BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
771. Sistem Kontrol Angka 19 adakah Haditsnya?

Kalau dalam Seri 768 yang lalu kita mengajak pembaca sejenak meninggalkan 
dahulu bumi yang hiruk-pikuk ini, mendahului menyepi, untuk bertamasya ke bola 
langit, maka dalam Seri 771, kita masih mengajak hal yang sama, sejenak 
meninggalkan dahulu bumi yang hiruk-pikuk ini. Sebuah pertanyaan yang agak lama 
dipending menjawabnya, yaitu melalui jalur pribadi (Japri) saya terima e-mail 
yang menanyakan: "Fungsi angka 19 dalam S. Al-Muddatstsir, ayat 30 sebagai 
sistem kontrol yang merupakan mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran 
Mushhaf 'Utsmani, mengapakah Nabi SAW, yang merupakan keniscayaan tahu sistem 
kontrol itu, beliau tidak menjelaskannya dalam Hadits?

Adapun ayat itu tergolong dalam ayat yang pendek:
-- ALYHA TS'AT 'ASyR (S. ALMDTsR, 74:30), dibaca:
-- 'alaiha- tis'ata 'asyara, artnya:
-- padanya 19

Pertanyaan ini gampang-gampang susah. Gampangnya ialah, harus diingat bahwa 
salah satu perbedaan antara Hadits dengan Al-Quran, yaitu seluruh ayat yang 
diucapkan RasuluLlah termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, artinya tidak ada ayat 
yang kurang, dan tidak ada selain ayat yang termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, 
artinya tidak ada yang berlebih. (Bahasa "Bugis/Makassarnya", the whole ayat, 
and nothing but the ayat). Sedangkan mengenai Hadits ada yang berlebih yaitu 
hadits palsu, dan tidak semua Hadits sempat dicatat. Maka tentang Sistem 
Kontrol angka 19 sebagai mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran 
Mushhaf 'Utsmani, termasuklah yang tidak sempat dicatat. Itu gampangnya. Yang 
susah dijawab ialah, apabila memang RasuluLlah SAW tidak menjelaskannya kepada 
para sahabat, mengapa beliau membiarkan hal tersebut, yaitu biarlah nanti ummat 
Islam di belakang hari mengungkapkan fungsi angka 19 itu.

Saya minta kesabaran pembaca dalam hal ini, sebab saya akan bercerita dahulu 
tentang "telur Columbus". Dalam sejarah yang dipelajari di sekolah yang dikutip 
oleh guru-guru dari buku-buka sejarah, disebutkah bahwa penemu benua Amerika 
adalah Christopher Columbus dalam tahun 1492. Padahal itu tidak benar. Sejumlah 
fakta berupa Dokumen Historis, Eksplorasi Geografis, Prasasti dalam Bahasa Arab 
menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika 
sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, 
pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929 - 961) M, 
Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra 
(Palos) di Spanyol menembus "samudra yang gelap dan berkabut". Setelah 
menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang 
"tak dikenal dan aneh". Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru 
itu, dan mereka inilah kaum emigram Muslimin gelombang pertama yang sempat 
disaksikan oleh Columbus. Pada hari Senin 21 Oktober 1492 Columbus menuliskan 
bahwa sementara ia berlayar dekat Gibara pada bagian tenggara pantai Cuba, 
Columbus menyaksikan masjid di atas puncak bukit yang indah [THACHER,JOHN BOYD: 
Christopher Columbus, New York 1950].

Pada pertengahan abad ke-16 berlangsung pemaksaan besar-besaran secara kejam 
atas orang-orang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang 
terkenal dalam sejarah sebagai Spanish Inquisition. Penganiayaan itu mencapai 
puncaknya semasa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurang-kurangnya ada dua dokumen 
yang menyangkut inkusisi ini. Yang pertama, Raja Spanyol Carlos V mengeluarkan 
dekrit pada tahun 1539 melarang penduduk bermigrasi ke Amerika Latin bagi 
keturunan Muslimin yang dihukum bakar dan dieksekusi di kayu sula. Yang kedua 
dekrit itu diratifikasi pada 1543, dan disertai perintah pengusiran Muslimin 
keluar dari jajahan Spanyol di seberang laut Atlantik. Ini adalah bukti 
historis adanya emigran Muslimin gelombang kedua sebelum tahun 1543, yaitu 
kelompok Muslimin yang meluputkan diri dari inkusisi tersebut dengan hijrah 
menyeberang Laut Atlantik.

Pada waktu Columbus menemukan benua Amerika itu, di mana-mana ramailah 
orang-orang Spanyol menjadikan buah bibir percakapan tentang kehebatan 
Columbus. Dalam suatu perjamuan, di mana Columbus hadir tetapi tidak dikenal 
orang, tatkala kehebatan Columbus sedang asyik-asyiknya menjadi buah bibir 
perbincangan, tiba-tiba berdiri seseorang berkata: "Apa hebatnya Columbus, 
semua orang kalau berlayar ke barat tentu mendapatkan benua baru itu." 
Perbualan terhenti, hening sejenak. Maka berdirilah Columbus, yang masih belum 
dikenal itu, berkata: "Tuan-tuan kita bicara lain saja." Sambil mengulurkan 
tangannya mengambil sebuah telur rebus di atas meja, kemudian mengangkatnya 
tinggi-tinggi ke atas, menyambung bicaranya: "Siapa di antara tuan-tuan yang 
dapat menegakkan telur ini di atas meja, ayuh mari kita masing-masing menguji 
keterampilan". Pendek kata, tidak ada orang yang berhasil menegakkan telur 
rebus itu. Lalu Columbus mengambil kembali telus rebus itu, menghunus pisau 
dari pinggangnya, ditetaknya sedikit ujung telur rebus, kemudian ditegakkannya 
di atas meja. Maka tegaklah telur rebus itu. Secara serempak semua dalam 
majelis perjamuan itu menimpali: "Kalau begitu semua orang bisa saja 
melakukannya." Maka Columbus memperkenalkan dirinya: "Sayalah ini Columbus, 
saya menemukan benua baru itu seperti menegakkan telus rebus ini. Sebelumnya, 
tidak ada orang mengambil inisiatif untuk berlayar ke barat, demikian pula 
sebelumnya tidak ada yang terpikir oleh tuan-tuan untuk menetak ujung telur 
ini. Inilah cerita tentang telur Columbus.

Insya-Allah dalam Seri 772 yang berikut akan diceritakan antara lain siapa yang 
mendapatkan "telur Columbus" dalam mengungkap ayat (74:30) ALYHA TS'AT 'ASyR, 
padanya 19, sebagai sistim kontrol, yaitu mekanisme untuk mengontrol 
keotentikan Al-Quran Mushhaf 'Utsmani. Dan juga akan dibahas kesulitan teknis 
yang dialami orang-orang terdahulu dalam mangaplikasikan mekanisme sistem 
kontrol itu. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 25 Maret 2007
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke