Gmail:
- Klik "Setting", klik "Filters"
- Klik "create new filter"
- Filter:
            matches: from ko_jano to wanita-muslimah
             do this: Skip Inbox, Delete It

Yahoo:
- Klik "Options", klik "Mail Options", klik "Filters"
- klik "create or edit filters", klik "Add"
- Filter:
            From header contains ko_jano
            To/CC header contains wanita-muslimah
  Then
             Move the message to Trash

Hasilnya? Dunia terasa semakin indah :-)

salam,
DWS

On 4/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Jano,
> Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS posting 
> satu artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena perempuan masih 
> sedikit yang berperan dalam politik, sehingga kesejahteraan perempuan buruk, 
> contoh kecil - angka kematian ibu saat melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya 
> yang tertinggi di ASEAN, jadi banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena 
> tingkat kesehatannya rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam 
> politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, dll, 
> mungkin kondisi perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan bahwa dengan 
> keikut sertaan perempuan di bidang politik yang rendah ternyata, para bapak 
> yang mayoritas itu tidak begitu peduli terhadap kesejahteraan perempuan.
>
> Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya pak Jano 
> tidak heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang pribadi pak DWS - nah 
> ini satu contoh lagi ketika ada orang yang posting satu tulisan, bukannya 
> membahas ISI tulisan itu tapi malah meributkan ORANG yang postingnya, mending 
> kalau masih nyambung, apa urusannya dengan pak DWS, anda menganggap pak DWS 
> tidak mengormati ibunya? Keterlaluan anda itu ya pak Jano, anda tidak 
> memahami isi tulisan tapi anda seenaknya saja menuduh pak DWS seperti ini. 
> Tolong dong kurangi kebiasaan tidak nyambung anda ini! Pak DWS mengirim 
> postingan ini justru karena punya kepedulian terhadap kaum perempuan yang 
> dalam Islam harus dihormati tapi di DUNIA NYATA DI REPUBLIK ini ternyata 
> perempuan kaum ibu itu TIDAK DIHORMATI, kalau dihormati dan dimuliakan 
> tentunya kaum ibu ini akan lebih sejahtera.
>
> Jika di tulisan itu kaum perempuan diminta lebih berperan di bidang politik 
> atau di bidang lainnya itu bukan berarti bahwa tulisan itu menghina perempuan 
> yang jadi ibu rumah tangga, memangnya kalau perempuan aktif di bidang 
> politik, ekonomi, sosial, dll itu berarti bukan ibu rumah tangga? Apakah 
> perempuan yang aktif juga di luar rumah dan memberi manfaat bagi banyak orang 
> itu bukan ibu rumah tangga yang baik?
>
> salam
> Aisha
> ----------
> From : Janoko
> Ada berita :
> Jakarta, Kompas - Sedikitnya jumlah perempuan yang turut menekuni
> politik membuat kepentingan perempuan tak terakomodasi dalam kebijakan
> publik. Kesenjangan kualitas hidup antara perempuan dan laki-laki pun
> semakin jauh. Kesejahteraan perempuan sulit diperbaiki.
> ----------------------------------------------------------

Kirim email ke