*Tips 157: Ingin Anak Sukses Seperti Jennie? Belajarlah Dari Ibunya*

Tanggal 27 Mei kemarin, Milis Bicara mengadakan temu darat yang kelima. Temu
darat kali ini ternyata begitu istimewa. Pertama, istimewa karena tedar ini
adalah termasuk salah satu aktivitas awal Saya setelah sembuh dari sakit
yang ternyata membuahkan berbagai hikmah dan cara baru dalam memandang
kehidupan.

Kedua, istimewa karena tedar ini memang benar-benar istimewa dari segi siapa
yang hadir dan datang pada acara itu. Pesertanya tidak terlalu banyak, tapi
semuanya adalah orang-orang istimewa. Semuanya istimewa, dan dua di
antaranya akan Saya perkenalkan pada Anda, yaitu Ibu Wiwi dan Pak Taufik
Arifin.

Tips ini didasarkan pada penuturan seorang ibu hebat bernama panggilan Wiwi.
Siapakah Ibu Wiwi?

Ibu Wiwi <http://www.wiwicouture.com/> adalah member Milis Bicara, yang tak
lain ibunda dari seorang Jennie S. Bev <http://www.jennieforindonesia.com/>.

Jennie, adalah contoh manusia Indonesia yang sukses bermodalkan mindset
sukses yang benar. Ia tidak sukses karena kekayaan warisan, ia tidak sukses
semata-mata karena pendidikan yang diperolehnya, ia juga tidak sukses karena
fasilitas. Ia sukses, karena mindset-nya.

Apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri, untuk keluarga dan sudah
pasti untuk anak cucu kita nanti, adalah juga membentuk mindset sukses yang
benar pada diri mereka. Jennie, adalah salah satu contoh yang bisa kita
pelajari, amati, tiru, dan modifikasi.

Jika Anda ingin anak Anda sukses seperti Jennie, kita bisa mempelajari
bagaimana Ibu seorang Jennie membesarkan dan mendidiknya, hingga berhasil
menjadi orang yang terbilang sukses, di mana pun ia berada.

Kita tahu, bahwa sukses Jennie adalah melekat pada diri Jennie, namun kita
juga tahu, bahwa peran seorang ibu adalah sesuatu yang sama sekali tidak
bisa diabaikan.

Saya sempat kaget karena tidak banyak peserta yang hadir mengetahui bahwa
Ibu Wiwi adalah ibu kandung Jennie S Bev. Rupanya, beliau masih malu-malu
untuk memperkenalkan dirinya.

Dengan sedikit pendekatan, Saya kemudian meminta beliau untuk sharing
tentang bagaimana ia membesarkan seorang Jennie. Ibu Wiwi akhirnya mau
membeberkan rahasianya dalam mendidik dan ambil bagian untuk mensukseskan
sang anak.

Beliau memulainya dengan bercerita tentang dirinya sendiri.

Ibu Wiwi adalah seorang fashion designer, yang sudah sejak lama punya
klien-klien dari golongan selebriti dan para pejabat. (Maka bisa ditebak,
sejumlah peserta tedar kemarin pada akhirnya juga menjadi klien baru dari
Ibu Wiwi. Inilah salah satu manfaat dari temu darat sebuah milis). Kini, Ibu
Wiwi mulai merintis sebuah sekolah fashion design.

Ibu Wiwi membeberkan tipsnya dalam membesarkan seorang anak, dengan penuh
antusiasme dan semangat. Tipsnya sederhana saja, akan tetapi jika tips itu
muncul dan keluar langsung dari mulut seorang ibu kandung Jennie S. Bev,
tentulah tips itu adalah tips yang Insya Allah tokcer. Apa tips beliau?

*1. Jadikanlah Anak Anda Mandiri*

Jennie S. Bev pada usia anak-anak sampai remajanya, adalah tipe manusia unik
yang sering sekali jatuh sakit. Menurut penuturan Ibu Wiwi, dalam satu
minggu hari sekolah, hampir selalu ada dua hari yang melibatkan izin dokter.


Bagi kebanyakan kita sebagai orang tua, kondisi anak yang sering sakit
cenderung membuat kita menjadi orang tua yang over protective dengan alasan
cinta dan kasih sayang. Ibu Wiwi justru sebaliknya. Ia tetap memperlakukan
anaknya sebagai anak yang normal tanpa proteksi berlebihan dan tanpa
mengesampingkan kasih sayang.

Pilihan sikap Ibu Wiwi, mengingatkan kita tentang bagaimana seorang Napoleon
Hill (penulis legendaris "Think And Grow Rich") membesarkan seorang anak
bernama Andrew Carnegie. Andrew Carnegie dilahirkan tanpa telinga,
benar-benar tanpa telinga alias daun telingapun ia tak punya.

Dengan kenekatan yang didasarkan pada pola mindset yang diyakininya tepat,
Napoleon Hill memperlakukan Andrew Carnegie sebagai anak yang normal dan
dianggap bisa mendengar dengan normal sebagaimana anak normal lainnya.
Napolen Hill terbukti berhasil.

Pelajaran yang bisa kita petik dari contoh-contoh di atas, adalah
mengupayakan untuk tidak terlalu mengasihani si anak, hanya karena ia punya
keterbatasan. Perlakukanlah anak Anda sebagai anak yang normal, sebisa
mungkin, bagaimanapun keadaannya.

Terlebih lagi, jika berbagai kendala yang dihadapi sang anak adalah kendala
normal sebagai anak-anak. Memanjakan anak sama sekali tidak berarti
mengambil alih semua proses problem solving yang justru merupakan arena
belajarnya. Sang anaklah yang justru mulai belajar sejak dini menyelesaikan
berbagai masalahnya sendiri. Inilah yang akan menjadi kunci bagi kemandirian
anak di masa depan.

*2. Berikan Dukungan Penuh Pada Anak Anda*

Berikanlah segala bentuk dukungan, moral maupun material, untuk kesuksesan
anak Anda. Apalagi, jika anak Anda punya bakat khusus yang positif sifatnya.


Kita bisa melihat sendiri bahwa disadari atau tidak, ada hubungan yang erat
antara dunia fashion yang jungkir balik ditekuni oleh Ibu Wiwi, dan
kesuksesan Jennie yang berakar pada dunia fashion juga. Fakta ini
menunjukkan dekatnya hubungan antara mereka berdua, namun pada saat yang
sama tidak sampai mengorbankan kemandirian dari sang anak.

Sekalipun anak kita punya minat dan bakat yang sama sekali berbeda dari apa
yang menjadi harapan sebagai orang tua, semestinyalah kita tetap memberikan
dukungan penuh untuk apapun minat dan bakat anak kita.

Secara umum, kita bisa menyimpulkan bahwa kedekatan kasih-sayang antara
orang tua dan anak, harus dijaga sedemikian rupa, agar tidak jatuh pada
bentuk pemanjaan yang menjadi salah arah. Anda wajib sedekat mungkin dalam
berkasih sayang dengan anak Anda, akan tetapi jangan lupakan soal
kemandiriannya.

Jennie yang penyakitan itu, hidup sendirian di tahun pertamanya di Amerika.
Suami yang ditinggalkannya di Indonesia mendukungnya, dan ibunya
mendukungnya. Hanya dukungan maksimal semacam itulah yang sebenarnya
dibutuhkan seorang anak untuk sukses mencapai cita-citanya.

Jennie bertekad menjalani hidup yang mandiri, dan orang-orang terdekatnya
memberikan kesempatan untuk itu. Kemudian, ia memang membuktikan bahwa PD
dan mandiri adalah pasangan yang tepat untuk menggapai sukses. Seorang
Andrie Wongso pun, tak kurang memberi support dengan menggelarinya sebagai
seorang wanita yang PD-ya sudah mendekati tingkat "gila" alias edan.

Rasa percaya diri untuk hidup mandiri, tidak bisa tidak hanya akan kuat
bertahan, jika mendapatkan dukungan penuh dari orang sekitar khususnya
orang-orang terdekat seperti orang tua atau pasangan hidup.

Bagi kebanyakan kita, melepaskan anak semata wayang, perempuan lagi, hidup
di negeri orang dengan bermodal dengkul, hampir-hampir tak pernah
terbayangkan. Di sinilah, kita mungkin perlu menata ulang pola berpikir kita
sebagai orang tua, yang punya tanggung jawab membesarkan dan mensukseskan
anak kita. Dan kini, kita bisa mempelajarinya dari seorang Ibu Wiwi.

Tips di atas sebenarnya sangat sederhana. Akan tetapi untuk bisa
mengimplementasikannya, dibutuhkan pemahaman dan visi yang benar dan tentu
saja, butuh keberanian yang luar biasa.

Semoga, tips ini bisa mencerahkan kita semua sebagai orang tua yang pasti
ingin anak kita sukses dan berhasil.

Berikutnya Saya akan menceritakan sebuah fenomena bisnis baru, yang diusung
oleh seorang Taufik Arifin.

Semoga bermanfaat.

Posting ini adalah bagian opsional yang dianjurkan dalam:

A Game of 
Success<http://milis-bicara.blogspot.com/2007/04/game-of-success_11.html>
.

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
ikhwan dot sopa at gmail dot com
http://milis-bicara.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to