Nimbrung :
Pak Aly, vaksinasi itu diberikan pada orang yg benar2 sehat jasmani.
Kalo sakit ndak boleh di vaksin.
Masih banyak orang tua yg kurang pengetahuan atau menganggap remeh.
Anaknya demam juga ndak ngerti; baru tahu kalo sudah kejang, panik.

Beberapa waktu lalu di angkot saya bersama seorang Ibu yg akan membawa anaknya 
vaksin campak.
Saya bilang tapi anak ibu sakit [ matanya merah seperti berair, ingusnya 
mengalir terus].
Ibu itu bilang; 'ah ini biasa, pilek melulu, tapi kalo dah di rumah juga main2, 
lari2-an'
Masa sih pilek, batuk itu biasa? Apalagi kalo ingusnya sudah kental jadi warna 
hijau atau kuning [ mohon maaf jijayy]
Itu kan artinya sudah infeksi, masa dianggap nggak sakit?
Saya percaya begitu sampai di puskesmas pasti anaknya ditolak untuk vaksinansi.
Tapi bagaimana -anak2 yg gak ketahuan sakit-?
Bahkan:
Terhadap hewan juga begitu, vaksin2 kucing setahun sekali/6 bulan sekali dengan 
syarat jika kucing itu "sehat walafiat".
Sekarang masalahnya bagaimana kita tahu kucing itu sakit atau sehat? Kucing kan 
gak bisa ngomong?

Sama seperti anak kecil nggak bisa ngomong kalo sakit/rasa gak enak di 
tubuhnya, bisa nya cuma gelisah dan rewel.
Tapi kalo rewel, cengeng malahan ibunya marah2, anaknya di cubit, diomelin, 
ditakut2-i supaya diam.
Bukannya diselidiki kenapa si anak jadi rewel, gelisah, nggak suka makan.
:-(

salam 
l.meilany

  ----- Original Message ----- 
  From: Muhammad Aly 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, March 10, 2007 7:05 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ?


  wah ketemu juga jawabannya.. Aisha sure 100% masih
  single .. he3..

  okey lah nanti mungkin ada dokter di WM ini bisa
  menjelaskannya.. imunisasi MMR tahun 1998 ada apa..?
  kenapa sales2 obat menawarkan dagangannya di waktu jam
  praktek doktet yg mengganggu antrian pasien..? sales
  pasien tsb tdk daftar antri menyerobot saja..gak
  mikir ada pasien sakit.
  Perlu di tengok ada apa dengan depkes skrng..? jauh
  sekali berubah perjuangan para dokter di masa
  kemerdekaan dengan jaman skrng.. pelopornya dulu hebat
  spt bung Tomo.

  slm,

  --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > Pak Ali ini saudara-an dengan pak Jano? Soale sama
  > ya, suka nanya status nikah dari anggota milis:)
  > 
  > Untuk bicara apapun kan tidak harus menikah dulu,
  > apa kaitannya nikah dengan imunisasi? Banyak
  > teman-teman yang jadi dokter muda dan belum menikah
  > tapi tidak saja bicara tentang imunisasi tapi mereka
  > mengurus imunisasi. Atau ada juga orang-orang muda
  > yang ngurus pembuatan vaksin untuk imunisasi.
  > Apalagi sekedar ngobrol di milis tentang imunisasi,
  > apa susahnya sih? Kita bisa membaca di koran,
  > jurnal, buku, dll atau nonton acara kesehatan di tv,
  > atau mendengar pengalaman orang lain. Kita bisa
  > menggunakan mata, telinga, hati, otak, dll yang
  > diberikan Allah kepada kita untuk bisa memahami
  > sesuatu termasuk tentang imunisasi. Jadi apa
  > kaitannya nikah dengan imunisasi?:)
  > 
  > Tentang perkembangan anak, saya membandingkan teman
  > saya menghadapi kehamilan pertama dan kedua yang
  > beda sehingga dia mengalami keguguran sementara anak
  > keduanya karena perawatan lebih baik sejak hamil
  > sampai anaknya lahir dan tumbuh bagus. Hal itu untuk
  > memperlihatkan bahwa kesehatan anak itu tidak hanya
  > tergantung pada imunisasi saja. Sekarang pak Ali
  > bisa memahaminya? Atau masih belum mengerti juga
  > bahwa tiap orang termasuk anak-anak pak Ali itu
  > beda-beda kondisi tubuhnya, mungkin anak kedua pak
  > Ali itu lebih kuat dari anak pertama, tidak setiap
  > anak yang lahir itu sehat, malah seperti teman saya,
  > bayinya tidak sempat lahir karena tubuhnya
  > benar-benar tidak sehat dan akhirnya mati di rahim
  > ibunya.
  > 
  > Tentang kecerdasan anak, apa betul tolok ukurnya itu
  > hanya dari mampu jawab ponsel, tidur teratur, mau
  > main dengan siapa saja? Saya rasa itu hanya masalah
  > pembiasaan saja, tidur teratur mah semuanya juga
  > tidur teratur. Jawab ponsel, kalau dibiasakan
  > didekatkan ke ponsel dan melihat orang lain bicara
  > di ponsel, anak kan niru juga. Main dengan siapa
  > saja, kalau biasa ketemu orang lain bukan sesuatu
  > yang aneh. Tapi anak yang bisa membaca di usia 3
  > tahun dengan pembendaharaan kata-kata yang banyak
  > sehingga dia bisa menceritakan satu cerita itu
  > kemampuan di atas rata-rata. Rasanya saya pernah
  > baca di setiap tahap umur anak-anak itu ada jumlah
  > kata yang dikuasainya, misalnya anak umur 2 tahun
  > yang normal tahu sekian kata, yang 3 tahun sekian
  > kata, dll. Mungkin ada anggota lainnya yang tahu
  > tentang mengukur kecerdasan anak ini.
  > 
  > BTW, anak-anak pak Ali ini tidak pakai ASI? Pakai
  > susu kaleng/ susu formula? Setahu saya ASI itu
  > minuman terbaik untuk bayi yang mengandung zat
  > penangkal banyak penyakit. Dan susu kaleng, sebaik
  > apapun kan terbuat dari susu sapi, cocoknya untuk
  > bayi sapi ya?:)
  > 
  > Susu Indomilk? apa susu ini untuk bayi dan
  > kanak-kanak? Bukannya itu susu untuk orang dewasa?
  > Apa susu merek ini mutunya lebih buruk dari
  > susu-susu yang pak Ali sebutkan?
  > 
  > MMR dan autis? hal ini dijelaskan oleh dokter KM di
  > postingan lainnya yang juga menjelaskan tentang
  > vaksinasi, apa sekedar suntik-suntik seperti suntik
  > ayam negeri?
  > 
  > salam
  > Aisha
  > ----------
  > From : M Ali
  > 
  > (Ref)Aisha ini sdh nikah belum ya.. kok bicara
  > imunisasi..?
  > 
  > Generasi yg kuat ini komentar Aisha sdh dijawab...:
  > Dia melahirkan bayi sehat yang lalu diberi ASI
  > eksklusif, lalu makanan pendamping ASI yang saya
  > lihat sehat sekali, misalnya dia mencampur kuning
  > telur+ ati ayam yang dikukus dengan bayam+wortel
  > yang diblender
  > dengan bubur tepung beras. Dia juga memberi juice
  > pepaya, jeruk, dll. Fisik bayinya berkembang bagus
  > dan anaknya gesit sekali, ditambah dengan rajinnya
  > teman saya ini merangsang kemampuan si anak, anak
  > itu tumbuh cerdas, 3 tahun sudah bisa membaca dan
  > belajar menulis, vocabnya juga banyak sehingga bisa
  > cerita banyak hal.
  > 
  > tambahan komentar sy :
  > anak sy yg kedua malah hanya susu seadanya spt susu
  > indomilk.. tp umur dua tahun sdh mau jawab handphone
  > dan mudh meniru.. tidur teratur, bermain dengan
  > siapa saja mau...
  > 
  > Anak sy yang pertama malah sy kasih special susu spt
  > S26, nutrilon soya, ke dokter hampir sy rental mbl +
  > supirnya. Anak sy Pertama lahir tahun 1998.. dimana
  > saat itu byk kasus issue imunisasi MMR kadaluarsa
  > sekitar expire 5 tahun..yg diisukan dikirim dari
  > amrik ke indonesia.. lebih kasihan 2 teman sy dlm
  > satu perusahaan sy kerja dulu terkena autis.
  > 
  > Ayam negeri disuntik okey lah jd cpt besar.. tp
  > letoy... coba alami spt komentar diatas mantep! spt
  > org2 tua ... strong!
  > 
  > Depkes kita perlu disensor juga krn kurang
  > kontrol...dokter2 juga skrng ngurusin sales2 obat
  > aja ngambil jatah antri org2 sakit weleh3.... coba
  > sich sales2 obat itu di luar jam prakter dokter..??
  > ... 
  > demikian sama dengan departement perhubungan perlu
  > di sensor...
  > 
  > Natural adalah dambaan kita bukan..?
  > slm,
  > ali
  > 
  > [Non-text portions of this message have been
  > removed]
  > 
  > 

  __________________________________________________________
  TV dinner still cooling? 
  Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.
  http://tv.yahoo.com/


   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke