Assalamu'alaikum. Memasuki 10 hari terakhir, "ritual" i'tikaf beserta seruan-seruannya mulai sering terdengar. Hampir seluruh materi kultum (kuliah tujuh menit) para ustadz selalu membahas masalah ini. Baik pada saat tarawih, kuliah subuh, pengajian dzuhur di kantor dan sebaginya. Dengan memberikan berbagai contoh para ulama salaf tentang pentingnya kegiatan ini beserta kebaikan-kebaikannya jika melakukannya.
Saya terkadang berpikir, apakah aktifitas i'tikaf memang harus seperti itu? Yang selalu disampaikan oleh para ustadz, dengan berdiam diri di mesid, tidak boleh tidur semalam suntuk. Kegiatan diisi dengan membaca Al-Qur'an, Qiyamul Lail, diskusi agama dan hal-hal lain yang pokoknya bermanfaat. Mulai maghrib sampai menjelang fajar. Menjadi pertanyaan dalam diri saya. Jika seluruh sopir metro mini di Jakarta disadarkan oleh Allah, kemudian serentak melakukan i'tikaf, apakah malah tidak berbahaya? Para sopir metro mini, besok siangnya dijamin akan mengantuk dan tidak bisa berkonsentrasi penuh dalam mengemudikan metro mini. Dan akan mengakibatkan hal yang malah sangat fatal, yaitu kecelakaan. Pun begitu dengan para pekerja di pabrik. Jika mereka semua ber-i'tikaf, dan menjadikannya mengatuk di siang hari di saat jam kerja. Apakah malah tidak akan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja? Bekerja di antara mesin-mesin yang berputar, dengan rol-rol pemanas dalam keadaan mengantuk, apakah malah tidak berbahaya. Begitu pula dengan para pekerja kantoran. Sangat tidak elok jika para customer service sebuah bank, bekerja sambil menguap dikarenakan semalaman ber-i'tikaf? Atau bisa jadi para staff accounting akan salah input data penting yang bisa mempengaruhi data perusahaan dikarenakan dia tidak konsentrasi pada saat bekerja dikarenakan mengantuk. Pertanyaan nya adalah: Apakah memang begitu aktifitas i'tikaf? Karena sangat manusiawi sekali, jika semalaman kita tidak tidur, PASTI di siang hari mengantuk. Dan menjadikan kita tidak produktif. Apakah ada "pengganti" ibadah i'tikaf yang "nilainya" sama dengan pahala i'tikaf? Tetapi, hal ini dalam rangkan tidak untuk menggugat aktifitas i'tikaf yang telah berjalan. Mohon lampu petromaknya. Kinantaka [Non-text portions of this message have been removed]