--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
(deleted)

> 
> Saya lihat, dengan begitu tingginya keinginan agar diskusi di milis 
> berlangsung ilmiah dan santun, tetap saja saya lihat pihak yang 
> nyaring menyuarakan itu tetap mengeluarkan statement yang bagi saya 
> tidak ilmiah dan santun, dan tidak ada hubungan dengan isi atau ide 
> utama/topik yang dibicarakan.
> 
> Jadi saya kira dalam hal menegur, atau mengoreksi tdk ada salahnya 
> juga memperhatikan segi ilmiah (kalo memang itu bisa) dan 
kesantunan. 
> Apakah santun dan ilmiah namanya jika melakukan labelisasi pada 
teman 
> diskusi hanya karena si person itu dianggap melabeli pihak lain? 
Saya 
> kira tidak. Dan apakah santun juga dng dalih adil lalu membalas 
sikap 
> (yang dianggap/dituduh)jelek dengan sikap jelek juga?
> 
> Saya tidak merasa sempurna dan (paling) benar, tapi saya juga tidak 
> terima jika saya dicap cacat (alias tidak sempurna) dan sesat 
(alias 
> tidak benar), hanya karena saya memandang seseorang atau satu 
> golongan salah atau sesat, dengan memposting pendapat orang lain 
yang 
> saya sepakati dan benarkan isinya.
>

;-)

Jadi anda boleh bilang orang lain sesat/salah, tapi anda TIDAK 
BOLEH/MAU dibilang sesat/salah kan?
Walaupun pelabelan itu dapat dipertanggungjawabkan.
Bahkan pelabelan YANG ANDA LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN ITU bahkan TIDAK 
BISA ANDA PERTANGGUNGJAWABKAN SAMPAI SEKARANG INI WALAUPUN ANDA 
BERJANJI BERKALI-KALI

Anda menuntut untuk diperlakukan santun. Bukankah itu berarti anda 
sudah berlaku santun juga bukan? Termasuk ketika anda bilang orang 
lain sesat/salah. Artinya pekerjaan bilang orang sesat/salah itu BAGI 
STANDARD ANDA termasuk SANTUN. Jadi dimana tidak santunnya ketika ada 
yang melabeli anda sesat, menyesatkan dan harus bertobat?

Jadi memang sebetulnya sederhana saja.

salam
Ary



Kirim email ke