http://www.antara.co.id/arc/2007/6/5/15-persen-perempuan-poso-alami-tindak-kekerasan/

05/06/07 19:08

15 Persen Perempuan Poso Alami Tindak Kekerasan

Poso (ANTARA News) - Seorang pekerja sosial mengatakan berkisar antara 15-20 
persen perempuan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pernah menjadi korban 
tindak kekerasan yang dilakukan berbagai pihak.

Kekerasan tersebut termasuk kejahatan seksual yang angka korbannya pun tidak 
sedikit, mencapai ratusan dan mungkin ribuan orang.

Kepala Subdin Pemberdayaan Perempuan pada Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat 
Kabupaten Poso, Rusnah Mangun, Selasa, mengatakan tingginya angka kekerasan 
terhadap perempuan di daerah bekas konflik tersebut memerlukan perhatian serius 
semua pihak untuk mencarikan solusi terbaik.

"Ini sangat penting sebab menyangkut perlindungan terhadap kaum perempuan saat 
ini dan mendatang," kata dia, ketika memberikan ceramah pada acara Sosialisasi 
UU No.23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta Penyuluhan 
Kesehatan Reproduksi di pinggiran kota Poso. 

Acara sosialisasi yang merupakan Program Pemkab Poso dan berlangsung dua hari 
itu diikuti 75 ibu rumah tangga dan wanita dewasa dari Kelompok Dasa Wisma di 
wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Beberapa pejabat instansi teknis lainnya seperti Dinas Kesehatan turut 
memberikan materi ceramah pada acara tersebut.

Rusnah Mangun juga mengatakan, banyaknya persoalan yang dihadapi ibu rumah 
tangga di Poso dewasa ini salah satunya disebabkan oleh perlakukan buruk 
pasangan hidupnya, telah berakibat pada terganggunya perempuan baik secara 
lahiriah maupun bathiniah. 

"Semua elemen masyarakat perlu mencermati masalah ini dan harus berusaha 
memberikan percerahan dan pemahaman agar tidak lagi terulang, termasuk 
perempuan sendiri mempunyai andil besar dalam mengambil langkah kuratif dan 
preventif," katanya, seraya menambahkan "saya kira apabila anda melihat ada ibu 
rumah tangga dianiaya oleh suaminya laporkan saja kepada aparat berwajib agar 
diproses".

Namun demikian, Rusnah Mangun mengingatkan kalau ibu rumah tangga memiliki 
peran strategis dalam membentuk kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera, 
sehingga perlu memikirkan baik-buruknya suatu tindakan yang akan dilakukan.

"Selain itu, tutur kata yang tetap halus termasuk bagian dari upaya menciptakan 
keharmonisan dalam rumah tangga," katanya.(*)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke