*"Opportunity is not a door; it is a dare."*
*Chuck Gallozzi - Motivator*

*Tips 143:
Mencuri Kesempatan Dalam Kesempitan Juga Baik Untuk Anda*

Dari materi oleh Chuck Gallozzi.

Anda mungkin sering melabeli seseorang, yang mencari keuntungan di balik
kesulitan orang lain, dengan istilah "mencuri kesempatan di dalam
kesempitan". Mencari kesenangan di atas kesusahan orang lain. Lagi kebakaran
nih, ada yang sempat-sempatnya menjarah barang. Saat semua orang sedang
dilanda rasa tidak aman dan dicekam ketakutan, ada orang lain yang justru
mencoba memanfaatkan kesempatan. Anda pasti tidak menyukainya.

Jika Anda sempat memergokinya, si maling itu, Anda pasti sangat ingin
membogemnya mentah-mentah. Anda juga, dengan sangat senang hati akan
mengundang orang sekampung, untuk ikut berpesta ketupat bengkulu. Maling!
Maling! Lihat saja ke layar televisi Anda. 'Pesta-pesta' semacam itu bahkan
seringkali disebar-siar-luaskan. Kemudian, kita ikut 'berpesta' dengan
menontonnya, dan mungkin dengan anak-anak di sebelah kita.

Marilah kita perhatikan lebih dalam. Mengapakah si maling itu bisa menemukan
kesempatan di dalam kesempitan? Karena, memang begitulah adanya. Kesempatan
selalu muncul di dalam kesempitan. Dan sesungguhnya, Anda bisa belajar
sesuatu dari contoh di atas. Yuk, kita coba.

Kesempatan, selalu datang bersamaan dengan datangnya dua hal, yaitu:

1. Rasa tidak nyaman;
2. Rasa takut.

Mengapa bisa begitu? Karena begini.

*KESEMPATAN BERSEMBUNYI DI DALAM SESUATU YANG BARU*

Jika Anda ingin menaikkan rasa bahagia, menaikkan kesuksesan, menjadi orang
yang lebih baik, memperkaya hidup, atau apapun yang bisa Anda sebut sebagai
"peningkatan", maka apa yang perlu Anda kerjakan, adalah BUKAN yang Anda
kerjakan sekarang. Sebab, jika yang Anda kerjakan adalah hal yang sama dan
itu-itu juga, maka perubahan yang Anda harapkan itu tidak akan terjadi.

Jika Anda bekerja sebagai pegawai bergaji 20 juta sebulan, maka gaji Anda
tidak akan pernah berubah menjadi 40 juta sebulan, kecuali Anda naik
pangkat, naik jabatan, atau dapat promosi. Jika Anda berhasil mendapatkan
semuanya, itu artinya Anda mendapatkan status, posisi, dan jabatan yang
baru. So tentu saja, itu juga berarti pekerjaan yang baru, ya ndak? Atau,
Anda hendak menunggu saja, kenaikan gaji periodik dan menjalaninya dengan
harap-harap cemas?

Anda tidak akan mendapatkan yang lebih, jika Anda hanya mengerjakan apa yang
selama ini Anda kerjakan. Anda akan mendapatkan lebih, jika Anda mengerjakan
sesuatu yang baru.

Cobalah perhatikan apa yang selama ini Anda kerjakan.

Sekalipun Anda menyimpan harapan dan kecemasan, namun pada prinsipnya Anda
merasa nyaman dengan apa yang selama ini Anda kerjakan. Dan karena merasa
nyaman, Anda memang tetap bertahan. Dengan kata lain, Anda tetap seperti
sekarang karena Anda merasa nyaman. Jika Anda merasa nyaman, adakah Anda
punya kesempatan untuk menjadi lebih baik? Tidak! Itu namanya status quo.
Anda tidak akan mendapatkan berbagai kelebihan. Anda tidak akan mencapai
peningkatan. Dengan kerja yang sama, Anda akan mendapatkan hasil yang juga
sama. Dengan kerja yang sami, hasil Anda juga akan mawon.

Anda mungkin sering menghindari upaya, usaha, rasa tidak nyaman dan rasa
takut. Sebisa mungkin Anda lari darinya. Padahal, justru di situlah letaknya
kesalahan Anda. Sebab kesempatan, adanya di dalam hal-hal yang BARU dan Anda
hindari. Apa saja yang baru, selalu lekat dengan rasa tidak nyaman dan
ketakutan. Akan tetapi pahamilah, bahwa di situ jugalah letaknya berbagai
kesempatan dan peluang.

Contoh yang paling nyata adalah saat Anda pindah ke rumah yang baru. Di
rumah baru itu, Anda mungkin akan merasa nyaman. Akan tetapi, langsung
nyamankah Anda berkaitan dengan tetangga dan orang di sekitar kampung Anda?
Dan biasanya, ada semacam rasa takut berkaitan dengan orang dan tetangga
yang baru Anda kenal. Itu wajar-wajar saja. Tapi di situlah sesungguhnya
kesempatan Anda. Di dalam segala sesuatu yang baru.

Kesempatan itu selalu dekat, hanya saja sering berada di luar jangkauan.
Kesempatan ada di luar zona aman. Jadi, saat Anda merasa tidak nyaman dan
merasakan ketakutan, itulah momen bagi Anda untuk menemukan kesempatan.
Apakah Pak Tung Desem Waringin dan Pak Andrie Wongso, saat memulai dunia
coachingnya, langsung merasa nyaman dan tanpa ketakutan? Ya ndak dong.
Mereka tahu persis hal itu. Hanya saja mereka sangat memahami dan meyakini,
bahwa kesempatan hanya ada pada dunia yang baru. *Opportunity is not a door;
it is a dare*.

*KESEMPATAN DATANG DARI ORANG LAIN*

Sesaat setelah Anda pindah ke rumah baru di suatu kompleks perumahan, adakah
Anda memulainya dengan mengurung diri di dalam rumah, atau Anda mulai
bersilaturahim berkeliling, dan jika perlu mengundang tetangga untuk
syukuran pindahan? Itulah kesempatan Anda. Jangan-jangan, di antara tetangga
ada yang bisa membawakan bisnis bagus untuk Anda.

Jika Anda dimutasi ke kantor yang baru di kota lain, apakah Anda berdiam
diri merenungi mutasi, atau Anda segera touring menyambangi rekan-rekan
kerja Anda yang baru? Apakah Anda hanya langsung bergulat di meja kerja,
atau di akhir minggu Anda berkeliling kota melihat-lihat dan mencoba
menikmatinya? Di situlah kesempatan Anda. Siapa tahu, ada peluang bisnis
yang bagus untuk Anda di kota itu.

Anda mungkin pernah mendengar nama seseorang yang kaya dan sukses. Ia hanya
berkata sederhana, sesaat setelah tiba di tempat yang baru, "tunjukin Saya
pasar." Di situlah kesempatannya muncul, dan dari situlah kesuksesan dan
kekayaannya berkembang. Di sesuatu yang baru. Sangat mungkin, kesempatan
Anda akan datang bersama dengan orang-orang yang baru Anda kenal, atau
orang-orang yang selama ini Anda hindari. Sekalipun, orang-orang itu masih
membuat Anda merasa tidak nyaman, atau bahkan menurut Anda menakutkan.

Jika bertemu dengan orang lain membuat Anda merasa tidak nyaman dan takut,
maka hanya ada satu alasan di belakang ketidaknyamanan dan ketakutan Anda
itu, yaitu: Anda sedang dihadapkan pada berbagai kesempatan! Jadi jangan
malah mundur, sembari melabeli orang lain dengan istilah-istilah yang tidak
perlu: brengsek, tinggi hati, sombong, ngesok, urakan, tidak bisa didekati,
tidak mau diajak berteman, dan sebagainya. Teruslah maju, dan temukan
kesempatan.

Bersilaturahimlah, berkenalanlah, ber-networking-lah. Kesempatan Anda ada di
situ. Di sesuatu yang baru.

*KESEMPATAN DATANG DENGAN BERTANYA*

Sederhana saja, malu bertanya sesat di jalan. Kagak nanya, kesempatan hilang
di jalanan.

*KESEMPATAN DATANG DENGAN MENCARI*

Kesempatan itu dekat, hanya saja selalu di luar zona aman dan masih di luar
jangkauan. Carilah seperti burung mencari cacing. Di dalam pencarian, Anda
akan sering berhadapan dengan rasa frustrasi. Boleh saja, tapi jangan
kelamaan.

Cobalah Anda ingat kembali, bagaimana anak-anak Anda sering membuat Anda
menggeretakkan gigi. Anda mungkin marah dan geram pada mereka. Tapi setelah
melakukan refleksi dan pencarian, Anda pasti menemukan, bahwa kelakuan
anak-anak Anda, justru memberi Anda kesempatan, agar Anda menjadi orang tua,
seperti yang Anda cita-citakan. Ya kan?

*KESEMPATAN DATANG DENGAN MENGEVALUASI CARA BERPIKIR*

Anda mungkin berpikir begini, "Karir Saya mentok. Tidak ada harapan dalam
pekerjaan Saya." Ya, Anda benar. Tidak ada harapan dalam pekerjaan dan karir
apapun. Sebab, harapan itu memang bukan di sana letaknya, melainkan di dalam
diri Anda.

Jadi, bila Anda merasa kurang berbahagia, carilah di dalam diri sendiri,
salahnya ada di mana. Dengan begitu, Anda akan mulai mencari apa yang selama
ini Anda hindari, dan apa yang selama ini belum Anda lakukan. Setelah Anda
menemukannya, Anda akan mulai menemukan kesempatan dan peluang baru. Bukan
dunia ini yang perlu Anda ubah, tapi ubahlah diri sendiri.

*KESEMPATAN DATANG DENGAN MEMPERBAIKI KATA-KATA*

Mulailah menyadari munculnya kesempatan, saat Anda mulai berbicara pada diri
sendiri begini, "Saya nggak mau", "Takut ah", "Saya nggak tau gimana
caranya". Sesungguhnyalah, Anda sedang dihadapkan pada berbagai kesempatan
dan peluang. Jadi, jangan berputus asa.

Anda juga mungkin masih ingat dengan yang ini:

Katakan "Saya mau" dari pada "Saya harus"
Katakan "Saya memang memilih" dari pada "Saya tidak punya pilihan"

Johnny Carson mengatakan, "Talent alone won�t make you a success. Neither
will being in the right place at the right time, unless you are ready. The
most important question is: Are your ready?" Siapkah Anda menemukan
kenyataan, bahwa Anda bisa melakukan apa yang selama ini Anda takutkan dan
membuat Anda merasa tidak nyaman?

Marianne Williamson juga punya perspektif tambahan: "Our deepest fear is not
that we are inadequate. Our deepest fear is that we are powerful beyond
measure. It is our light, not our darkness, that most frightens us. We ask
ourselves, who am I to be brilliant, gorgeous, talented, fabulous? Actually,
who are you NOT to be?

*KESEMPATAN DATANG BERSAMAAN DENGAN KETIDAKNYAMANAN DAN KETAKUTAN*

Ya. Kemudahan itu tidak mengikuti kesulitan. Kemudahan dan kesempatan tidak
datang setelah kesulitan. Kemudahan juga tidak ada di balik kesulitan.
Kemudahan itu datang BERSAMAAN dengan kesulitan. Baca lagi kitab suci Anda.
Yang Menciptakan Anda telah berfirman.

*KESIMPULAN*

Waspadalah dengan kesempatan yang datang pada Anda. Ia memang datang bersama
rasa tidak nyaman dan ketakutan. Ia memang berada di luar zona aman. Ia
memang belum sampai ke jangkauan tangan. Itu sebabnya ia menciptakan rasa
tidak nyaman dan ketakutan. Tapi percayalah bahwa itu sementara saja, jika
Anda memang berani mencari dan menghadapinya.

Dan jika Anda berpikir untuk mundur atau menghindari kesempatan, ingatlah
baik-baik cerita Norman Dale berikut ini:

*Tok! Tok!
"Ya, siapa di sana?"
"Ini Saya, kesempatan."
"Nggak usah ngibul deh. Kesempatan tidak pernah mengetuk dua kali."*

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
http://milis-bicara.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke