Perpindahan dan Meditasi (Al Hijrah wal-Muraqabah)*
  Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani*
  Terjemahan dari The Sufi Science of Self-Realization*
  Bagian Awal Bab: 10 Langkah Menjadi Murid (Al Khathuwat Al 'Asyar)
  www.mevlanasufi.blogspot.com
   
   
  Bismillah hirRohman nirRohim
   
  Apakah makna sesungguhnya dari perjalanan Haji atau perpindahan (migrasi)? 
Dapatkah makna sesungguhnya hanyalah perpindahan dari satu kota ke kota 
lainnya, atau antar negara atau memperoleh sebuah kewarga negaraan baru? Itu 
adalah makna fisik: meninggalkan satu tempat untuk pergi ke tempat lain. Kini, 
dunia sudah menjadi sebuah desa yang global. Kamu dapat berada di berbagai 
tempat, secara praktis pada waktu bersamaan. Dimana kamu berada -dibulan atau 
di sebuah gunung- kamu dapat berkomunikasi dengan orang dari setiap bagian 
belahan bumi menggunakan teknologi. 
   
  Kalian dapat melakukan urusan kalian dari ketinggian Gunung Himalaya jika 
mempunyai sebuah komputer dan bisa dihubungkan ke sebuah satelit. Dunia ini 
menjadi sangat kecil
  sehingga manusia mencari cara memperbesar wilayah kekuasaan mereka. Itulah 
alasan mereka berusaha mencapai planet Mars, karena mereka membayangkan dapat 
pergi ke sana –bahkan tinggal disana. Mungkin itulah sebuah perpindahan yang 
sesungguhnya, karena siapa pun yang pergi ke sana tidak akan pernah kembali 
lagi. Perpindahan menuntut agar kamu meninggalkan satu tempat tetapi tidak 
boleh kembali. Jika kamu kembali, itu bukanlah sebuah perpindahan yang benar.
   
  Perpindahan spiritual sejati, *hijrah*, adalah ketika Sang Nabi Muhammad 
(saw) memimpin para Shahabat beliau melaksanakannya. Inilah ajaran beliau. 
Ajaran Sang Nabi (saw) mengandung pemahaman tertinggi dari perpindahan; beliau 
memberikan kita prinsip-prinsip perpindahan yang sempurna. Jika kita amati, 
pengalaman dan perbuatan pada prinsip-prinsip ini, kita akan memperoleh 
perpindahan sejati yang dirindukan oleh setiap orang. Bukan sebuah perpindahakn 
dari Bumi ke Mars, atau dari Bumi ke Bulan. Perpindahan semacam itu akan tetap 
berada di perbatasan dunia ini, karena "dunia ini"
  termasuk seluruh yang dapat kamu lihat bintang-bintang, planet-planet dan 
galaksi-galaksi di angkasa. Apa yang Sang Nabi (saw) ajarkan kepada kita adalah 
perpindahan karakter, dari karakter korupsi menjadi karakter jujur, dari 
keburukan menjadi karunia, dari kegelapan menuju cahaya. Beliau mengajarkan 
kita untuk memahami nilai-nilai moral, dan itu diperoleh dengan kesempurnaan 
karakter sehingga kita dapat mendulang keridhoan Allah dan kebahagiaan.
   
  Ketika kalian melakukan perpindahan dari hasrat-hasrat dan perangai jelek ke 
karakter baik dan beradab, ketika kamu memperoleh tingkat tertinggi kebajikan 
moral, kamu mencapai kenaikan kekuatan spiritual dan kesadaran diri. Pada titik 
tersebut, ego kamu berada pada batasnya, tidak melanggar batas moralitas dan 
tata cara. Keajaiban akan dibukakan kepada kamu pada waktu tersebut. Namun, 
ketika kamu meraih tingkat itu, jangan berlagak bahwa kekuatan atau penglihatan 
tersebut adalah milik kamu; kenyataannya, hal itu berasal dari Allah. 
Kembalikan segala sesuatu kepada sumbernya: Nama-nama Illahiah (*Asmaul Husna*) 
dan Atribut-atribut Allah.
   
  Pada kesempatan itu, perpindahan sesungguhnya -tingkat tertinggi pemahaman- 
akan dibuka bagi kamu melalui meditasi kamu, *muraqabah*. Banyak orang 
merindukan tingkatan itu, dan berusaha berlatih meditasi dalam setiap 
kesempatan yang memungkinkan untuk melakukannya. Beberapa orang membayangkan 
bahwa mereka memperoleh tingkat tertinggi melalui meditasi mereka, karena telah 
mencapai apa pun yang mereka berusaha capai. Tetapi melampaui apa pun yang 
mereka peroleh, tetap ada tingkatan-tingkatan lebih tinggi yang tidak terbatas 
untuk dicapai.
   
  Mereka berkata, "Kami melakukan meditasi." Tapi apa yang mereka meditasikan? 
Mereka berkata, "Kami berusaha berhubungan dengan energi semesta yang 
tertinggi, dengan kosmos. Kami berusaha mencapai Hadirat Illahiah…"
   
  Meditasi (*muraqabah*) bukanlah sesuatu yang dapat kamu genggam. Ini seperti 
sebuah ibadah, sebuah bentuk permohonan. Sejujurnya, meditasi tidak mempunyai 
struktur, tidak berbentuk; tapi universal. Setiap orang berpikir, dan meditasi 
adalah sebuah pikiran. Benar, ini tidak lebih dari pikiran. Mungkin pikiran 
datang kepada kamu untuk menjadi seorang teknisi. Itulah meditasi. Belajar 
kedokteran adalah meditasi. Belajar perkayuan adalah meditasi. Belajar filosofi 
adalah meditasi. Belajar spiritualitas adalah
  juga meditasi. Meditasi bukanlah sesuatu yang dapat kamu peroleh, tapi lebih 
kepada sebuah cara untuk mendapat sesuatu. Saat kamu meraih apa yang kamu 
pikirkan, perenungan kamu ini bukan lagi meditasi, tetapi sesuatu hal yang lain 
sejak kamu meraih apa yang kamu renungkan. Meditasi hanya sebuah cara 
pencapaian, langkah demi langkah. Ini seperti sebuah tangga. Jika tangga hilang 
ketika kamu sedang menaikinya, kamu akan jatuh terjerembab. Demikianlah, sekali 
kamu meraih langit-langit, tangga tidak dibutuhkan lagi, karena telah tiba 
ditujuan kamu.
   
  Itulah mengapa Sang Nabi (saw) bersabda, 'Sejam ber-*tafakkur* lebih baik 
daripada 70 tahun peribadahan." Ini lebih efektif dibanding dengan peribadahan 
biasa. Ini lebih cepat dalam hubungannya dengan peribadahan seperti sebuah 
roket dibanding sebuah mobil. Demikianlah, keuntungan selama sejam mempercepat 
menyaingi keuntungan 70 tahun. Apakah kalian melihat betapa pentingnya Nabi 
Muhammad (saw) memberikan
  meditasi? Meski pun demikian, meditasi hanyalah sebuah bantuan untuk mencapai 
tingkat tertentu. Ketika tingkat itu dicapai, tidak diperlukan lagi jenis 
meditasi itu. Proses renungan (*tafakkur*) tidak lagi sepatutnya disebut 
"meditasi" ketika obyek meditasi sudah dicapai. Orang mungkin akan keberatan 
dengan penggunaan kata itu.
   
  Sekalipun demikian, inilah kenyataan dan ada dalam Kitab Suci Al Qur'an:
  "Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
  bagi kaum yang memikirkan". [Ar Ra'd 13:3]
   
  Ketika kamu meditasi dan memutuskan untuk meninggalkan sifat-sifat buruk dan 
pindah menuju sifat-sifat baik, kemudian meditasi menjadi seperti sebuah tangga 
yang kamu naiki, naik ke posisi yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. 
Sebagaimana firma Allah:
  "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar 
akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah 
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." [Al 'Ankabuut 29:69]
   
  Sang Nabi (saw) berkata kepada para Shahabat, "Kini kita kembali dari jihad 
yang lebih kecil ke jihad terbesar." Jihad terbesar adalah berjuang melawan 
ego. Mereka yang berjuang melawan ego adalah yang dibimbing ke Jalan-jalan 
Kami. Jihad ini menentang hasrat dengan bantuan apa yang tidak disukainya. 
Untuk berjuang bersama ego artinya bahwa apapun yang diminta oleh ego kamu, 
lakukan sebaliknya.
   
  Meditasi sendiri bukanlah sebuah perjuangan melawan ego; oleh karena itu ini 
bukanlah tingkat tertinggi. Kenyataannya, dengan melakukan meditasi kamu 
bahagia dan mungkin saja membuat ego kamu bangga. Kamu bisa berkata, "Aku 
melakukan meditasi; aku mencapai sesuatu." Ketika kamu pikir dan mencari 
perolehan dan ganjaran, apa yang kamu lakukan tidaklah sebuah bentuk murni 
meditasi kepada Allah. Kamu masih menginginkan pamrih pada setiap tingkah laku 
kamu. Para wali tidak pernah memohon pamrih atas ibadah mereka. Mereka memahami 
bahwa Allah menciptakan mereka dan membawa mereka ke dunia ini dengan 
Takdir-Nya. Apa pun yang mereka lakukan, dimana pun mereka diambil, semuanya 
tergantung Takdir-Nya. Mereka tidak meminta pahala atau bahkan Surga.
   
  Bertentangan dengan beberapa orang yang berkata, "Berikan kami Hadirat 
Illahiah." Itu menjadi seperti urusan bisnis atau perdagangan. Ini seperti jika 
mereka berkata, "Berikan kita ini, dan kami akan memberikan kau itu." Pada 
tingkat-tingkat spiritualitas yang lebih tinggi, hal itu tidak bisa diterima. 
Pada tingkat yang lebih tinggi kamu harus seperti sebuah daun kering, ditiup 
hembusan angin musim gugur. Daun tidak berkata, "Mengapa kau
  menggerakkan aku ke kanan?" atau "Mengapa kau menggerakkan aku ke kiri?" Daun 
itu seperti sebuah kapal layar di lautan, pergi ke mana pun angin 
menggerakkannya. Jangan pikir kalau segala sesuatunya akan menjadi seperti yang 
kamu kehendaki. Kapal layar di lautan bergerak berdasarkan angin. Angin itu 
bukanlah ada ditangan kamu; ini ada dalam Tangan Allah.
   
  Jika ada sesuatu yang kamu cara dalam meditasi, maka itu tidak akan pernah 
selesai. Langkah-langkah pada tangga meditasi tidak pernah selesai. Ketika kamu 
berkata, "Ya Allah, aku datang kepada-Mu, tidak memohon apa-apa," kemudian 
kenaikan memakan waktu sebentar. Jadi katakan, "Apapun yang ingin Kau lakukan 
terhadapku, lakukanlah, Ya Tuhan-ku. Agamaku adalah agama cinta; mencintai-Mu 
adalah agamaku. Kau mengutus para Rasul-Mu, para Nabi-Mu dan kau mengutus Nabi 
Muhammad (saw), dan aku mencintai-Mu dan mengikuti-Mu."
   
  Kini, mereka kadang berbicara tentang "cinta tanpa syarat". Cinta tanpa 
syarat adalah cinta yang universal. Jika kamu mempunyai cinta seperti itu, 
kemudian setiap orang adalah sama dimatamu, semua manusia. Allah menciptakan 
mereka sama. Kau punya telinga, mereka punya telinga; kau punya mata, mereka 
punya mata; kau punya satu buah mulut dan setiap dari mereka punya sebuah 
mulut. Mereka tidak berbeda. Mereka sama
   
  Allah memberikan 3 buah set titik kepada kita semua. Satu set mempunya 7 buah 
titik focal yang harus kita kenali dan amati. Set yang lain mempunyai 4 buah 
titik penting. Set ketiga mempunya 9 buah. Empat, 7 dan 9: angka-angka ini 
merupakan mata rantai ke aritmetika dasar dan komposisi zat dari tubuh kita. 
Dengan mempelajarinya, kamu akan belajar aritmetika itu dan memahami komposisi 
itu. Jika kita menjaga kelompok 4, kelompok 7 dan kelompok 9 tetap 
bersih/murni, lalu kita akan memperoleh sesuatu.
   
  Kelompok pertama, meliputi 4 buah titik, yang dinamakan "Rahasia (sirr)", 
Rahasia dibalik Rahasia (*sirr as sirr*)", "Tersembunyi (*khafa*)", dan "Paling 
Tersembunyi (*akhfa*)". Keempat *maqam* ini ditemukan dalam rahasia qalbu/hati.
   
  Empat titik lain sudah diberikan kepada kita berdasarkan perkataan Sang Nabi
  (saw): "Hamba-Ku terus mendekati-Ku melalui ibadah-ibadah sunnah sampai Aku
  mencintainya. Dan ketika Aku mencintainya Aku akan menjadi telinga yang
  dengannya dia mendengar, Aku akan menjadi mata yang dengannya melihat…"
  Dengan demikian, mata dan telinga adalah 4 titik. Perkataan ini masih 
berlanjut:
  "Aku akan menjadi lidah yang dengannya dia berkata, Aku akan menjadi tangan
  yang dengannya dia berbuat, dan Aku akan menjadi kaki yang dengannya dia
  berjalan."
   
  Disini ada 3 buah titik tambahan, melengkapi kelompok 7. Ketujuh titik ini 
sangatlah penting bagi kita. Susunan perbuatan-perbuatan yang telah disebutkan 
sebelumnya disusun banyak artinya. Langkah terakhir didalamnya adalah berjalan, 
kamu memulai dengan melihat dan mendengar, ketika kamu mampu mendengar dan 
melihat apa yang orang-orang tidak bisa lihat dan dengar, lalu kamu akan 
menerima bimbingan. Kemudian barulah kamu bisa bicara. Lalu kamu akan mulai 
diberikan sebuah kekuatan tangan, untuk mengubah apa pun yang kamu kehendaki di 
dunia ini, sebagaimana Sang Nabi
  (aw) bersabda: Barang siapa melihat sesuatu yang salah, berusahalah untuk 
mengubahnya dengan tangannya..
   
  Satu perbuatan yang kau lakukan dengan tanganmu adalah suatu pertanda. Untuk
  menanda tangani sebuah dokumen yang mempunyai arti dalam dunia ini. Ketika
  kamu menanda tangani Perjanjian Illahiah lalu takdir semua hal pun berubah;
  kemudian kau akan berjalan di Jalan yang Lurus.
   
  Kesembilan titik diwakili oleh Enneagram. Kita harus mengaktifkan ke-9 titik 
ini sebagai cara untuk mencapai sebuah titik meditasi yang lebih tinggi. Allah 
memerintahkan kita sebagai kaum Muslim untuk mengambil wudhu terlebih dulu. 
Dalam wudhu, hal pertama yang kita lakukan adalah mengucurkan air ke tangan 
kita dan membasuhnya. Kita membasuh tangan dan kemudian melewati jarak antara 
jari-jari tangan kita. Jika kau mengamati kedua tangan kau, akan dilihat angka 
18 tertulis dalam bahasa Arab pada tangan sebelah kanan dan angka 81 tertulis 
dalam bahasa Arab pada tangan sebelah kiri. Bila digabungkan, jumlah penambahan 
kedua angka ini adalah 99.
   
  Ada 99 buah Nama-nama Indah dan Atribut-atribut Allah. Dengan membasuh dan
  menggosok kedua tanganmu, maka kau mulai mengaktifkan energi tangan, memasuki 
Kode Illahiah itu. Dalam ilmu angka, 18 dan 81 bila masing-masing diuraikan 
menjadi angka 9. Sembilan dan sembilan ditambah hasilnya 18, dan lagi-lagi 18 
secara angka akan menghasilkan angka 9. Diatas 9, nol diperkenalkan. Titik 
ketiadaan itu adalah ada dipusat Enneagram, dimana perpindahan sejati memimpin.
   
  Wa min Allah at Tawfiq
   
  1. MELAWAN EGO Rp. 30.000,-
Bisa didapatkan dgn biaya kirim Rp. 5000 untuk Jakarta , Pemesanan ke  e-mail 
[EMAIL PROTECTED] com, sms HP. 0888 133 5003, 0816 830 748. Buku-buku menarik 
dari Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani ( Islamnya Pangeran Charles, 
Perlunya Guru Ruhani Sejati 1, 2 - Servanthood dll) dari Tariqah Sufi 
Naqshbandi Haqqqani bisa 
didapatkan & di down load gratis www.mevlanasufi. blogspot. com 

2. Mawlid & Ziarahj Ke makam Nabi saw Rp. 37.500 Bisa didapatkan di Gunung 
Agung, Gramedia

3. Energi Zikir & Salawat Rp. 37.500 Bisa didapatkan di Gunung Agung, Gramedia

4. Perlunya Guru Ruhani Sejati Vol 1, 2 Rp. 20,000 pesan by email [EMAIL 
PROTECTED]
5. Islamnya Prince Charles Rp. 20.000 ( Pesan by email [EMAIL PROTECTED]
6. Kedatangan Imam Mahdi as Rp. 20.000
7. Keluarga, Cinta & Perkawinan ( Sebuah nasihat Sufi & Pemecahan Masalah 
Perkawinan & Keluarga @ 20.000
8. Penghambaan ( Servanthood What It is) Rp. 20,000
9. Samudera Cinta, Cinta itu sangat Indah Rp. 15,000
10. Samudera Cinta Jalaludin Rumi Rp. 15,000

Wasalam, arief hamdani
President Rabbani Sufi Institute of Indonesia
www.mevlanasufi. blogspot. com
HP. 0888 133 5003, 0816 830 748, 021-7255508 Fax. 021-7255508


       
---------------------------------
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke