ROUTE I-40 WEST (sebuah cer-pen oleh: Sato Sakaki)
BRILLIANT DISGUISE, entah siapa tadi yang memilih lagu itu, mungkin aku secara tak sengaja. Beatnya cepat, enak dinikmati dari sound system 6 speakers dalam mobil yang lagi meluncur dengan kecepatan tinggi, di jalan lurus dan mulus, 100 mil dari perbatasan negarabagian Texas - New Mexico, 600 mil dari Flagstaff, Arizona. I saw you last night Out on the edge of town I wanna read your mind To know just what I've got in This new thing I've found .... Aku melihat ke speedometer. 85 mil per-jam dan bergerak mendekati 90, sementara lagu dengan tempo cepat itu terus mengalir deras bagai memacu jip Laredo kami yang melesat seperti pesawat jet. So tell me what I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise .... Aku melirik padanya yang berada di depan stir. Dari samping wajahnya sungguh cantik dengan hidung, mulut dan dagu sempurna, mengarah tampang Jennifer Connelly, wajah kaukasian yang mempesona. Dengan blus tipis tanpa lengan membungkus dada yang berombak, dengan kaki indah yang mengintip dari beach sarong yang dia kenakan. Di mobil dengan sunroof terbuka. Amboi. Apakah dia sepenuhnya milikku? "Angie dear, we are too fast", aku mengingatkan pelan dengan nada membujuk. Aku tak begitu khawatir kalau dia bukannya sedang marah. Tadi kulihat rambu batas kecepatan 75 mil. Lima sampai sepuluh mil di atas limit mudah-mudahan masih belum dianggap speeding oleh Texas troopers yang biasanya memonitor dengan radar. Dia diam, SUV kami terus melaju kencang. Jalan antar negarabagian yang disebut ROUTE I-40 WEST itu membentang lurus dengan aspal beton hot mix yang keras mulus, dua jalur satu arah, tiga atau empat jalur jika melintasi perkotaan. Arah yang berlawanan dibatasi median jalan yang ditumbuhi rumput dan semak-semak perdu. Grand Cherokee kami melesat di jalur kiri. Di jalur kanan konvoi truk-truk gandengan eighteen wheelers, yang satu persatu kami lewati. Di seberang sana, ke arah yang berlawanan juga susul-menyusul truk-truk delapan-belas roda itu. Nama perusahaan angkutannya tercantum di dinding truk dengan bermacam gaya dan bentuk huruf. Atlas Van Lines, MAYFLOWER, MCT, Henderson Trucking, MSM Transportation, All Star, ROADWAY, AD Transport Express, CTI, WEST COAST, Werner Enterprise, North America, SWIFT, Concord Trans, LANDSTAR. Untuk beberapa saat tidak ada truk gandengan, hanya semak-semak mesquite, gundukan pinus belukar pendek dan rumput jelagah di kiri kanan yang berlarian cepat. Langit abu-abu dengan awan tipis. Deretan kincir angin pembangkit listrik di lereng dan puncak bukit di kejauhan. Rumah-rumah pertanian yang terpencar dengan mobil dan traktor parkir disampingnya, kandang sapi, tebaran sapi yang sedang merumput, terkadang kuda. Jembatan semanggi. Lalu papan-papan billboard: iklan kamera, baterai, rokok, truk, stasiun radio, kawasan wisata, reservasi Indian. Lalu billboard yang mengajak singgah: Lodging, Holiday Inn, Quality Inn, Ramada Inn, Economy Inn, Budget Inn, Days Inn. Lalu billboard lagi. FOOD and GAS Exit, CITGO, Hardee's, Dunkin' Donats, McDonald's, Wendy's, KFC. Jembatan semanggi lagi. Angeline masih terus tancap gas dan Bruce Springsteen terus berteriak dari sound system. Berulang-ulang, distel dari iPOD-nya. I heard somebody call your name >From underneath our willow I saw something tucked in shame Underneath your pillow Well I've tried so hard baby But I just can't see What a woman like you Is doing with me So tell me who I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise ... Aku melihat lagi ke luar jendela. Papan penunjuk arah, jembatan semanggi lagi, SPEED LIMIT 45. Amarillo, Texas Exit. Dua tiga mobil di depan menyingkir ke jalur kanan sewaktu kami mendekat. Empat lagi menyingkir satu persatu. Beberapa lagi menyusul menyingkir. "Angie, kita terlalu cepat. Ini Texas. Polisi Texas tidak suka orang dari NorthEast Coast. Mereka lihat license tag kita." Aku berusaha lembut membujuk. Tetapi perempuan manja, cepat marah dan suka ngambek itu tetap saja tidak peduli. Begitulah dia kalau lagi tersinggung. Tapi apa yang dapat kulakukan? Bertengkar di mobil yang lagi dikebut? Bisa makin berbahaya lagi. Dan Mr. Springsteen masih berteriak dengan suara parau diiringi drum yang berdentam-dentam dengan beat cepat berpacu: Now you play the loving woman I'll play the faithful man But just don't look too close Into the palm of my hand ... Billboard lagi. REST AREA - 3 miles. "Angie, kita stop dulu di Rest Area, aku kebelet buang air kecil. Nanti gantian aku yang nyetir. Kasihan kamu sudah capek." Ndak. Ucapanku seperti tenggelam di bawah teriakan parau the Boss yang makin membuat gundah perasaan itu .... We stood at the altar The gypsy swore our future was right But come the wee wee hours Well maybe baby the gypsy lied So when you look at me You better look hard and look twice Is that me baby Or just a brilliant disguise ... Jarum speedometer tidak turun malah mendekati 90. Saya sudah menduga Rest Area tempat istirahat para pengelana dan tempat para sopir truk memicingkan mata barang satu-dua jam itu akan dilewati dengan kecepatan tinggi. Dan ternyata benar, dan suara Bruce Springsteen yang tidak terlalu merdu itu terus juga menggelegar. SPEED LIMIT 75 TRUCK 65. Tonight our bed is cold I'm lost in the darkness of our love God have mercy on the man Who doubts what he's sure of ... Lalu musik berhenti dan tak lama berulang lagi dari awal ..... I hold you in my arms As the band plays What are those words whispered baby Just as you turn away This new thing I've found So tell me what I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise .... Kembali aku menoleh ke samping menyidik wajahnya. Dia marah karena tadi aku mengungkapkan perasaanku. Aku mungkin tidak akan bisa bertahan dengan hubungan kami yang seperti ini selamanya. Aku ingin memiliki dia sepenuhnya, dengan ikatan yang pasti. "Bukankah engkau mendapatkan dariku apa yang didapat dari seorang isteri?" "Aku juga ingin kita punya anak, Angie, anak kita, buah cinta kita, anakmu dan anakku.' "Aku belum siap untuk itu", katanya ketus. Dan aku menyergap dengan tuduhan yang kemudian aku sesali. Dia mendelik terbelalak, menatap mataku keras lalu membalik, masuk ke mobil, tak berbicara lagi. Aku memang sudah melihat tanda-tanda ketegangan. Sejak aku pulang enam pekan yang lalu. Angie kelihatannya curiga. Atau firasat wanita? Dia tentunya melihat foto-foto di Jakarta dan Medan yang kukirim lewat email. Barangkali dia melihat gaya provokatif bere-ku Rini yang seperti sengaja terus-terusan bergelayut di lenganku. "Supaya yang di sana marah, tulang (paman), supaya kalian berkelahi", katanya cekikikan dan semua yang mendengar ketawa heboh. Atau paribanku Cece, yang punya keelokan dan garis tubuh yang bisa bikin resah perempuan manapun kalau intuisi mereka membisikkan sesuatu, atau adik-adik sepupuku dan gadis-gadis lain yang diundang kakak-kakak-ku atau mungkin juga ibuku. Tapi barangkali sumbernya bukan hanya Angie. Mungkin aku juga yang tak percaya diri sepanjang menyangkut Angie. Dengan tinggiku yang sepuluh senti lebih tinggi dari dia, kami adalah pasangan yang serasi. Dan sebagai lulusan sebuah perguruan tinggi teknik bergengsi, dengan posisi dan gaji di perusahaan pabrik pesawat yang berkilau di AS bahkan di dunia, ditambah kepribadian yang kumiliki tidak ada perempuan yang menolak berteman dengan aku. Bukankah aku terbukti berhasil mendapatkan Angie yang begitu cantik dengan bentuk tubuh demikian indah, memenangkan cintanya? Tetapi ..... apakah rasa ketertarikan dan rasa cinta itu abadi? Apakah tidak akan sirna pada satu saat? Apakah dia pada suatu hari tidak akan bertemu dengan orang yang dia rasa lebih baik segalanya dari aku? Dia masih 24 tahun. Aku sepuluh tahun lebih tua. Dia ceriah terbuka pada semua orang, aku tertutup. Now look at me baby Struggling to do everything right And then it all falls apart When out go the lights I'm just a lonely pilgrim .... Tapi aku berpikir lebih jauh. Seandainyapun dia menjadi isteriku apakah aku akan dapat mempertahankannya sebagai milikku, kalau hatinya berpaling dari aku? Kalau memang dia tidak merasa cinta lagi? Now you play the loving woman I'll play the faithful man But just don't look too close Into the palm of my hand We stood at the altar The gypsy swore our future was right But come the wee wee hours Well maybe baby the gypsy lied So when you look at me You better look hard and look twice Is that me baby Or just a brilliant disguise Barisan truk gandengan lagi. J.B. Hunt, Interstate Dist.& Co, Knight Transportation, Werner Enterprise, Bison Transport, New Century, Landspan, Marten, Conley, MS Carrier. Billboards: Exit 138, Lodging Ramada Inn, Holiday Inn, Indian Reservation, Navajo Trading Post. ...... FOOD AND GAS ... Angie mengurangi kecepatan. Rupanya jarum penunjuk isi tangki sudah turun mendekati garis merah di atas huruf E. Dia berbelok ke exit meninggalkan interstate masuk ke area pompa bensin lengkap dengan mini mart, restoran, kafetaria, bengkel dan kios-kios cenderamata ... EXXON, 10% ethanol. Regular Unleaded 2.79, Reg. Plus Unleaded 2.83, Supreme Unleaded 2.93. Makin naik juga. "Angie, aku ke kamar kecil." Dia masih diam, mengeluarkan kartu-kredit-nya di samping pompa self service. Aku membuka pintu, keluar ke mini mart menanyakan letak restroom. Keluar dari restroom kulihat Angie sudah memarkir mobil di depan mini mart, kuambil dua mangkok kertas dari samping coffee maker, menuang kopi untukku dan decaff untuk Angie. Kuberikan padanya saat dia keluar dari WC wanita. "Angie, aku yang nyetir ya?", kataku sesudah membayar dan melangkah keluar mini mart. Dia memberikan rangkaian kunci dimana tergantung kunci mobil. Beberapa saat kami duduk berdiam diri di mobil. Aku di depan stir dan ganti Angie di passenger seat. Aku menghirup kopi-ku, Angie masih memegang mangkoknya, tidak minum. "It's not because I don't want to", katanya hampir tak terdengar. Lalu tangan kirinya meraih tanganku. Kulihat airmatanya menetes. "I love you", katanya. Aku menatap wajahnya, mencoba menyelami jauh ke lubuk hatinya. Ya, Angie minta waktu bukan karena dia tidak mau, dia hanya khawatir kariernya yang lagi menanjak akan terganggu. Dia senang dengan lingkungan dan suasana tempat dia sekarang bekerja sebagai reporter televisi. Disayangi para boss dan teman-teman. Dan dia juga ingin menikmati lebih lama masa gadisnya, masa dimana dia bebas lepas tidak terikat apapun, dimana semua yang berharap masih boleh berharap, dimana prospek masa depan yang jauh lebih cerah bisa saja tiba-tiba terbuka secara tak terduga-duga. Ya, kami harus menunggu. Aku harus menunggu sampai Angie siap, atau barangkali saja berpaling dari aku. Tak lama kamipun kembali meluncur di interstate, ke arah barat. Destination: Albuquerque, lalu berikutnya Flagstaff Arizona dimana kami akan menginap, 8 hours away. Lalu kami akan ke utara, Grand Canyon, lalu Las Vegas. Lagu Bruce Springsteen yang sama kembali mengalun. "Ganti lagunya Angie?", sekilas aku menoleh tersenyum, badai telah berlalu, dan Jeep Grand Cherokee yang handal itu berlari membelah kawasan utara Texas yang disebut Panhandle. Amarillo sudah lama kami lewati. Kuambil jalur kanan dengan kecepatan sedikit di atas 65 mil per jam, pindah ke jalur kiri untuk melewati sebuah trailer yang bergerak lambat, lalu beralih lagi ke jalur kanan. Sebentar kulihat dia mengutak-atik iPOD, mencari stasiun radio terdekat dan sebentar kemudian mengalun suara merdu melengking, mengalun tinggi. Sarah Brightman. Perjalanan kami masih sekitar delapan jam lagi, namun panorama alam Texas yang terbentang luas memasuki negarabagian New Mexico yang makin kering dan tandus kini terlihat sangat indah, ohh alangkah indahnya. What A Wonderful World. I see trees of green, red roses too I see them bloom, for me and you And I think to myself, what a wonderful world I see skies of blue and clouds of white The bright blessed day, the dark sacred night And I think to myself, what a wonderful world The colours of the rainbow, so pretty in the sky Are also on the faces of people going by I see friends shakin' hands, sayin' "How do you do?" They're really saying "I love you" I hear babies cryin', I watch them grow They'll learn much more than I'll ever know And I think to myself, what a wonderful world Yes, I think to myself, what a wonderful world Oh yeah ROUTE I-40 WEST Oklahoma City - Amarillo - Albuquerque - Flagstaff October 2006 Sato Sakaki Los Angeles, California ____________________________________________________________________________________ No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. http://mobile.yahoo.com/mail