak Heri, yang bilang fakta itu tidak valid.
> Lha bagaimana Anda bilang tidak valid, 
> lha wong Anda kan cuman ngomong doang...
> Lihat saja belum temen-temen di sana...
> 
> Iya kan?
> 
> Kalo anda mau menolak fakta itu,
> berikan fakta yang lain.
> Kalo cuman ngomong menolak doang...ya gimana ya...
> susah dong...
> 
> Saya tanya ke Pak Her, banyak nggak pelacur di Indonesia?
> Lalu Pak Her bilang, banyak. Saya bilang pendapat Pak Her itu ngawur, 
> pelacur di Indonesia itu sedikit, Alasan saya, emang Pak Her sudah 
> ketemu pelacur berapa orang kok berani bilang banyak?
> 
> Yang gini ini kan diskusi modal ngotot doang...
> 
> Yang benerlah Pak...
> 
> Salam
> Ary
>


Reply via email to