lha tentu saja ada hubungan dengan agama
kan si ibu melakukan tindakannya ini didasarkan pada kepercayaan dalam agama
bahwa jika ada anak yang mati muda/di bawah umur, maka anak itu akan
masuk surga.
jadi ada kekhawatiran dari si ibu, daripada dia gak bisa ngasih
kesejahteraan yang baik buat anaknya (yang kemudian mungkin
dikhawatirkan bakal mendatangkan kesengsaraan di belakang harinya),
maka si ibu itu memutuskan untuk "mengirim anaknya ke surga".
saya yakin, seandainya gak ada kepercayaan semacam ini, si ibu tidak
bakal mengambil tindakan semacam itu.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/28/07, L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Semoga belum basi :
>  Saya pikir ini bukan masalah agama tapi masalah si isteri tidak/belum siap
>  menghadapi kenyataan hidup.
>  Tidak ikhlas menerima nasibnya :-)
>
>  Sudah tau suaminya nggak kasih izin ia bekerja kenapa ia mau jadi isterinya 
> kalo mau tetep bekerja?:-)
>  Atau kalo suaminya melarang keputusan untuk menyekolahkan anaknya di tempat
>  terbaik menurut dia mengapa si isteri diam saja, iya..iya tapi hatinya 
> enggak.
>  Kasih gitu pendapat gimana caranya, alasannya jangan cuma diam saja kemudian 
> dipendam sendiri
>  masalahnya. Akhirnya anak2nya yg gak tau apa2 di korbankan.

Kirim email ke