“Time is money” kata sebuah pepatah kuno yang sebenarnya tidak kuno. 
Dalam analisis finansial dan terutama dalam analisis ekonomi proyek, 
waktu yang dapat dihemat oleh penerima manfaat proyek dengan adanya 
proyek tersebut, yang dikuantifikasi dan dinilai dengan uang pada 
proyek-proyek transportasi merupakan benefit utama, yang setelah 
dibandingkan dengan biaya ekonomi proyek sangat menentukan layak atau 
tidaknya, yang pada gilirannya sangat menentukan “go” atau “no-go”nya 
proyek tersebut, kecuali ada intervesi politis tentu saja.

Dalam Al Quran ada sebuah surah pendek yang bernama “Al-Ashr” yang 
hampir tidak ada kaum muslimin tidak mengenalnya, bahkan sering menjadi 
“lecek” karena hampir tiap hari digunakan sebagai bacaan shalat, yang 
artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih; “Demi/Perhatikanlah waktu. 
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang 
yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, nasehat menasehati dalam 
kebenaran serta nasehat menasehati dalam kesabaran.”

Tetapi sejauh mana mayoritas kaum muslimin dewasa ini memperhatikan dan 
menghargai waktu, dan bagi dirinya dan bagi orang lain?

Padahal ada pula Sabda Nabi yang terkenal yang beberapa kali dikutip Van 
Helsing dulu: “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia 
lain” (Khoirunnas anfa'unnas)

Tutupnya sejumlah pompa bensin pada waktu shalat Jumat, yang pernah 
menjadi salah satu “thread panas” di Apakabar, merupakan salah satu 
indikator---atau tepatnya sebuah gunung es dari berbagai permasalahan 
yang dihadapi umat Islam dewasa ini---mengenai hal tersebut di atas.

Tapi bukankah shalat Jumat itu wajib bagi pria dewasa, dan kewajiban 
tersebut difirmankan Allah sendiri dalam Al Quran?

Dapatkah hal-hal yang saya kemukakan di atas menjadi ilat atau pembenar 
bagi seorang muslim untuk “enteng saja” mengganti shalat Jumat dengan 
shalat Dzuhur seperti yang dilakukan Pak Haji Darwin Bahar di atas?

Padahal menurut ketentuan fiqih, tiga kali seorang muslim tidak 
melakukan shalat Jumat berturut-turut tanpa alasan yang dibenarkan 
syariah dapat gugur ke-Islamannya. Murtad berdasarkan “Hukum Syariah” 
yang merupakan hukum positif di Malaysia merupakan “tindakan kriminal” 
dengan hukuman badan masuk “Pusat Bimbingan Akhlak” yang lamanya bisa 
mencapai lima tahun”.

Tidak ketinggalan pula di negeri kita yang berlandaskan Pancasila. 
Sebuah Perda di sebuah Kabupaten di NAD, seorang PNS yang berturut-turut 
tiga kali tidak shalat Jumat dapat kena hukuman cambuk!

Tetapi pertanyaan kemudian, apakah dalam Al Quran ada tuntunan untuk 
hal-hal seperti di atas?

“Laa ik raa fi diin” (tidak ada paksaan dalam agama) - Al Baqarah [2] 
:256. Dalam Tafsir Al Quran yang diterbitkan Departemen Agama RI, ayat 
tersebut ditafsirkan: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam”

Yang tidak ditulis tapi sering dianggap sebagai Perintah Allah dan 
dijadikan Hukum syariah seperti di Malysia adalah : “Awas kalau sudah 
Islam jangan coba-coba keluar lagi. Penjara tantangannya”

Jadi masalahnya lagi tentang tafsir dan fikih yang arti harafiahnya 
adalah pemahaman.

Kita simak apa yang dikemukakan Cak Nur dkk (2004): “Karenanya, diakui 
atau tidak, fiqih yang tersedia saat ini mempunyai dilemma-dilema yang 
mesti dikritisi lebih mendalam, sehingga fiqih sebagai proses ijtihadi 
dan dialektika antara doktrin dan realitas dapat bersuara kembali atas 
zaman yang secara kontekstual berbeda sama sekali dengan zaman di mana 
fiqih dikodifikasi. Tentu Saja bukan basa-basi jika kita hendak 
menegaskan penghargaan kita terhadap hasil ijtihad ulama terdahulu 
seharusnya bukan dalam bentuk pencomotan dan pengadopsian apa adanya, 
melainkan menakar ulang (rethinking) atas pemikiran ijtihadi dan 
karya-karya mereka secara dinamis dan konstruktif.”

Ah tapi apalah awak ini.

Dan sekitar dua pekan lalu saya menerima tiga SMS berturut-turut dari 
+1206227XXXX. Salah satu di antaranya berbunyi: “Di kawasan Folsom 
California sedang dibangun Masjid yang besar oleh muslim asal India yang 
bekerja di Intel. Mereka pekerja ulet dan pandai asal India dan dikenal 
sbg muslim damai dan bagus citranya serta bersahabat. Salam, Tjan”

Wassalam, Darwin



=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke