Bukan pusing lagi tapi sakit ati :-) Hampir sama dengan asuransi sakit X. Kita terus nyetor preminya, tapi kalo gak sakit ya ilang itu uang.
Lha mendingan uang itu ditabung saja, masalah sakit ya gimana saja nanti. :-). Asuransi itu untuk orang2 yg duitnya banyak. Tapi asuransi kendaraan penting kan nggak bisa diprediksi kalo tiba2 diseruduk dan penyok. Atau dicuri bisa langsung diganti atau ada cacat, srempetan ke bengkel bisa gratis. Apalagi kalo kendaraan itu vital. Salam l.meilany ----- Original Message ----- From: masarcon To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 09, 2007 9:56 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Diskusi "Bank Kaum Miskin" di Indonesia Muda Institute, Depok pada asuransi takaful yg dilakukana dalah : 1. premi tetap 2. jumlah santunan takaful yg diberikan jika meningal atau kecelakaan ketika masa awal awal bergabung, akan besar 3. jumlah santunan akan mengecil dan mendekati nol, pada usia berakhirnya kontrak takaful. contoh ilustrasinya : ambil kontrak takaful "jiwa" untuk 20 tahun saat ini usia kita 25 tahun, dan anak baru lahir. pembayaran tiap tahun 2.5 juta jumlah dana di akhir kontrak yg didapat : 50 juta nah, 1. jika terjadi kecelakaan permanen di usia 26 tahun misalnya, akan mendapat dana 50 juta. 2. jika terjadi kecelakaan permanen di usia 45 tahun misalnya, bisa bisa tidak mendapat apa apa. apa ndak pusing ???? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pada ekonomi konvensional ada perhitungan 'time value of money', > dimana perhitungannya memasukkan unsur bunga. Rumusan ini lazim > dipergunakan oleh industri keuangan termasuk asuransi, saya tidak tahu > apakah asuransi syariah (Takaful) menggunakan basis perhitungan > seperti ini juga. Mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan? > > salam, > -ariel- [Non-text portions of this message have been removed]