RIAU POS
      27 Rabiul Akhir 1428 Hijriah  

      Menangkis Feminis dengan Islam        
      15 Mei 2007 Pukul 08:53 
     
      Inti dari tuntutan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan yang 
dilancarkan kaum feminis adalah mendorong kaum perempuan -termasuk kaum ibu- 
untuk berlomba-lomba berkecimpung disektor publik bersama laki-laki dalam 
rangka mencari nilai materi dan eksistensi diri. Menurut mereka, terkekangnya 
kaum perempuan di sektor domestik adalah faktor penyebab terjadinya kekerasan 
terhadap perempuan.

      Sekilas ide ini memang sangat memprihatinkan kaum perempuan. Tapi jika 
kita cermati, ketika para perempuan -terutama kaum ibu-sibuk mengurusi sektor 
publik dan melupakan fungsi dasarnya sebagai ibu, akan terjadi bahaya yang 
sangat besar. Siapa nantinya yang akan berperan dalam mendidik anak-anak 
mereka? Siapa yang akan berperan dalam tanggung jawab pengasuhan anak dan 
pengelolaan rumah tangga? Padahal fungsi ini sangat urgen. Belum lagi jika 
penghasilan istri lebih besar dari suami. Bisa jadi sang istri akan mengambil 
alih kepemimpinan dalam rumah tangga dan dengan gampang istri meremehkan posisi 
suami. Pada titik ini bukan tidak mungkin kehancuran keluarga akan terjadi. 
Sebab, ia berpeluang terjadinya perceraian, perselingkuhan, dan lainnya.

      Islam sebagai agama dan ideologi sangat memperhatikan masalah ini. Adanya 
perbedaan fungsi yang ditetapkan Allah SWT antara laki-laki dan perempuan bukan 
berarti bentuk kesenjangan hak dan kewajiban. Justru perbedaan tersebut adalah 
dalam rangka saling mengisi.***


      Windry Lestai ST,
      Jalan Meranti Batu, No129, Pekanbaru. 
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke