Munasabah Tazkiyyah Empat ayat al Qur'an memaparkan adanya hubungan antara tazkiyyah dengan pengajaran al Kitâb dan al Hikmah. Pada empat ayat tersebut, kalimat disebutkan dalam rangkaian tugas Rasul mengajarkan al Kitâb dan al Hikmah.
Sebagaimana diketahui bahwa menurut kaidah tafsir, makna suatu kalimat di dalam Al-Qur'an dapat diketahui dari munasabahnya (hubungannya) dengan kalimat sebelum dan sesudahnya atau dari ayat sebelum dan sesudahnya. Dari ayat tersebut diatas, timbul pertanyaan, apa sebenarnya makna munasabah tazkiyyah dengan al Kitâb dan al Hikmah Kalimat berbicara tentang proses penyucian jiwa atau tazkiyat an nafs. Dalam perspektip nafs, pada dasarnya setiap manusia mempunyai dua potensi, yaitu potensi yang berhubungan dengan fikiran dan pandangan (cara berfikir) dan potensi yang berhubungan dengan lahirnya tingkahlaku (cara merasa). Setiap manusia memiliki pandangan tertentu dalam berbagai hal, dan juga memiliki pertimbangan tertentu dalam melakukan suatu perbuatan . Dalam konteks ini maka dapat difahami bahwa al Kitab dan al Hikmah yang diturunkan dan kemudian diajarkan kepada manusia adalah dimaksud untuk memperkuat kedua potensi tersebut. Kata yuzakkihim mengisyaratkan pada penyempurnaan kualitas hubungan (jiwa) manusia dengan Alloh SWT, sedangkan kalimat yu`allimuhum al kitab mengisyaratkan agar manusia disamping memahami pengetahuan ketuhanan juga mengetahui dasar-dasar dan falsafah syari'at yang terkandung dalam al Kitab, sedangkan kalimat (yu`allimuhum) al Hikmah mengisyaratkan manusia agar mengetahui esensi dari syari`at itu, yakni tujuan dan kandungan makna dari syari`at itu sendiri. Wassalam, agussyafii ============================================== Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://mubarok-institute.blogspot.com atau [EMAIL PROTECTED] ==============================================