Begitulah Pak Dana, kadang umat Islam sekarang ini lupa jika
Qur'ansendiri diturunkan kepada bangsa yang mempunyai peradaban yang
jauh tertinggal dari sekarang ini dengan demikian tentu saja aplikasi
yang diterapkan tentu saja penuh dengan keterbatasan.

Adanya perbedaan tingkat peradaban, tingkat tekhnologi, perbedaan
sistem, kulture dan budaya tentu saja membuat apa yang dulu menjadi
baik dan merupakan sebuah solusi berbalik menjadi hambatan dan masalah.

1400 tahun lebih seorang Muhammad saw, Rasul pilihan Allah telah
membuat satu terobosan yang revolusioner dengan memberikan hak-hak
perempuan dalam hal warisan (kepemilikan), Persaksian (hukum), Baiat
(hak pilih/berpolitik), Jilbab (keberadaan diwilayah publik) dll. Hal2
tersebut telah mengangkat derajat dan kedudukan perempuan untuk setara
dengan laki-laki.

Lalu bagaimana dengan sekarang??

bagian warisan perempuan yang hanya 1/2 dari bagian laki-laki menjadi
legimitasi bahwa kapasitas perempuan hanya bagian dari laki-laki alias
perempuan hanya menjadi makhluk no.2 setelah laki-laki. persaksian
perempuan 2:1 denga laki-laki pun sama-sama melegimitasi keberadaan
perempuan yang hanya setengah dari laki-laki, apalagi masalah jilbab
yang dulu merupakan sarana agar perempuan bisa tetap tampil diwilayah
publik walaupun malam hari sekarang malah mengekang perempuan dalam
tubuhnya sendiri.:(


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> bagaimana?
> 
> Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
> mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> 
> Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> sudah hebat.  Iya dulu hebat, sekarang gimana?  Koq jarang sekali yg
> kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam.  Jarang saya
> dengar.  Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> berpendidikan yg cukup?  Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <ko_jano@> wrote:
> >
> > Chae ( manusia ) berkata =
> >    
> >   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
> > setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> > perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> > laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> > tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> > perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> > harus menhadirkan 4 saksi (mana mungkinnnn!! !!!!!!), perempuan
sebagai
> > istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
> > perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> > lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> > perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> > keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> > laki-laki (Qs.33:59)
> > 
> > ...Masih mau lanjut..;))
> > 
> >   ================
> >    
> >   Jano - ko =
> >    
> >   Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
> Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
> >    
> >   Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
> >    
> >   Sore.
> >    
> >    
> >   ---ooo0ooo---
> >   
> > 
> > Chae <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> >           Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
> memang tidak
> > setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> > perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> > laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> > tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> > perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> > harus menhadirkan 4 saksi (mana mungkinnnn!!!!!!!!), perempuan sebagai
> > istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
> > perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> > lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> > perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> > keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> > laki-laki (Qs.33:59)
> > 
> > ...Masih mau lanjut..;))
> > In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <ko_jano@> wrote:
> > 
> > > Jano - ko =
> > > 
> > > Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> > > 
> > > Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
> > mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> > > 
> > > Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
> > pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
> > terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
> > F dan banyak membaca.
> > > 
> > > Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> > > 
> > > 
> > > Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
> > ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
> > tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
> > yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
> > juga bertasbih kepada Allah SWT.
> > > 
> > > 
> > > Salam manis
> > > 
> > > 
> > > ---ooo0ooo---
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Dan <dana.pamilih@> wrote:
> > > Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
> > Islam oleh
> > > karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> > > perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan
pemikiran
> > > dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
> > > dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> > > Pencerahan, dsb dsb.
> > > 
> > > Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
> > > menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> > > belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> > > Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> > > buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
> > > filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi
negara
> > > demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> > > pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> > > 
> > > Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah
masih
> > > belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> > > bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
> > > tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
> > saya.
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> > > <wikan.danar@> wrote:
> > > >
> > > > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke
demokrasi,
> > > > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu,
karena Pak
> > > > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > > > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > > > 
> > > > Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> > > > berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> > > > terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal
> kalau
> > > > mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> > > > negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah
> mempunyai
> > > > presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> > > > 
> > > > Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
> > > > dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang
> sebagai
> > > > contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian,
> tapi
> > > > ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
> > > > "demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
> > > > Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya
> supreme
> > > > leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
> > > > supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki
> konstitutional
> > > > sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
> > > > Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
> > > > pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara,
jadi
> > > > tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.
> > > > 
> > > > Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand
> bisa jadi
> > > > tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih
> menghargai
> > > > raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
> > > > bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
> > > > negara.
> > > > 
> > > > Terus, saya baca lagi negara2 yang termasuk theokrasi dari
daftar di
> > > > wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Theocracy
> > > > Oh, ternyata Israel dan Inggris juga termasuk di dalamnya.
> > > > Apa maksudnya ini? Condolezza Rice termasuk yang memuji2 Israel
> > > > sebagai negara yang demokratis. Nyatanya bentuk pemerintahan
Israel
> > > > adalah theokratis. Jadi demokratis/theokratisnya suatu negara,
> jangan2
> > > > hanya didasarkan oleh persepsi Amerika saja, bukan kenyataan
> > > > sebenarnya.
> > > > 
> > > > Inggris? Ternyata negara theokratis juga dengan kerajaan sebagai
> > > > "Supreme Governor" dari Gereja Inggris dan "Pelindung
Kepercayaan".
> > > > Jadi Pak Dana, lupakanlah Inggris sebagai negara demokratis,
karena
> > > > nyatanya dia adalah theokratis. Mau berdebat soal istilah? Silakan
> > > > saja. Kalau misalnya Iran Anda sebut sebagai theokratis, Inggris
> juga
> > > > bisa dong saya sebut sebagai theokratis. Ini saya ngambilnya dari
> > > > Wikipedia lho, bukan pendapat subjektif saya pribadi.
> > > > 
> > > > Selanjutnya ...
> > > > Pendapat Pak Dana lebih bernuansa prasangka ketimbang kebenaran.
> > > > Karena nyatanya, pada partai2 Islam yang menjadi peserta bahkan
> > > > pemenang pemilu di beberapa negara seperti Aljazair, Mesir, Turki,
> > > > Palestina, kebanyakan dari mereka diserobot dengan cara yang tidak
> > > > adil. Jadi bagaimana mau membuktikan diri bahwa partai Islam jadi
> > > > rahmatan lil'alamin kalau senantiasa dicurangi seperti itu?
> > > > 
> > > > Soal Iran, Bapak bisa lihat sendiri, bagaimana seorang Ahmadinejad
> > > > yang sederhana bisa menjadi pemenang pemilu di Iran. Di Amerika,
> mana
> > > > bisa seorang yang gak punya duit bisa jadi presiden? Lihat dan
> > > > renungkan Pak Dana. Betapa di Amerika, kekuatan duit itu begitu
> utama
> > > > untuk pelaksanaan demokrasi. Sehingga akhirnya banyak warga yang
> putus
> > > > asa dan memilih untuk tidak memilih dalam pemilu. Apakah ini benar
> > > > demokrasi, atau sebenarnya kekuasaan/kekuatan uang (Duitcracy)?
> > > > 
> > > > salam,
> > > > --
> > > > wikan
> > > > http://wikan.multiply.com
> > > > 
> > > > On 3/6/07, Dan <dana.pamilih@> wrote:
> > > > >
> > > > > Persoalan utama apakah demokrasi Islam itu benar2 demokrasi.
> Apakah
> > > > > penguasa benar2 bertanggung jawab pada rakyat bukan kepada Tuhan
> > > saja?
> > > > >
> > > > > Apakah ada transparansi yg memuaskan dalam hal menjalankan
negara?
> > > > > Apakah rakyat benar2 bisa menurunkan penguasa yg tidak lagi
> > > disukainya?
> > > > >
> > > > > Praktek dan pengalaman negara2 syariat atau bermayoritas
Islam itu
> > > > > ternyata tidak menjawab pertanyaan2 di atas secara memuaskan.
> > > > >
> > > > > Konsep pemerintahan Islam itu umumnya teokratis. Saya pernah
debat
> > > > > sama pak HMNA dan dia bilang Iran bukan teokrasi. Terus saya
tanya
> > > > > memang presidennya bisa gonta ganti tapi Supreme Leader
> (Ayatullah)
> > > > > nya bisa diganti enggak? Bukannya seumur hidup dan hanya
> bertanggung
> > > > > jawab kepada Tuhan bukan kepada rakyat? Ini teokrasi namanya.
> > > > >
> > > > > Indonesia lebih demokratis karena memang kita sekarang ini
negara
> > > > > demokrasi beneran bukan cuma namanya doang.
> > > >
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Send instant messages to your online friends
> > http://uk.messenger.yahoo.com 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > 
> > 
> > 
> >          
> > 
> >  Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>


Kirim email ke